@jejaklangkah747

Rabu, 19 September 2018

PENGARUH
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
DALAM PERTUMBUHAN
REMAJA










Oleh :
Nama  : Pebriyanus Halawa
Nim  : 77.3066
Prodi : Theologi
M.K : Pembimbing PAK
Dosen  : Dr. Ronne Teintang, M.Pd.K




SEKOLAH TINGGI THEOLOGI IKAT
JAKARTA , 2018
KATA PENGANTAR.
Segala pujian , hormat dan syukur penulis penjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah dianugerahkan kesehatan dan kekuatan dalam mengejerjakan mini skripsi ini dan masih diberikan kemampuan bagi penulis untuk menyusun dan akhirnya menyelesaikan tugas ini dengan baik .
Penulis menyadari kekurangan dan keterbatasan penulis dalam menulis mini skripsi ini penulis sangat mengharapkan masukkan berupa kritik dan saran dari setiap pembaa dan bagi dosen yang membaca Paper ini agar penulis dapat menulis  ini dengan lebih baik lagi.
Penulis juga menyadari penyusunan paper ini penuh dengan tidak akan teselesaikan tanpa bantuan dan dorongan secara spiritual dan dukungan moril dari teman-teman semua sehingga penulis tidak akan dapat menyelesaikan mini skripsi ini dengan baik, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan segala ucapan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu atas pembuatan paper ini.
Penulis mengucapkan terima kasih atas semua pihak yag telah membantu dalam membuat penulisan paper ini dan mendukung penulis sehinga penulis dapat menyelesaikan segala tulisan yang telah dibuat, kiranya kaish dan damai sejahtera dari Allah bapa kita menyertai kita semua Tuhan Yesus memberkati.



DAFTAR ISI
 BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul 3
B. Tujuan Penulisan 3
C. Sistematika Penulisan 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian  Ramaja 5
B. Pengertian pengaruh 5
C. pengertian PAK 5
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Remaja 6
B. Ramaja dan Pendidikan Agama Kristen 11
C. Pengaruh PAK 14
BAB IV PENUUTUP
Kesimpulan Dan Saran 15
Daftar Pustaka 16








BAB I
PENDAHULUAN
Alasan pemilihan Judul
Alasan Penulis memilih judul PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM PERTUMBUHAN REMAJA” karna ada beberapa yang harus diperhatikan yaitu:
Apakah berpengaruh kah pendidikan agama kristen dengan kehidupan rohani anak remaja
Bagai mana Feedback dari pada remaja itu sendiri

Tujuan penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam menulis mini skripsi ini adalah sebagai berikut :
supaya dengan adanya paper ini kita dapat mngetahui bagaiman menpelajari sikap dari pada remaja itu sendiri
supaya pembaca bisa mengerti apa pengeruh pendidikan agamaa kristen  yang sebenarnya.
Supaya memupuk kesadaran bahwa pentingnya PAK didalam kehidupan remaja.
Supaya lkita sabar dalam kesesakan, pencobaan dan perbuatan daging.
Supaya kita juga menjadi pribadi yang semakin dewasa dalam Tuhan, selalu taat juga dengan aturan yang pernah diberikan oleh pmpinan kita supaya kita tidak jatuh dalam kealahan dan dosa kita.



BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
B. Tujuan Penulisan
C. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian  Ramaja
B. Pengertian pengaruh
C. pengertian PAK
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Remaja
B. Ramaja dan Pendidikan Agama Kristen
C. Pengaruh PAK
BAB IV PENUUTUP
Kesimpulan Dan Saran
Daftar Pustaka









BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian remaja
Masa remaja adalah masa pembentukan identitas. Artinya, pada masa inilah terjadi proses pencarian dan pemantapan sifat serta kebiasaan yang akan menjadi ciri khas seseorang dan yang akan dipertahankan sampai sisa hidupnya.
Pengertian pengeruh
Pengaruh adalah damapak apa yang akan terjadi dan apa akibat dariapa yang akan dan sebelu yang kita lakukan.
Pengertian Pendidikan Agam Kristen
Pendidikan agama kristen adalah ilmu yag memeplajari tentang dan pengalaman dalam kehidupa yang besifaf negati dan positif.
















BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian Remaja
Masa remaja adalah masa pembentukan identitas. Artinya, pada masa inilah terjadi proses pencarian dan pemantapan sifat serta kebiasaan yang akan menjadi ciri khas seseorang dan yang akan dipertahankan sampai sisa hidupnya. Dalam pencarian identitas ini, seorang remaja sangat dipengaruhi oleh orang-orang disekitarnya dan yang paling dominan yang mempengaruhi identitasnya adalah orang-orang yang paling sering ditemui. Misalnya peranan keluarga dan teman sebaya.
     Saat ini banyak remaja yang terlibat dalam hal-hal yang salah seperti kecanduan narkoba, seks bebas, pola hidup konsumtif dan lain sebagainya. Hal itu sering terjadi akibat pengaruh teman sebayanya yang mengatakan tidak gaul atau ketinggalan zaman. Banyak remaja terjerumus ke hal-hal seperti ini tentunya karena mereka tidak memiliki karakter yang kuat.
1.  pengertian agama Kristen tentang  Remaja
Pendidikan Agama Kristen Remaja adalah pendidikan yang berupaya menolong para remaja untuk hidup dalam terang Injil, menemukan kepribadian yang tepat, menerima tanggung jawab bagi makna dan nilai yang menjadi jelas bagi mereka ketika mereka mengidentifikasikan diri mereka sendiri dengan tujuan dan misi gereja dalam dunia. Para remaja dibentuk dalam paguyuban Kristen sehingga mereka dapat mendengar Injil, mengalami maknanya, menyadari kasih Allah atas hidup mereka, dan meresponsnya dalam iman dan kasih.
Pendidikan Agama Kristen untuk remaja merupakan pendidikan yang menyadarkan setiap remaja akan Allah dan kasih-Nya dalam Yesus Kristus, agar mereka mengetahui diri mereka yang sebenarnya. Pendidikan ini bertujuan untuk menjadikan remaja bertumbuh sebagai anak Allah dalam persekutuan Kristen, memenuhi panggilan bersama sebagai murid Yesus di dunia dan tetap pada pengharapan Kristen. Kaum remaja harus mengenal Yesus Kristus dan jika sudah mengenal Dia, harus rela memutuskan segala ikatan lain untuk mengikut dan melayani Yesus. Jika remaja mau dipakai Tuhan bagi pekerjaan-Nya, justru merekalah yang dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk membangun kerajaan-Nya di antara umat manusia
2.    Pendidikan Agama Kristen Remaja di Gereja Lokal
Setiap gereja harus berusaha menerapkan Amanat Agung Tuhan Yesus yang berisi penginjilan, baptisan, dan pengajaran (Matius 28:18-20) melalui program remaja di gerejanya. Fungsi dan bentuk program pengajaran remaja mencerminkan apa yang dilakukan gereja lokal. Apa pun program gereja yang direncanakan dan diterapkan harus diarahkan pada sasaran yang tepat karena gereja merupakan tubuh Kristus. Tujuannya adalah supaya para remaja memaknai Amanat Agung.Tugas gereja lokal adalah menggerakkan remaja untuk menginjil atau membawa jiwa-jiwa kepada Kristus Yesus dan mengajar sesuai perintah dan pengajaran dalam firman-Nya. Secara tidak langsung, Amanat Agung bagi gereja lokal adalah melatih dan memperlengkapi remaja supaya dapat menginjil dan menumbuhkan iman sehingga menjadi dewasa. Bagaimana mereka dapat pergi untuk memuridkan jika tidak diperlengkapi dengan berbagai cara untuk melakukannya? Bandingkan dengan Efesus 4:12-13.Setiap remaja harus diterima dengan baik dalam gereja lokal. Kemudian, mereka diajar tentang keselamatan, pertumbuhan iman Kristen, dan pelayanan. Mereka harus diajar kebenaran Alkitab supaya terus berjalan dan bertumbuh di dalam Kristus. Mereka harus dilatih untuk membagikan iman dan saling menumbuhkan iman melalui pelayanan dan perbuatan.
Dalam mengembangkan program, gereja lokal harus melibatkan dan melayani setiap pribadi secara utuh. Sisi intelektual, sikap, perasaan, kehendak, dan kapasitas yang berhubungan dengan Allah dan sesama harus mencakup lima hal utama, yaitu pengajaran, penyembahan atau ibadah, persekutuan, pelayanan, dan penginjilan. Kelima hal itu dilakukan gereja mula-mula sebagaimana digambarkan dalam Kisah Para Rasul 2:41-47. Tercatat bahwa petobat baru bertekun dalam pengajaran para rasul (pengajaran), bertekun pada persekutuan yaitu memecah roti dan berdoa (persekutuan), dilanjutkan di dalam bait Allah yaitu menyembah Allah (penyembahan), dan membagi-bagikan apa yang mereka miliki kepada yang lain sesuai kebutuhan (pemberian). Kemudian, mereka disukai oleh semua orang yang ada di kota itu, dan Allah menambahkan jumlah orang hari lepas hari (penginjilan).
3. Pendidikan Agama Kristen Remaja dalam Keluarga
Lembaga masyarakat yang terkecil, tetapi paling penting, adalah keluarga. Di dalamnya terdapat anak-anak yang dipersiapkan untuk bertumbuh. Keluarga pertama yang diciptakan Allah adalah keluarga Adam dan Hawa (Kejadian 1:27-28). Allah menghendaki Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga (Ulangan 6:4-9). Keluarga merupakan tempat untuk bertumbuh, meliputi tubuh, akal budi, hubungan sosial, kasih, dan rohani. Keluarga juga merupakan pusat pengembangan semua aktivitas. Keluarga merupakan tempat untuk mentransfer nilai-nilai, laboratorium hidup bagi setiap anggota keluarga, dan saling belajar hal baik.
Orang tua mempunyai peranan penting dalam kehidupan remaja dalam keluarga. Tuhan Yesus menunjukkan perhatian terhadap peran orang tua di rumah "Jadi jika kamu yang jahat tahu bagaimana memberikan kepada anak-anakmu apa yang baik, terlebih lagi, Bapamu yang di surga" (Matius 7:11). Orang tua berperan memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis, mendidik, memberi perlindungan dan perhatian kepada anak remajanya.
Orang tua perlu memberi peraturan untuk kehidupan anak remajanya dengan hikmat dan perlu dikomunikasikan dengan kasih. Menanamkan disiplin pada anak remaja merupakan suatu proses mengajar bagi orang tua dan suatu proses belajar bagi anak remaja. Kata disiplin mempunyai arti bukan saja membentuk perilaku dan sikap remaja, melainkan juga memberikan kepadanya suatu ukuran dalam pengendalian diri dan kemampuan untuk menunda kepuasan.Supaya efektif, disiplin harus memenuhi tiga syarat. Pertama, disiplin harus menghasilkan dan menimbulkan suatu keinginan perubahan atau pertumbuhan pada anak. Kedua, dalam menerapkan disiplin harus tetap menjaga harga diri anak. Ketiga, dalam menerapkan disiplin harus tetap memelihara suatu hubungan yang erat antara orang tua dan anak.
Remaja memerlukan cinta dan kasih sayang dari orang tua. Cinta dan kasih perlu diungkapkan dan didemonstrasikan. Bagi beberapa orang tua, pengungkapan kasih sayang kepada anaknya tidak begitu mudah. Banyak orang tua menemukan kesulitan untuk mengungkapkan atau menunjukkan kasihnya secara emosional. Orang tua perlu memahami perasaan anak remajanya. Kadang-kadang, mereka mengalami luka hati, marah, merasa kesepian atau sedih. Orang tua juga perlu menyadari dan mengakui kesalahan di hadapan anak remajanya. Pengakuan itu tidak akan mengurangi cinta dan hormat anak remajanya, justru pengakuan itu akan mendorong anak remajanya menjadi lebih dekat dan lebih berani berkomunikasi dengan orang tuanya.
4. Peranan PAK dalam Mengatasi Kenakalan Remaja
Remaja sering dipengaruhi oleh orang-orang di sekelilingnya. Mereka bukan hanya dipengaruhi suasana rumah tangganya, mereka juga dipengaruhi oleh zaman, masyarakat umum, tempat mereka hidup dan bertumbuh. Mereka sering kurang puas dengan keadaan masyarakat yang ditinggalkan kepada mereka oleh generasi tua dan mengkritik segala yang kolot. Karena remaja sedang meninggalkan masa kanak-kanak dan beralih kepada masa dewasa, rasa antusiasme mereka begitu menggebu. Mereka ingin mencoba segala pilihan dan kemungkinan yang diperhadapkan kepada mereka. Banyak remaja sulit mengendalikan diri atau memilih mana yang baik sehingga banyak terjadi kenakalan remaja.
Dalam menghadapi masalah kenakalan remaja, yang terpenting ialah hubungan kreatif dengan Allah dalam Yesus. Roh Kudus hidup di dalam setiap orang yang percaya (Roma 8:9-11) dan peran serta Roh Kudus merupakan sumber kemampuan yang tidak terbatas. Di antara semua hal yang dikerjakan Roh itu, yang luar biasa adalah pembaruan sifat dan sikap seseorang. Buah karya Roh Kudus tidak lain adalah pembaruan watak menuju kesehatan mental. Sifat-sifat baru itu tidak melahirkan masalah, tetapi menyelesaikannya. Remaja perlu belajar untuk memiliki sebuah hati yang bertobat, bangkit berdiri, dan menjauhkan diri dari dosa. Biarkan darah Kristus menguduskan mereka (1 Yohanes 1:5-9), berkarya bersama Allah untuk menghindari dosa yang sama, dan terus berusaha untuk hidup kudus di hadapan-Nya.
Paulus amat memperhatikan perbuatan dan tingkah laku. Ia berkata kepada orang-orang di Korintus, "Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?" (1 Korintus 3:16) Paulus menulis kepada umat Tuhan di Korintus dengan berkata, "Tidak tahukah kamu," yang mempunyai pengertian bahwa mereka seharusnya sudah tahu bahwa tubuh mereka adalah bait Allah, yang hidup di mana Roh Kudus diam di dalam mereka.Rasul Paulus membandingkan sifat orang duniawi dan rohani dalam surat Galatia pasal 5, yaitu percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percederaan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora. Daftar tersebut tidak berbeda jauh dari sifat-sifat yang dibahas dalam surat Roma pasal satu. Dalam pasal itu, Paulus memperkenalkan sebuah hukum sebab akibat, yaitu bahwa penindasan kebenaran dapat merusak relasi seseorang dengan orang lain (Roma 1:18-21, 32).Sebagai kontras, surat Galatia 5:22-23 mengutarakan sifat-sifat yang dapat diharapkan kalau seseorang diinjili dan dibina untuk hidup beriman. Sifat-sifat itu merupakan hasil atau buah dari karya Roh Kudus dalam batinnya. Daftar ini terdiri dari sifat-sifat terpuji, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri.Ray Mossholder dalam bukunya "Cara Mendidik Anak di Tengah Lingkungan yang Makin Sekular" menjelaskan beberapa ajaran dasar untuk remaja.
Pertama, ajarlah remaja untuk mempercayai Alkitab (Yohanes 8:31-32). Allah tidak pernah berbohong karena firman Tuhan tetap teguh untuk selama-lamanya (Mazmur 119:89). Mereka dapat mempercayai firman Tuhan karena firman Tuhan tidak pernah berubah. Kedua, ajarlah mereka tentang baptisan air (Roma 6:4-6). Tuntutan Allah kepada setiap orang Kristen baru adalah baptisan air. Ketiga, ajarlah mereka untuk melayani Tuhan (Efesus 2:8-10). Sebagai orang tua, adalah hal yang menggetarkan ketika melihat anak remajanya bersukacita melayani Kristus. Keempat, ajarlah mereka tentang kuasa doa. Kristus pun menjadi teladan bagi semua orang bahwa di dalam doa ada kuasa yang berasal dari Allah.Pendidikan Agama Kristen berperan membentuk remaja yang memuliakan Kristus yang adalah Tuhan dan Juru Selamat. Dengan Pendidikan Agama Kristen yang berlandaskan iman kepada Kristus, para remaja dapat melihat terang dan iman kepada Yesus sebagai Allah yang benar. Pendidikan Agama Kristen tidak harus menjadi pendidikan yang eksklusif di tengah  dunia remaja, tetapi mengakar di setiap segi kehidupan remaja.

Remaja dan Pendidikan Agama Kristen
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Ada berbagai batasan usia dalam percakapan tentang remaja. istilah ini dipakai dalam percakapan psikologi perkembangan yang dimulai kira - kira pada usia 12 tahun sampai dengan 18 tahun. Pada masa ini juga dibagi lagi menjadi remaja awal (early adolensence; 12-15 tahun), dan remaja madya middle adolenscence; 16-18 tahun).
Masa remaja adalah masa transisi dimana masa yang amat meresahkan dalam kehidupan seseorang untuk mencari indentitas yang khusus, masa remaja adalah masa bertanya dimana seorang individu mengalami perkembangan dalam kognitifnya yang mulai mempertanyakan banyak hal yang sudah diajarkan kepada mereka, masa remaja adalah masa keterbukaan pada masa ini remaja sangat terbuka terhadap hal - hal atau ide - ide serta bimbingan. Bagi kebanyakan remaja usaha untuk mencari/mendapatkan identitas baru merupakan suatu proses coba - coba, yang menyebabkan karakteristik mereka sukar ditebak, sehingga mereka akan menerima sesuatu hal pada suatu kesempatan, tetapi pada lain kesempatan mereka akan menolak, masa remaja adalah masa mengambil keputusan Erik Erokson berpendapat bahwa remaja awal yang berkisar 12 - 15 tahun belum benar - benar siap untuk berpegang pada idola akhir atau ideal - idela yang akan menjadi pembimbing untuk suatu identitas akhir mereka. Bagi sebagian remaja lain, keputusan - keputusan mereka agak tidak menentu dan sementara saja, tetapi begi sebagian lainnya keputusan - keputusan yang penting sangat mungkin terjadi dan mungkin saja tetap operatif sampai akhir hidupnya.
Berdasarkan hal ini Peranan seorang pendidik remaja dalam gereja yang akan melayani remaja sangatlah penting. pemimpin remaja atau guru adalah hal yang sentral untuk kesuksesan dan kegagalan suatu program dan metodologi. sudah tentu diperlukannya sumber - sumber misalnya ide - ide, kurikulum, dan buku - buku untuk program remaja, tetapi yang lebih jauh dari itu seorang guru atau pemimpin haruslah memiliki relasi yang baik dengan mereka. Guru atau pengajar haruslah memiliki keterampilan, kesabaran, mampu mengerti kebutuhan dan masalah - masalah yang dihadapi oleh remaja, bersedia memberikan waktu yang cukup bagi mereka, semangat dan memiliki teknik yang dibutuhkan dalam bekerja sebagai guru atau pendidik. sehingga dari hal ini pengajar atau pendidik dapat menyentuh semua aspek kehidupan mereka terutama dalam perkembangan spiritual mereka. Ini merupakan hal yang penting karena dimensi perkembangan spiritual seorang remaja tidak terlepas dari dari aspek kehidupanna yang lain. Iman seseorang menyentuh semua aspek kehidupannya baik itu secara fisik, sosial, mental, emosi, dan lain - lain begitu juga dengan injil. Pelayanan yang diberikan oleh guru atau pendidik dapat membantu mereka percaya kepada Tuhan dan memiliki iman yang kokoh dan bukanlah karena hasil dari warisan orang tua mereka semata.
Robert R. Boehlke juga mengutip pernyataan John Calvin (1509-1664) yang mendefinisikan :
Pendidikan Agama Kristen adalah pendidikan yang bertujuan mendidik semua putra-putri gereja agar mereka terlibat dalam penelaahan Alkitab secara cerdas sebagaimana dengan bimbingan Roh Kudus.
Paulus L. Kristianto dalam bukunya Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen mengutip pernyataan Werner C. Graendorf (1976) yang dijelaskan dalam pernyataan berikut : Pendidikan Agama Kristen adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung pada kuasa Roh Kudus, yang membimbing setiap pribadi pada semua tingkat pada pertumbuhan, melalui pengajaran masa kini kearah pengenalan dan pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek kehidupan, dan memperlengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif, yang berpusat pada Kristus sang Guru Agung dan perintah yang mendewasakan para murid. Sehingga  Pendidikan Agama Kristen dapat mengajak, membantu, menghantar seseorang untuk mengenal kasih Allah yang nyata dalam Yesus Kristus dan dengan pimpinan Roh Kudus ia datang ke dalam persekutuan yang hidup dengan Tuhan. Pendidikan Agama Kristen berperan membentuk remaja yang benar - benar menghayati iman dan kepercayaan mereka. Dengan Pendidikan Agama Kristen yang berlandaskan iman kepada Kristus, para remaja dapat melihat terang dan iman kepada Yesus. Pendidikan Agama Kristen tidak harus menjadi pendidikan yang ekslusif di tengah dunia remaja, tapi mengakar di setiap segi kehidupan para remaja. Hal tersebut dinyatakan dalam kasihnya terhadap Allah dan sesama, yang dihayati dalam hidupnya sehari-hari, dalam sikap dan perilaku mereka baik dengan kata-kata maupun perbuatan selaku.  sehingga mereka dapat bertumbuh menjadi generasi - generasi penerus yang mampu memancarkan kasih Allah dalam pribadi mereka bagi sesama dan semua ciptaanNya.
Pengaruh PAK
PAK memegang atau memiliki pengaruh yang sangat besar dalam terbentuknya karakter remaja yang baik, sebab di dalam PAK yang diajarkan adalah hal-hal yang berkaitan dengan kepribadian dan sifat-sifat Tuhan serta diajarkan juga bagaimana remaja bisa bertemua dan mengalami Tuhan secara pribadi sebab ketika remaja bertemu dengan Tuhan atau mengalami Tuhan secara pribadi maka hal itulah yang akan memperbaharui ataupun mengubah karakter remaja, tidaklah cukup hanya menngajarkan teori saja kepada remaja tanpa menuntun atau menolongnya untuk mengealami Tuhan secara pribadi. Pengaruh Pak yang sangat kuat adalah jika PAK diajarkan semenjak dari keluarga sebab keluarga merupakan lembaga awal di mana seseorang bertumbuh dan mendapatkan berbagai macam hal baik itu hal-hal yang memberikan pengaruh yang positif maupun negatif dengan kata lain keluarga memegang peranan penting dalam terbentuknya karakter remaja yang baik dibanding lembaga yang lain dan sangat penting untuk mengajarkan PAK di dalam keluarga kepada remaja semenjak kecil sehingga menjadi modal dalam pembentukan karakter remaja.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Masa remaja  dibutuhkan perhatian yang cukup baik dan konsentrasi penuh atau simpati dan empatik ynag penuh secara jasmani maupun Rohani.di dalam keluarga sangat menentukan pembentukan Karakter anak,yaitu untuk kedepannya selanjutnnya tergantung dalam bagaimana pendidikan di dalam keluarga menerapkan pendidikan itu baik anak maupun remaja .tidak cukup hannya didalam Keluarga tetapi sangat perlu bagi anak dan remaja menanamkan sebuah iman bagi perkembangan anak dan Remaja sehingga mereka dalam kehidupan mereka mempunyai iman yang kuat sehingga dalam kehidupan mereka, mereka tetap kuat dalam Tuhan sehingga mereka tidak mudah terpengaruhi oleh lingkungan sekitarnnya yang membawa mereka ke arah yang jahat bagi mereka karena mereka sudah mengerti jalam Kebenaran dalam Tuhan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pendidikan agama kristen

sifat tokoh alkitab

Berikut 12 tokoh Alkitab yang hidup penuh sabar, dan patut untuk kita teladani 1. Ayub Ayub, salah satu tokoh yang di kenal sabar dalam Kita...