PAPER
ETIKA
KRISTEN
DI SUSUN OLEH:
NAMA : PEBRIYANUS HALAWA
NIM : 77.3066
PRODI : THEOLOGI
TKT/SMSTR : II/III
DOSEN : HANDRI GARADUS,M.TH
SEKOLAH
TINGGI THEOLOGI “IKAT”
JAKARTA,
2018
KATA
PENGANTAR
Salam sejahtera bagi kita Syalom,
puji syukur saya panjatkan atas hadirat tuhan yang maha esa dimana tuhan slalu
melindungi saya dimana saya dapat menyelesaaikan tugas Saya “PAPER ETIKA
KRISTEN”, berkat tuhan yang melimpah –limpah didalam kehidupan saya, di mana
saya juga sangat berterima kasih kepada bapak dosen pembimbing saya bapak
HANDRI GARADUS M.Th yang salalu membimbing saya dalam menyelesaikan tugas ini,
di dalam tulisan saya ini saya tahu, banyak kelamahan , kekurangan disana-sini
baik dalam penyususnan , pengetikan setiap kata, dan dlam bahasa masih banyak
kekurangan namun itu semua tidak men jajdi halanagan berkat tuhan dalam
kehidupan kita semua, dan dalam tulisan saya ini untuk itu saya mempelajarinya
dengan baik, dan saya juga berharap kepada teman teman semua jangan hanya saya
yang mengetaui dan memmahaminya, mari kita sama – sama memahaminya dan
mengtahuinya semoga menjadi berkat bagi kita semua, tuhan yesus memberkati,
Syalom...
Jakarta April 2018
Penulis
Denus
PEBRIYANUS
HALAWA
Daftar Isi
Kata pengantar .................................................................................................................. .... i
Daftar isi............................................................................................................................ .... ii
Bab
I pendahuluan ........................................................................................................... .... 1
a. Alasan
Pemilihan Judul
b. Tujuan
penulisan
c. Rumusan
Masalah
d. Sistematika
penulisan
Bab
II Landasan Teori............................................................................................................ 3
a. Pengertian
ETIKA menurus WIKIPEDIA
b. Pengertian
ETIKA menurut KBBI
c. Pengertian
ETIKA menuerut para AHLI
d. Pengertian
ETIKA menurut ajaran Kristen/Alkitab
e. PEngertian
Etika Kristen Menurut ALKITAB
Bab
III pembahasan ..................................................................................... .... ....................5
Bab
IV penutup............................................................................................................... .... 12
a. Kesimpulan
b. Saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan
Pemilihan Judul
Alasan saya memilih judul ETIKA KRISTEN yaitu karena meloihat dari perkembangn dari pendidikan di kalangan orang Kristen namun dalam aplikasi etika kekristenan itu kurang, atau jarang di terapkan dalam kehidupan sehari –hari sebangai anak-anak Kristen yang meneladani kristus. Untuk itu kita yang sudah mengetahui itu etika kekristenan yang sebnarnya kita juga harus berusaha melakukan dan menyadarkan anak-anak krisrten di zaman perkembangan ini tau zaman modern ini.
B. Tujuan Penulisan
1. Supaya kita mengetahui apa itu etika
2. Supaya kita mengetahui etika itu dari pandangan para
Ahli
3. Supaya kita mengetahui etika itu menurut pandanagan
alkitab
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu etika kekristenan?
2. Bagai mana etika Kristen itu dalam pandangan para
Ahli?
3. Bagaimana etika anak-anak Kristen di zaman sekarang
ini?
D. Sistematika Penulisan
Cover
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I pendahuluan
a. Alasan Pemilihan Judul
b. Tujuan penulisan
c. Rumusan Masalah
d. Sistematika penulisan
Bab II Landasan Teori
a. Pengertian ETIKA menurus WIKIPEDIA
b. Pengertian ETIKA menurut KBBI
c. Pengertian ETIKA menuerut para AHLI
d. Pengertian ETIKA menurut ajaran Kristen/Alkitab
e. Pengertian
Etika Kristen Menurut ALKITAB
Bab III pembahasan
Bab IV penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Daftar
pustaka
BAB II
LANDASAN
TEORI
- Pengertian ETIKA menurut Etimologi
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti
"timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana
cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
- Pengertian ETIKA menurut KBBI
etika/eti·ka/ /étika/ n ilmu
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak)
- Pengertian ETIKA menuerut para AHLI
- Pengertian ETIKA menurut ajaran Kristen/Alkitab
Etika Kristen (Yunani:
ethos, berarti kebiasaan, adat) adalah suatu cabangilmu teologi yang membahas
masalah tentang apa yang baik dari sudut pandang Kekristenan. Apabila dilihat
dari sudut pandang Hukum Taurat dan Injil, maka etika Kristen adalah segala
sesuatu yang dikehendaki oleh Allah dan itulah yang baik. Dengan demikian, maka
etika Kristen merupakan satu tindakan yang bila diukur secara moral baik. Saat
ini, permasalahan yang dihadapi etika Kristen ialah kehendak Allah dari manusia
yang diciptakan menurut gambarNya, serta sikap manusia terhadap kehendak Allah
itu.
E. Pengertian
Etika Kristen Menurut ALKITAB
Etika
Etika didefinisikan sebagai, “serangkaian
prinsip moral, kajian mengenai moralitas.” Karena itu, Etika Kristen itu merupakan
prinsip-prinsip yang disarikan dari iman Kristen yang kemudian menjadi landasan
bagi tindakan kita. Walaupun Firman Tuhan mungkin tidak menyinggung dan
membicarakan seluruh situasi yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari kita,
prinsip-prinsipnya memberi kita standar yang harus diikuti dalam
situasi-situasi di mana tidak ada instruksi yang tertulis. Misalnya,
Alkitab tidak berbicara secara terang-terangan mengenai penggunaan obat-obat
terlarang, namun berdasarkan prinsip-prinsip yang kita dapatkan di Alkitab,
kita tahu bahwa itu salah. Alkitab
menyatakan bahwa tubuh kita itu bait Roh Kudus dan kita harus memuliakan Allah
dengannya (1 Korintus 6:19-20). Memahami apa yang diakibatkan oleh obat-obat
terlarang pada tubuh kita – kerusakan yang diakibatkan pada berbagai organ
tubuh – kita tahu bahwa menggunakan obat-obat terlarang sama juga dengan
merusak bait Roh Kudus. Maka jelas, hal itu tidak memuliakan
Allah. Alkitab juga mengajarkan prinsip untuk taat kepada pemerintah yang
Allah telah tetapkan (Roma 13:1). Mengingat natur obat-obat terlarang yang
ilegal, penggunaannya berarti tidak menaati pemerintah, yang berarti melawan
mereka. Apakah berarti kalau obat-obat terlarang itu satu hari
dilegalisasi lalu berarti boleh dilakukan? Tetap tidak, karena tetap melanggar
prinsip tubuh sebagai bait Roh Kudus. Dengan menggunakan prinsip-prinisp yang diajarkan Alkitab, orang-orang
Kristen dapat menentukan jalan mana yang harus ditempuh, dalam situasi apapun.
Dalam kasus-kasus tertentu, ini merupakan hal yang sederhana, seperti peraturan
hidup yang terdapat dalam Kolose 3. Dalam kasus-kasus lain kita perlu
menggali lebih dalam. Cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan
mendoakan Firman Tuhan.
BAB III
PEMBAHASAN
- PENGERTIAN
Untuk
masuk lebih jauh dalam membahas berbagai macam persoalan-persoalan etika, maka
yang terpenting ialah, saya akan membahas tentang pengertian etikas secarah
khusus dalm hal ini pengertiannya secara etimologi.
Kata
etika berasal dari beberapa kata Yunani yaitu ethos,kata ethos artinya
kebiasaan bahkn juga lebih berarti kesusilaan, perasaan batin, atau
kecenderungan hati dengan mana seseorang melaksanakan sesuatu perbuatan.
Kata
etika sendiri jika kita melihatnya dalam suatu terminology pengetahuan,
ternyata telah mendapat arti yang lebih mendalam dari suatu ungkapan moral.
Kata moral ternyata telah mendangkal artinya. Kadang-kadang, moral dan mos atau
mores seakan-akan hanya bertolak dari suatu arti yang mana sangat berkaitan
erat atau memiliki pertalian khusus dengan suatu konsep yang berarti kelakuan
atau tindakan dan sifat lahir seseorang, sedang etika tidak hanya mengeucut sea
menyinggung terhadap konsep lahirnya seseorng itu saja tetapi dia senantiasa
menyinggung juga kadah motif-motif peruatan seseorang yang lebih mendalam ileh sebab
itu banyak berbagai tulisan yang lbih cenderung memakai konsep etika bukan lagi
makai konsep moral.
- MACAM-MACAM ETIKA
1. ETIKA
DALAM BERBANGSA
Dalam kehidupan bangsa
Indonesia kata etika ternyata lebih cenderung merujuk pada suau konsep
kesussilaan. Kata sila yang terapat dalam bahasa sansekerta dan kesususteraan
pali dalam kebudayaan Budha mempunyai banyak arti. Sila berarti norma(kaidah),
peraturan hidup, perintah. Kata itu menyatakan pula keadaan batin terhadp
peratuan hidup sehingga ada suatu kecenderungan dan dapat berarti juga suatu
sikap, keadaban, siasat batin, perilaku, sopan santun dan sebagainya. Sedangkan
kata Su memiliki arti baik, bagus. Ruang lingkup etika ini juga bergerak pada
suatu lingkungan kesusilaan, itu berarti bahwa kata ini sangat memiliki
hubungan erat dengan norma-norma kepada sesuatu hal yang ada situ dan juga
ketaatan batiniah pada norma-norma itu. Sehingga dapat dikatakan bahwa etika
ini ternyata masuk dalam suatu ruang lingkup ilmu pengetahuan yang bersifat
normative yang mana tidak memiliki ketergantungan terhadap sesuatu hal saja
namun dia terus terbuka dan berkembang sesuai realitas dan konteks yang ada.
Dari konsep itulah maka etika ternyata bukan hanyalah suatu ilmu pengetahuan
alam dan juga etika bukanlah suatu ilmu pengetahuan yang bersifat deskriptif,
dimana hanya bias embahas berbagai macam tindakan dan kelakuan manusia seperti
beberapa ilmu lainnya. Akan tetapi etika adalah suatu ilmu pengetahuan yang
normative yang mana dalam pemberlakuannya selalu merujuk pada suatu titik
tentang apa yang baik.
Pada
abad-abad pertama dari permulaan sejarah gereja, etika ternyata tidak hanya
dipelajari dalam suatu konsep yang bersifat khusus tetapi sangat diperlukan
suatu konsep pembahasan serius tentang berbagai macam pembahasan terkait dengan
pokok-pokok etika. Yang menjadi penyebab sampai etika dibaas seperti ini ialah
karena terbitnya monografi-monografi singkat yang membuat masalah-masalah yang
konkrit.
Ahli-ahli
ilmu tologi yang terkenal pada abad pertengahan seperti Lombardus dan Thomas
Aquino memesukkan bahan-bahan etika itu dalam konsep dogmatika. Dalam berbagai
macam buku-buku pelajaran tentang etika yang ditulis dalam konteks dunia barat
ternyata etika Kristen ini selalu diperhadapkan pada suatu realitas etika
falsafi, tetapi tidak lalu diperhadapkan kepad etika di dalam agama-agama lain
namun ternyata dalam kehidupan masyarakatIndonesia etika Kristen itu ada
kalanya akan menghadapi berbagai macam konsep dan pola pikir suatu etika di
dalam agama-agama lainnya. Yang mana Gerja Kristen hidup dan bekerja, adanya
pengaruh-pengaruh moral Hindu dan Budha tidak dapat di sangkal lagi. Etika
Kristen harus dapat menunjukkan juga dimana letak perbedaan-perbedaan itu. Di dalam sejarah etika Tologis kerapkali
terdapat titik-titik pertemuan terhadap etika falsafi dan teologi. Pernah
terjadi di dalam realitas perjalanan dua konsep ini etika teologis pernah
dikalahkan dari etika falsafi, hal ini terjadi ketika filsafat Aristoteles
digunakan sebagai titik langkah di dalam teologi dan filsafat Thomas Aquino.
Begitu juga teologi Jerman yang pada saat itu sebagian besarnya bernaung di
bawah pengaruh filsafat Kant. Peristiwa ini ternyata sangat merugikan etika
terologis. Di dalam bagian-bagian teologi terdapat hubungan antara bagian
tersebut dan berbagai ilmu pengetahuan lain yang tertentu. Hal ini lalu membuat
suatu proses penafsiran yang harus di lakukan janganlah mengabaikan bantuan
filologi dan ilmu sejarah walaupun proses penafsiaran itu tidak mutlak meneliti
dan menyelidiki secara terperinci ungkapan-ungkapan dalam kitab perjanjian lama
dan baru secara filologi. Dalam berbagai macam pembahasan etika Kristen sangat
membuat segi-segi yang selalu dan senantiasa menyinggung bermacam-macam ilmu
pengetahuan lainnya. Dalam realitas etika ini juga kita akan menemukan yang
namanya suatu proses pembagian-pembagian menurut berbagai cara yaitu : ajaran
tentang nilai-nilai kesusilaan, ajaran tentang kebajikan Kristen dan ajaran
tentang kewajiban-kewajuiban Kristen. Namun ternta pembagian ini juga memiliki
kelemahan yaitu karena pembagian ini lebih becorak filsafat dan bukan teologis.
Pembahasan-pembahasan tentang etika Kristen selalu berpangkalkan kepercayaan
kepada Allah, yang menyatakan diri didalam Yesus Kristus.
2. ETIKA
dalam konteks Kristen
Etika
lalu mengakui Allah sebagai suatu Allah yang sejati dan yang Maha Esa. Bahwa
hanya karena Yesus Kristuslah baru dapat kita mengenal Allah sebagaimana adanya
di dalam kedaulatan dan kemuliaanNya, di dalam kekekalanNya, di dalam
keesaanNya, di dalam kerohanianNya, dan kehadiranNya di segala tempat, di dalam
kesucian dan kebenaranNya, dan di dalam kasih dan hikmatNya. Sebab oleh Dialah
kita dapat mengenal akan Allah yang sejati dan Esa sebagai Allah yang
tritunggal yakni Bpa, Anak dan roh kudus: Allah diatas kita, Allah bersama kita
dan Allah di dalam kita. Itu berarti Allah Bapa Anak dan Roh Kudus inilah
merupakan pangkal dari etika Kristen. Sebab etika Kristen berpangkalkan
pekerjaanNya.
Dalam
pembahasan ini juga, saya akan menyinggun terkait dengan berbagai macam pndngan
agama-agama yang sangat memiliki kaitan erat dengn konsep etika.
Dalam
agam suku mereka memiliki beberap konsep berfikir yang ada memiliki suatu
pertalian antara etika:
ü Pertama
: manusia sebagai indiviu memiliki suatu tanggungjawab kepada Alah tidak llu
memiliki suatu tempat dan kedudukan yang sesungguhnya.
ü Kedua
: Hukum Allah didalam agama-agama primitive tidak lalu dianggap sebagai suatu
hukum yang bersifat normatif yang menggerakan manusia untuk mengambil
keputusan-keputusan etis.
ü Ketiga
: Dalam kepercayaan agama-agama primitive, etika tidak bias tampil kedepan,
sebab agama-agama primitive itu tidak dapat menerima pertentangan-pertentangan
yang mutlak.
Sedangkan
konsep berfikir agama hindu yaitu: jika manusia telah melebur kedalam Brahman
otomatis tidak aka nada lagi suatu perbedaan antara suatu kebajikan dengan
keburukan, antara baik dan yang jahat. Itu berarti tidak aka nada lagi tempat
untuk suatu pengertian-pengertian tanggungjawab perseorangan dan juga keputusan
etis dan kepatuhan. Tetapi dalam agama hindu lama telah memiliki konsep etika
yang sangat luas.
Agama
Budha mengakui bahwa etika itu merupakan suatu cara untuk meluputkan diri dari
berbagai macam persoalan etika.
Beberapa
hal diatas ini adalah suatu pembahasan mengenai konsep dari suatu etika yang
lebih mengerucut dan mengambil spesifikasinya pada suatu etika Kristen.
Etika dan Demoralisasi
Postmodern
Postmodern
merupakan suatu istilah yang sangat kontrovesial. Dipihak lain, postmodern
merupakan sesuatu yang kosong yang hanya menunjukan kelatahan dangkal yang
tidak bermutu. Sedangkan dipihak lain sikap cemoh secara serampang macam itu
justru akan memperkokoh kaum postmodern bahwa modernisme memang telah berakar,
ideologis dan naïf sehingga menjadi overreaktif.
Jika
kita mencermati lebih jauh maka kita dapat mengetahui bahwa, proyek ambisius
untuk mengubah kaos (chaos) menjadi tatanan rasional; upaya untuk menjadikan
hokum akal menjadi suatu tatanan alami;
Sangat
diyakini bahwa, kebenaran memang dapat dicerminkan secara memadai oleh daya nalar
manusia dan kebenaran ini bersifat objektif, universal, berlaku dimana pun dan
kapan pun.
Dalam
bidang moral dan etika, sangat dibayangkan bahwa modernisme akan melahirkan
kepribadian yang otonom yaitu manusia yang sejati dan mampu mempertanggungjawabkan
tindakan-tindakannya sendiri secara rasional, dan mengikuti prinsip-prinsip
etis yang universal.
Hal
ini merupakn suatu pembahasan etika yng memiliki hubungan erat serta saling
mempengaruhi antara konsep postmodern dan demoralisasi yang terus terjadi belakangan
ini dalam setiap ruang gerak kehidupan manusia seutuhnya.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam kehidupan kita banyak
sekali tindakan-tindakan
yang dapat membuat kita semakin tidak
setuju denagn adanya paper ini maka untuk itu daya dapat menyimpulkan bahwa
dalam kita berkehidupan itu kita harus slalu memperhatikan apa yang akan kita lakukan dan kita ucapkan
karna
adalam setiap apa yang kita lakukan itu pasti mengandung etika “apa
pun yang kita ucapakan dan kita perbuat itu adalah ETIKA” untuk itu
kita harus memeperhatikan dalam bertindak dan dalam berkelakuan.
mantap bray
BalasHapus