KITAB
- KITAB ROMA
SAMPAI DENGAN
WAHYU
DISUSUN OLEH :
NAMA : PEBRIYANUS HALAWA
NIM : 77.3066
PRODI : THEOLOGI
TINGKAT/SMESTER :
I/II
MATA KULIAH
: PPPB II
DOSEN : FERDINAN SITINJAK M. Th
SEKOLAH
TINGGI THEOLOGI “IKAT”
JAKARTA
2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur atas berkat tuhan yang sungguh sangat luar
biasa dalam kehidupan saya sehingga ia menuntun saya untuk menegerjakan tugas
laporan saya yang telah saya pelajari selama satu semester ini untuk itu
izinkan sayua untuk menjelaskannya, dan namun saya juga tahu begitu banyak
kelemahan dan kekurangan baik dalam penulisan, dan penyususnan kata untuk itu
saya mengharapkan saran dari dosen pembimbing sayua yaitu bapak: “FERDINAN
SITNJAK” dan saya juag tidak lupa mengucapkan terimakaksih kepada bapak yang
telah mebentu saya dalam penyusunan materi baik dalam pemikiran, bimbuingan
apalagi ilmu yang telah diberikan kepada saya, saya mengucapkan terima kasih.
Untuk nitu semoga dalam penyususnan ini bisa menjadi acuan kita yang memebaca untuk
lebih giat lagi belajar bagaimana kebenaran alkitab itu sebenarnya, dan semoga
ini bisa bermanfat bagi kita semua. Untuk itu saya ucapakan terima kasih.
JAKARTA,
MEI 2018
PENULIS
PEBRIYANUS
PEBRIYANUS HALAWA
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... ........ 3
B. Tujuan Penulisan....................................................................................... ........ 3
C. Alasan Pemilihan Judul............................................................................. ........ 3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kitab Menurut Wikipedia......................................................... ........ 5
B. Pengertian Kitab Menurut Kbbi.................................................................. ........ 5
C. Pengertian Kitab Menurut Kamus Alkitab.................................................. ........ 5
D. Apa Meksud Kitab-Kitab Roma Sampai Dengan Wahyu.......................... ........ 5-6
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kitab Roma................................................................................................. ........ 6
B. Kitab I Korintus ......................................................................................... ........ 10
C. Kitab II Korintus ........................................................................................ ........ 14
D. Kitab Galatia ............................................................................................. ........ 18
E. Kitab Efesus............................................................................................... ........ 21
F. Kitab Filipi................................................................................................... ........ 25
G. Kitab Kolose............................................................................................... ........ 28
H. Kitab I Tesalonika....................................................................................... ........ 33
I. Kitab II Tesalonika........................................................................................ ........ 36
J. Kitab I Timotius.......................................................................................... .......... 40
K. Kitab II Timotius......................................................................................... .......... 44
L. Kitab Titus................................................................................................... ......... 47
M. Kitab Filemon............................................................................................ ......... .51
N. Kitab Ibrani................................................................................................ ......... .55
O. Kitab Yakobus........................................................................................... ......... .59
P. Kitab I Petrus............................................................................................. .......... 62
Q. Kitab II Petrus ........................................................................................... ......... 65
R. Kitab I Yohanes........................................................................................ ........ ..68
S. Kitab II Yohanes....................................................................................... .......... 70
T. Kitab III Yohanes....................................................................................... ........ ..72
U. Kitab Yudas .............................................................................................. ........ 73
V. Kitab Wahyu................................................................................................ ........ 76
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan .................................................................................................... ......... 83
.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG PENULISAN
Sebagai acuan saya untuk
mengetahui bagaimana sebenarnya latar belakang penulisan pada setiap kitab, dan
bisa menjadi pedoman saya untuk menambahakan ilmu supaya saya juga bagaimana
sistematisnya alkitab itu.
B. TUJUAN PENULISAN
Ø
Untuk
mengetahui kebenaran firman tuhan
Ø
Umtuk
menggali lebih dalam lagi kebanaran firman Tuhan
Ø
Untuk
menambah ilmu pengetahuan latar-latar belakang penulisan kitab
Ø
Untuk
mendapatkan nilai yang baik dari dosen pembimbing
C. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Alasan saya memilih
judul ini yaitu Instruksi dari Dosen pembimbing saya, untuk mempelajari
kitab-kitab “Roma s/d Wahyu” dan sudah menjadi rencana pembelajaran dari
institusi.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kitab Menurut Wikipedia
Kitab adalah
gabungan dari dua kata yaitu Kitab dan Suci.
Menurut kata Kitab memiliki arti sebuah sedangkan
kata Sucimemiliki arti ( bersih, dalam arti keagamaan yaitu
bebas dari dosa, bebas dari noda, bebas dari kesalahan ). Di dalamnya
berisi yang di bukukan. yang memuat ajaran-ajaran tentang seluruh
aspek bagi seluruh umat beragama.
B. Pengertian Kitab Menurut KBBI
kejadian kitab
suci yg menceritakan terjadinya alam semesta;
-- kemitab berbagai-bagai kitab; --logat daftar kata dng
ucapannya yg baik; -- sembahyangan buku doa; -- suci wahyu
Tuhan yg dibukukan (spt Alquran, Injil, Taurat, Zabur); -- tib buku
mengenai mantra atau jampi-jampi;
ber·ki·tab v mempunyai kitab (suci); pe·ngi·tab·an n Huk pengumpulan larangan dan suruhan kitab (undang-undang); pencatatan hokum.
ber·ki·tab v mempunyai kitab (suci); pe·ngi·tab·an n Huk pengumpulan larangan dan suruhan kitab (undang-undang); pencatatan hokum.
C. Pengertian Kitab Menurut Kamus Alkitab
kitab yang membicarakan tentang hukum torat orang Lewi (Israel).
(pergi keluar). Buku Musa kedua dalam Alkitab dan Pentateuch. Ditulis oleh Musa. Berisikan sejarah dan penetapan undang-undang. Dinamakan demikian, karena menceritakan tentang keluarnya bangsa Israel dari tanah perhambaan, yaitu Mesir, meliputi masa persiapan, peristiwa-peristiwa di saat mau keluar, masa pengembaraan sampai pada pendirian Tabernakel, peristiwa-peristiwa mana berlaku antara tahun 1633 sebelum Kristus (kematian Yusuf) dan tahun 1491 sebelum Kristus, yaitu 142 tahun lamanya.
(pakatan) dalam arti kata Ibrani, maka bersama-sama sebagai rasa setia kawan. Perjanjian diadakan sebagai permufakatan yang telah ditetapkan misalnya seperti tersebut dalam dimana alam pikiran dan perasaan dipersamakan. Sebagai contoh: Ibrahim dan benihnya, dan mereka yang ada didalam darah ketebusan Kristus.
(pergi keluar). Buku Musa kedua dalam Alkitab dan Pentateuch. Ditulis oleh Musa. Berisikan sejarah dan penetapan undang-undang. Dinamakan demikian, karena menceritakan tentang keluarnya bangsa Israel dari tanah perhambaan, yaitu Mesir, meliputi masa persiapan, peristiwa-peristiwa di saat mau keluar, masa pengembaraan sampai pada pendirian Tabernakel, peristiwa-peristiwa mana berlaku antara tahun 1633 sebelum Kristus (kematian Yusuf) dan tahun 1491 sebelum Kristus, yaitu 142 tahun lamanya.
(pakatan) dalam arti kata Ibrani, maka bersama-sama sebagai rasa setia kawan. Perjanjian diadakan sebagai permufakatan yang telah ditetapkan misalnya seperti tersebut dalam dimana alam pikiran dan perasaan dipersamakan. Sebagai contoh: Ibrahim dan benihnya, dan mereka yang ada didalam darah ketebusan Kristus.
D. Apa Meksud Kitab-Kitab Roma Sampai Dengan Wahyu.
Maksudnya adalah kitab kitab yang ada di perjanjian baru
yang dituliskan oleh rasul-rasul allah yang berupa nasehat, kesaksian untuk
menuntun umat manusia yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang
kekal. Seperti yang tertulis
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
BAB III
PEMBAHASAN
- KITAB ROMA
PENULIS: PAULUS
TEMA: KEBENARAN ALLAH TELAH
DINYATAKAN
PENULISAN: Sekitar tahun 57
A. LATAR
BELAKANG KITAB ROMA
Surat Roma ini merupakan surat
Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin
karena alasan-alasan itulah surat ini diletakkan di depan ketiga belas suratnya
yang lain. Paulus menulis surat ini
dalam rangka pelayanan rasulinya kepada dunia bukan Yahudi. Bertentangan
dengan tradisi gereja Katolik-Roma, jemaat di Roma tidak didirikan oleh Petrus
atau rasul yang lain. Jemaat di Roma ini mungkin didirikan oleh orang dari
Makedonia dan Asia yang bertobat di bawah pelayanan Paulus, mungkin juga oleh
orang-orang Yahudi yang bertobat pada hari Pentakosta Paulus tidak memandang
Roma sebagai wilayah khusus dari rasul lain (Di surat Roma Paulus meyakinkan
orang percaya di Roma bahwa dia sudah berkali-kali merencanakan untuk
memberitakan Injil kepada mereka, namun hingga saat itu kedatangannya masih
dihalangi (Dia menegaskan kerinduan yang sungguh untuk mengunjungi mereka
sehingga menyatakan rencananya untuk datang dengan segera
Ketika menulis surat ini,
menjelang akhir perjalanan misioner yang ketiga (bd. Paulus berada di Korintus
di rumah Gayus Sementara menulis surat ini melalui pembantunya Tertius dia
sedang merencanakan kembali keYerusalem untuk hari Pentakosta sekitar musim
semi tahun 57 atau 58) untuk menyampaikan secara pribadi persembahan dari
gereja-gereja non-Yahudi kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem.
Segera setelah itu, Paulus mengharapkan dapat pergi ke Spanyol untuk menginjil
dan mengunjungi gereja di Roma pada perjalanannya untuk memperoleh bantuan dari
mereka bila makin ke barat
B. TUJUAN KITAB KITAB ROMA
Paulus menulis surat ini untuk
mempersiapkan jalan bagi pelayanannya di Roma serta rencana pelayanan ke
Spanyol. Tujuannya lipat dua.
1. Karena jemaat Roma rupanya mendengar kabar angin yang diputarbalikkan
mengenai berita dan ajaran Paulus (mis.Paulus merasa perlu untuk menulis Injil
yang telah diberitakannya selama dua puluh lima tahun.
2. Dia berusaha untuk memperbaiki beberapa persoalan yang terjadi di dalam
gereja karena sikap salah orang Yahudi terhadap mereka yang bukan Yahudi dan
orang bukan Yahudi terhadap orang Yahudi
C. SURVAI KITAB ROMA
Tema Surat Roma diketengahkan dalam
yaitu bahwa di dalam Tuhan Yesus dinyatakan kebenaran Allah sebagai
jawaban terhadap murka-Nya kepada dosa. Kemudian Paulus menguraikan
kebenaran-kebenaran dasar dari Injil. Pertama, Paulus menekankan bahwa
persoalan dosa dan kebutuhan manusia akan kebenaran adalah umum. Karena baik
orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi berada di bawah dosa dan karena itu di
bawah murka Allah, tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah
terlepas dari karunia kebenaran melalui iman kepada Yesus Kristus
Setelah dibenarkan secara cuma-cuma oleh kasih karunia melalui iman dan
setelah mendapatkan keyakinan akan keselamatan kita (pasal 5; karunia kebenaran
Allah itu dinyatakan dalam kematian kita bagi dosa dengan Kristus (pasal 6;
pembebasan kita dari pergumulan untuk mencapai kebenaran menurut hukum Taurat
(pasal 7; pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah dan hidup baru kita
"melalui Roh" yang menuntun kita kepada kemuliaan (pasal 8; Allah
sedang mengerjakan rencana penebusan-Nya kendatipun ketidakpercayaan Israel
(pasal 9-11;
Akhirnya, Paulus menyatakan bahwa kehidupan yang diubah dalam Kristus
mengakibatkan penerapan kebenaran dan kasih pada semua bidang kelakuan --
sosial, sipil, dan moral (pasal 12-14; Paulus mengakhiri Surat Roma dengan keterangan
tentang rencananya pribadi (pasal 15; dan ucapan salam pribadi yang panjang,
nasihat terakhir, dan sebuah kidung pujian (pasal 16;
D. CIRI-CIRI KHAS
1. Surat Roma merupakan surat Paulus yang paling sistematis, surat teologis
yang paling hebat dalam PB.
2. Paulus menulis dengan gaya tanya-jawab atau gaya diskusi
3. Paulus memakai PL secara luas sebagai kekuasaan alkitabiah dalam
menyampaikan sifat sesungguhnya dari Injil.
GARIS-GARIS BESAR KITAB ROMA
Pendahuluan
I. Kebutuhan Mendesak Manusia
Akan Kebenara
- Kebutuhan Orang Bukan Yahudi
- Kebutuhan Orang Yahudi
- Kebutuhan Semua Orang
II. Penyediaan Kebenaran yang
Mulia oleh Allah
- Pembenaran oleh Iman Diringkaskan
- Pembenaran oleh Iman Digambarkan Dalam Abraham
- Berkat dan Keyakinan yang Menyertai Pembenaran
- Adam dan Kristus Dibandingkan
Ø Adam/Dosa/Penjatuhan Hukuman/Kematian
Ø Kristus/Kasih Karunia/Pembenaran/Hidup
III.Kebenaran Berkarya Melalui
Iman
- Kebebasan dari Perbudakan Dosa
- Mati Bersama Kristus terhadap Dosa
- Hidup Bersama Kristus sebagai Hamba Kebenaran
- Kebebasan dari Pertentangan di Bawah Hukum Taurat
- Kebebasan Melalui Hukum Roh Kehidupan
IV. Kebenaran oleh Iman Berkaitan
dengan Israel
- Persoalan Penolakan Israel
- Kemenangan Rencana Allah
V. Penerapan Praktis dari
Kebenaran oleh Iman
- Orang Percaya dan Penyerahan Diri
- Orang Percaya dan Masyarakat
- Orang Percaya dan Pemerintah dan orang percaya dan hukum kasih.
Persolan
Yang Dihadapi:
Begitu banyak persoalan yang dihadapi, yang dimana banyak
orang roma yang tidak akan setia akan injil itu makanya Paulus menegaskan bahwa
kita harus setia sampai mati.
Cara mengadapi persoalan:
Cara untuk menghadapi masalahnya yaitu Paulus berserah kapada Bapa dan
meratapi semuanya dan berserah kepada Bapa.dan di tetap stia akan janji janji
allah kepada nay dan slalu taat akan perintah tuha itu Sendiri.
KESIMPULAN
Dalam kitab ini paulus menjelasakan kepada kita bahwa cra
mencaapi hidup kudus dan kita harus cinta kepada Tuhan Yesus dan menaati
tauratnya, dan salau menghargai kekudusanya.
KITAB KORINTUS
Korintus, sebuah kota kuno di Yunani, dalam banyak hal merupakan kota
metropolitan Yunani yang terkemuka pada zaman Paulus. Seperti halnya banyak
kota yang makmur pada masa kini, Korintus menjadi kota yang angkuh secara
intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela
di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu. Bersama dengan
Priskila dan Akwila dan rombongan rasulinya sendiri, Paulus mendirikan jemaat
Korintus itu selama delapan belas bulan pelayanannya di Korintus pada masa
perjalanan misinya yang kedua. Jemaat di Korintus terdiri dari beberapa orang
Yahudi tetapi kebanyakan adalah orang bukan Yahudi yang dahulu menyembah
berhala. Setelah Paulus meninggalkan Korintus, berbagai macam masalah timbul
dalam gereja yang masih muda itu, yang memerlukan wewenang dan pengajaran
rasulinya melalui surat-menyurat dan kunjungan pribadi. Surat 1 Korintus
ditulis selama tiga tahun pelayanannya di Efesus pada waktu perjalanan misinya
yang ketiga. Berita mengenai masalah-masalah jemaat di Korintus terdengar oleh
Paulus di Efesus; setelah itu utusan dari jemaat Korintus menyampaikan sepucuk
surat kepada Paulus yang memohon petunjuknya atas berbagai persoalan. Sebagai
tanggapan atas berita dan surat yang diterimanya dari Korintus, Paulus menulis
surat ini.
- Kitab I Korintus
Penulis : Paulus
Tama : masalah-masalah jemaat dan pemecahan
Tahun penulisan : sekitar tahun 55-56
1.
LATAR
BELAKANG PENULIASA SURAT I KORINTUS
Korintus, sebuah kota kuno di Yunani,
dalam banyak hal merupakan kota metropolitan Yunani yang terkemuka pada zaman
Paulus. Segala macam dosa merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan
cabul dan hawa nafsu.
Bersama dengan
Priskila dan Akwila (1Kor 16:19) dan rombongan rasulinya sendiri (Kis 18:5),
Paulus mendirikan jemaat Korintus itu selama delapan belas bulan pelayanannya
di Korintus pada masa perjalanan misinya yang kedua (Kis 18:1-17). Jemaat di
Korintus terdiri dari beberapa orang Yahudi tetapi kebanyakan adalah orang
bukan Yahudi yang dahulu menyembah berhala. Setelah Paulus meninggalkan
Korintus, berbagai macam masalah timbul dalam gereja yang masih muda itu, yang
memerlukan wewenang dan pengajaran rasulinya melalui surat-menyurat dan
kunjungan pribadi.
Surat 1 Korintus
ditulis selama tiga tahun pelayanannya di Efesus (Kis 20:31) pada waktu
perjalanan misinya yang ketiga (Kis 18:23--21:16). Berita mengenai
masalah-masalah jemaat di Korintus terdengar oleh Paulus di Efesus (1Kor 1:11);
setelah itu utusan dari jemaat Korintus (1Kor 16:17) menyampaikan sepucuk surat
kepada Paulus yang memohon petunjuknya atas berbagai persoalan (1Kor 7:1; bd.
1Kor 8:1; 1Kor 12:1; 1Kor 16:1). Sebagai tanggapan atas berita dan surat yang
diterimanya dari Korintus, Paulus menulis surat ini.
2.
TUJUAN
PENULISA SURAT I KORITUS
Paulus memiliki dua alasan pokok dalam
pikirannya ketika ia menulis surat ini:
- Untuk membetulkan masalah yang serius dalam jemaat di Korintus yang telah diberitahukan kepadanya. Hal-hal ini meliputi pelanggaran yang dianggap remeh oleh orang Korintus, tetapi dianggap oleh Paulus sebagai dosa serius.
- Untuk memberikan bimbingan dan instruksi atas berbagai pertanyaan yang telah ditulis oleh orang Korintus. Hal-hal ini meliputi soal doktrin dan juga perilaku dan kemurnian sebagai perorangan dan sebagai jemaat.
3.
SURVAI
PENULISAN SURAT I KORITUS
Surat kiriman ini
menangani macam persoalan yang dialami oleh gereja yang para anggotanya tetap
hidup "duniawi" (1Kor 3:1-3) dan tidak secara tegas memisahkan diri
dari masyarakat di sekelilingnya yang menyembah berhala (2Kor 6:17) - masalah
seperti sifat memecah belah (1Kor 1:10-13; 1Kor 11:17-22), toleransi terhadap
dosa seperti perzinaan (1Kor 5:1-13), kebejatan seksual pada umumnya (1Kor
6:12-20), perkara hukum sekular antara orang Kristen (1Kor 6:1-11), pikiran
manusiawi tentang kebenaran rasuli (pasal 15; 1Kor 15:1-58) dan perselisihan
mengenai "kemerdekaan Kristen" (pasal 8, 10; 1Kor 8:1-13; 1Kor
10:1-33). Paulus juga menasihati orang Korintus tentang perkara yang berkaitan
dengan hal membujang dan perkawinan (pasal 7; 1Kor 7:1-40), ibadah bersama,
termasuk Perjamuan Kudus (pasal 11-14; 1Kor 11:1--14:40), dan pengumpulan uang
bagi orang-orang kudus di Yerusalem (1Kor 16:1-4).
4.
CIRI-CIRI
KHAS PENULISAN SURAT I KORITUS
Lima ciri utama menandai surat ini:
1. Surat ini paling berpusat pada persoalan
dibandingkan dengan kitab lain dalam PB. Dalam menangani berbagai masalah dan
perkara di Korintus, Paulus memberikan prinsip rohani yang jelas dan kekal
(lih. Garis Besar), di mana setiap prinsip itu dapat diterapkan secara
menyeluruh dalam seluruh jemaat (mis. 1Kor 1:10; 1Kor 6:17,20; 1Kor 7:7; 1Kor
9:24-27; 1Kor 10:31-32; 1Kor 14:1-10; 1Kor 15:22-23).
2. Secara menyeluruh ditekankan kesatuan jemaat
lokal sebagai tubuh Kristus, suatu fokus yang ada dalam pembahasan tentang
perpecahan, Perjamuan Kudus, dan karunia-karunia rohani.
5.
GARIS-GARIS
BESAR PENULISAN SURAT I KORITUS
Pendahuluan
(1Kor 1:1-9)
I.
Pembahasan
Masalah-Masalah yang Telah Diberitahukan kepada Paulus
(1Kor
1:10-6:20)
A.
Perpecahan dalam Jemaat (1Kor 1:10-4:21)
1. Empat Golongan
(1Kor 1:10-17)
2. Penyebab
Perpecahan(1Kor 1:18-4:5)
a. Suatu Pandangan yang Salah Mengenai
Hikmat (1Kor 1:18-3:4)
b. Suatu Pandangan yang Salah Mengenai
Pelayanan Kristen (1Kor 3:5-4:5)
3. Imbauan untuk
Berdamai(1Kor 4:6-21)
B.
Masalah-Masalah Moral dalam Jemaat (1Kor 5:1-6:20)
1. Masalah Perzinaan
dan Disiplin Gereja (1Kor 5:1-13)
2. Masalah
Perkara-Perkara Hukum Sekular di Antara Orang-Orang Kristen
(1Kor 6:1-11)
3. Masalah Kebejatan
Seksual (1Kor 6:12-20)
Prinsip: Kamu yang telah dipersatukan
dengan Tuhan, hendaknya
berperilaku baik supaya membawa hormat
bagi Dia (1Kor 6:17,20)
II.
Jawaban Terhadap Pertanyaan yang Ditulis Dalam Surat dari Jemaat Korintus (1Kor
7:1-16:9)
A.
Pertanyaan Mengenai Perkawinan (1Kor 7:1-40)
1.
Perkawinan dan Hal Hidup Membujang (1Kor 7:1-9)
2.
Tanggung Jawab Kristen dalam Perkawinan (1Kor
7:10-16)
3.
Prinsip Kepuasan Hati (1Kor 7:17-24)
4.
Nasihat kepada Orang yang Tidak Menikah (1Kor 7:25-38)
5.
Pengarahan Tentang Nikah Ulang (1Kor 7:39-40)
Prinsip: Allah memberikan sebagian orang
karunia menjadi seorang suami atau istri; kepada orang lainnya, Ia berikan
karunia untuk tinggal membujang demi kepentingan kerajaan-Nya (1Kor 7:7,32)
B.
Pertanyaan Mengenai Penggunaan Kemerdekaan Kristen (1Kor 8:1-11:1)
1.
Masalah Makanan yang Dipersembahkan kepada Berhala (1Kor 8:1-13)0
2.
Disiplin Paulus dalam Menggunakan Kemerdekaannya (1Kor 9:1-27)
3.
Peringatan Terhadap Percaya Diri yang Berlebih-lebihan (1Kor 10:1-13)
4.
Ketidaksesuaian Pesta Penyembahan Berhala dengan Meja Tuhan (1Kor 10:14-23)
C.
Pertanyaan Mengenai Ibadah Bersama(1Kor 11:2-14:40)
1. Tudung Kepala
Wanita dalam Jemaat (1Kor 11:2-16)
2.
Sikap dalam Mengikuti Perjamuan Tuhan (1Kor
11:17-34)
D.
Pertanyaan Mengenai Kebangkitan (1Kor 15:1-58)
1.
P. Bagaimana Mungkin Ada Orang yang
Mengatakan Bahwa Tidak Ada Kebangkitan Orang Mati? (1Kor 15:12)
Kepastian Kebangkitan (1Kor 15:1-34)
2.
P. Bagaimanakah Orang Mati Dibangkitkan? Dan
dengan Tubuh Apakah
Mereka Akan Datang Kembali? (1Kor 15:35)
J. Sifat Tubuh Kebangkitan (1Kor
15:35-57)
3.
Kesimpulan Terhadap Pertanyaan Itu (1Kor 15:58)
Prinsip: Kebangkitan Kristus dari
kematian menjamin kebangkitan
mereka
yang menjadi milik Kristus ketika Ia datang kembali (1Kor 15:22-23)
E.
Pertanyaan Mengenai Pengumpulan Uang bagi Orang Kudus(1Kor 16:1-9)
Pengarahan-Pengarahan
Akhir (1Kor 16:10-24)
KESIMPULAN
Dalam kitab ini di jelasakan bahwa daalam setiap apa paun yang kita alami
dalam hidup kita harus bersabar dalam kesesakan karna rasul paulus mengataakan
bahwa percobaan yang kamu alami tidak melampaaui kekuaatan manusia. Jadi kta
janagn takut karan dia mnagatakan di akan setia senantiasa manungi kitaa amin.
KITAB 2 KORINTUS
Penulis : Paulus
Tema : kemuliaan melalui penderitaan
Penulisa : sekitar tahun 55-56
A. LATAR BELAKANG 2 KORINTUS
Paulus menulis surat
kiriman ini kepada jemaat di Korintus dan kepada orang percaya diseluruh Akhaya
(2 kor 1:1), dengan menyebut namanya sendiri sebangak dua kali
(2 kor 1:1;2 kor 10:1). Setelah mendirikan
jemaat dikorintus selama selama perjalanan misinya yang kedua, Paulus dan
jemaat itu saling berhubungan karena masalah dalam jemaat.
Urutan hubungan ini dan latatbelakang
penulisan 2 koritus adalah sebagai berikut:
1. Etelah
beberapa kali berhubungan dengan surut-menyurat yang awal diantara Paulus
dengan jemaat itu (1 kor 1:11;1 kor 5:9;1 kor 7:1), maka Paulus menulis surat 1
korintus dari efesus (awal tahun 55/56)
2. Paulus
menyeberangi laut Aegea menuju korintus untuk menangani masalahyang berkembang
dalam jemaat, kunjungan ini diantara 1 dan 2 korintus (bd. 2 kor 13:1-2)
merupakan suatu kunjungan yang tak menyenangkan, baik bagi Paulus maupun jemaat
itu (2 kor 2:1-2).
3. Setelah
kunjungan ini ada laporan disampaikan kepada Paulus di Efesus bahwa para
penentang dikorintus ini masi menyerang pribadinya dan wewenang rasulnya,
dengan harapan agar mereka dapat membujuk sebagian jemaat untuk menolak Paulus.
4. Sebangai
tanggapan terhadap laporan ini, Paulus menulis surat 2 koritus dari makedonia
(akhir tahun 55/56)
5. Segera
sesudah itu, Paulus mengadakan perjalanan ke korintus lagi (2 kor 13:1) dan
tinggal disitu selama kurang lebih tiga bulan (bd. Kis 20:1-3a). dari situ ia
menulis kitab Roma.
B. TUJUAN KITAB 2 KORINTUS
(1) Pertama, ia menulis untuk mendorong
mayoritas dalam jemaat di Korintus yang
tetap setia kepadanya sebagai bapa rohani mereka.
(2) Ia menulis untuk menantang dan
menyingkapkan rasul-rasul palsu yang
terus-menerus berbicara menentang dia secara pribadi dengan harapan
dapat meruntuhkan wibawa dan kerasulannya dan untuk memutarbalikkan beritanya.
(3) Ia juga menulis untuk menegur
minoritas dalam jemaat yang sedang dipengaruhi oleh para lawan Paulus dan yang
terus-menerus menolak wewenang dan tegurannya. Paulus meneguhkan kembali
integritas dan wewenang rasulinya, menjelaskan motivasinya dan memperingatkan
mereka terhadap pemberontakan yang lebih lanjut.
Kitab
2 Korintus berfungsi untuk mempersiapkan jemaat secara keseluruhan untuk
kunjungannya yang akan datang.
C. REVISI KITAB 2 KORINTUS
1. Pada
bagian pertama (pasal 1-7; 2Kor 1:1--7:16), Paulus mulai dengan mengucap syukur kepada Allah atas penghiburan
yang dikaruniakan-Nya di tengah-tengah penderitaan untuk Injil, memuji jemaat
Korintus karena mendisiplinkan orang
yang berbuat dosa serius sambil mempertahankan integritas Paulus dalam kaitan
dengan perubahan rencana perjalanannya.
Dalam 2Kor 3:1--6:10 Paulus menyumbangkan pengertian yang paling luas
dalam PB mengenai sifat yang benar dari pelayanan Kristen. Ia menekankan
pentingnya pemisahan dari dunia ini (2Kor 6:11--7:1) dan mengungkapkan
sukacitanya ketika mendengar dari Titus tentang pertobatan banyak anggota
jemaat di Korintus yang sebelumnya telah
menentang wewenangnya (pasal 7; 2Kor 7:1-16).
2. Di
pasal 8, 9; (2Kor 8:1-24 dan 2Kor 9:1-15), Paulus menasihatijemaat Korintus
untuk menandingi kemurahan hati orang Makedonia yangdengan sepenuh hati telah
menyumbangkan persembahan yang telah dikumpulkannya untuk orang Kristen yang
menderita di Yerusalem.
3. Pada pasal 10, 13; (2Kor
10:1--13:13), nada surat berubah. Di sini Paulus mempertahankan kerasulannya
dengan menguraikan panggilannya, kualifikasi, dan penderitaannya sebagai
seorang rasul yang benar. Dengan ini Paulus mengharapkan jemaat Korintus akan
mengenal rasul-rasul palsu di antara mereka dan dengan demikian mereka dapat
luput dari disiplin yang lebih lanjut ketika ia sendiri datang lagi. Paulus
mengakhiri kitab 2 Korintus dengan satu-satunya ucapan berkat yang menyinggung
Trinitas dalam PB (2Kor 13:14).
D. CIRI-CIRI KHAS KITAN 2
KORINTUS
Empat
ciri utama menandai surat ini:
1. Kitab ini merupakan surat yang paling
banyak memberitahukan riwayat hidup Paulus. Banyak petunjuk pada dirinya ini,
dibuatnya dengan rendah hati, minta maaf
dan bahkan dengan malu, tetapi karena terpaksa mengingat situasi yang ada di
Korintus.
2. Kitab ini melampaui semua surat
kiriman lain dari Paulus dalam hal menyatakan kuatnya dan dalamnya kasih serta
keprihatinan bagi anak rohaninya.
3.
Istilah-istilah kunci, seperti: kelemahan, dukacita, air mata, bahaya, kesukaran, penderitaan, penghiburan,
kemegahan, kebenaran, pelayanan, dan kemuliaan, menggarisbawahi sifat unik dari
surat ini.
E.
GARIS-GARIS BESAR KITAB 2 KORINTUS
1.Pendahuluan(2Kor 1:1-11)
I. Pembelaan Paulus Demi
Kepentingan Mayoritas Jemaat yang Setia
(2Kor 1:12-7:16)
A. Penyangkalan atas
Tuduhan Bahwa Ia Plinplan (2Kor 1:12-22)
B. Penjelasan
Mengenai Perubahan Rencana Perjalanannya (2Kor 1:23-2:17)
C. Penjelasan
Mengenai Sifat Pelayanannya (2Kor 3:1-6:10)
1. Pelayanan Terhadap Suatu Perjanjian Baru (2Kor 3:1-18)
2. Pelayanan yang Terbuka dan Dalam Kebenaran (2Kor
4:1-6)
3. Pelayanan Dalam Penderitaan Pribadi(2Kor 4:7-5:10)
4. Pelayanan Dalam Penyerahan yang Penuh Belas Kasihan
(2Kor 5:11-6:10)
D.
Permintaan Pribadi dan Rasa Hormat yang Penuh Kasih Sayang bagi Orang
Korintus(2Kor 6:11-7:16)
II.
Pengumpulan Uang bagi Orang Kristen di Yerusalem yang Membutuhkan Bantuan(2Kor 8:1-9:15)
A. Sifat Kemurahan
Hati Kristen (2Kor 8:1-15)
B. Titus Mengepalai
Urusan Pengumpulan Uang Itu (2Kor 8:16-24)
C. Imbauan untuk
Tanggapan yang Segera (2Kor 9:1-5)
D. Imbauan untuk
Tanggapan yang Berkemurahan Hati (2Kor 9:6-15)
III.Jawaban Paulus kepada
Minoritas Jemaat yang Melawan (2Kor 10:1-13:10)
A. Jawaban Terhadap
Tuntutan Sifat Pengecut dan Kelemahan (2Kor 10:1-18)
B. Keengganan Paulus
untuk Membela Kerasulannya (2Kor 11:1-12:18)
1. Minta Maaf Terhadap Nada Menyombongkan Diri (2Kor
11:1-15)
2. Menegaskan bahwa Ia Tidak Lebih Rendah daripada Para
Penganut Yudaisme
(2Kor 11:16-12:10)
3. Menuntut Pengakuan yang Sah atas Kerasulannya (2Kor
12:11-18)
C. Kunjungan Ketiga
yang Mendatang Disebut Sebagai Suatu Peringatan
(2Kor 12:19-13:10)
1. Kekuatiran Terhadap Jemaat Korintus (2Kor 12:19-21)
2. Ketetapan Hati untuk Bersikap Teguh (2Kor 13:1-10)
2. Penutup (2Kor 13:11-14)
KESIMPULAN
Saya dapat menarik kesimpulan bahwa
Pulus selalu menasehatakan kepada jemaat dikorintus agar tetapa setia didalam
yesus kristus, mengajarkan mereka untuk tidak memanada yang kelihatan yang
bersifata sementara tetapi memanadanga yang tidak kelihatan yang bersifat
kekal. Kerena melalui kesetiaan yang dimiliki dalam menghdapi pencobaan yang
diperhadapkan Yesus Kristus akan menyatakan kemuliaan ditas penderitaan itu.
Kerena Tuhan selalu menyediaka sukacita dibalik dukacita yang kita alami.
KITAB GALATIA
Penulis : Paulus
Tema :
Keselamatan Karena Kristus Karunia Oleh Iman
Penulisan :sekitar 49 TM
A. LATAR
BELAKANG KITAN GALATIA
Paulus
menulis surat ini "kepada jemaat-jemaat di Galatia" . Beberapa orang
berpendapat bahwa orang Galatia ini adalah suku Gaul di bagian utara Galatia.
Kemungkinannya jauh lebih besar bahwa Paulus menulis surat ini kepada kota-kota
di bagian selatan (Antiokhia Pisidia, Ikonium, Listra, Derbe) di mana ia dan
Barnabas menginjil dan memulaikan gereja-gereja dalam perjalanan pemberitaan
Injil yang pertama Tanggal penulisan yang paling sesuai adalah tidak lama sesudah
Paulus kembali ke gereja Antiokhia Siria yang mengutusnya dan sebelum sidang di
Yerusalem
Persoalan
utama dalam surat ini adalah persoalan yang sama yang dibahas dan dipecahkan
dalam sidang di Yerusalem (sekitar 49 TM; bd. Persoalan utama itu meliputi dua
pertanyaan:
1. Apakah iman kepada Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat itu satu-satunya syarat untuk selamat?
2. Ataukah ketaatan kepada upacara dan
peraturan Yahudi tertentu dari P.L. diperlukan untuk memperoleh keselamatan
dalam Kristus.
Rupanya Paulus menulis surat Galatia
ini sebelum perselisihan mengenai masalah hukum PL secara formal diperdebatkan
dalam sidang di Yerusalem dan pendirian gereja resmi diberikan. Ini berarti
bahwa kitab Galatia ini merupakan surat pertama rasul Paulus.
B. TUJUAN
PENULISAN KITAN GALATIA
Paulus mendengar bahwa beberapa guru
Yahudi mengacaukan orang yang baru dimenangkan olehnya di Galatia dengan
memaksa mereka disunatkan dan menerima kuk Taurat Musa sebagai syarat-syarat
yang perlu untuk diselamatkan dan diterima dalam gereja. Setelah mendengar hal
ini, Paulus menulis surat ini
1.
untuk
menegaskan bahwa syarat-syarat yang dituntut hukum, seperti sunat di bawah
perjanjian lama, tidak ada hubungan dengan pekerjaan kasih karunia Allah dalam
Kristus untuk keselamatan di bawah perjanjian yang baru; dan
2.
menegaskan
lagi dengan jelas bahwa kita menerima Roh Kudus dan hidup rohani oleh iman
kepada Tuhan Yesus Kristus, dan bukan oleh ikatan kepada hukum Taurat PL.
C. REVISI
KITAB GALATIA
Dari
isi surat ini, tampaknya para pemimpin Yahudi yang melawan Paulus di Galatia
menyerangnya secara pribadi supaya melemahkan pengaruhnya dalam gereja-gereja.
Mereka menuduh bahwa
- Paulus tidak termasuk kelompok rasul-rasul yang asli, dan karena itu tidak memiliki wibawa rasuli
- berita yang disampaikannya menyimpang dari Injil yang diberitakan di Yerusalem dan
- beritanya mengenai kasih karunia akan mengakibatkan ketidakpatuhan kepada hukum
Paulus langsung menanggapi ketiga
tuduhan itu.
- Dengan penuh semangat ia membela kekuasaannya sebagai rasul Yesus Kristus, wibawa yang diterimanya langsung dari Allah dan disahkan oleh Yakobus, Petrus, dan Yohanes (pasal 1-2;
- Dia dengan penuh gairah mempertahankan Injil keselamatan yang terjadi karena kasih karunia oleh iman kepada Kristus (pasal 3-4;
- Akhirnya, Paulus dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa Injil Yesus Kristus yang sejati meliputi kebebasan dari perhambaan legalisme Yahudi pada satu sisi dan kebebasan dari dosa dan tindakan tabiat berdosa pada sisi yang lain. Kebebasan Kristen yang sejati meliputi hidup oleh Roh dan menggenapi hukum Kristus (pasal 5-6;
Surat ini berisi suatu sketsa watak
orang-orang percaya Yahudi yang menentang Paulus di Galatia, Antiokhia, dan
Yerusalem (, dan di semua wilayah yang dilayaninya. Paulus melukiskan mereka
sebagai pengacau dan pemutar balik (penghalang dan orang yang suka menonjolkan
diri secara lahiriah dan berusaha untuk mengelak penganiayaan karena penghinaan
salib Kristus. Secara tidak langsung Paulus menggambarkan mereka sebagai orang
yang ingin menyenangkan manusia saudara-saudara palsu saudara-saudara yang
bersunat dan manipulator
D. CIRI-CIRI
KAHAS KITAB GALATIA
Empat ciri unik menandai surat ini:
- Surat ini merupakan pembelaan yang paling bersemangat dalam PB tentang sifat hakiki Injil. Nadanya tajam, berapi-api dan mendesak ketika Paulus menghadapi pelawan-pelawan yang salah dan menegur anggota jemaat Galatia karena mudahnya mereka tertipu
- Surat ini hanya diungguli oleh surat 2 Korintus dalam jumlah petunjuk mengenai kehidupan Paulus.
- Surat ini adalah satu-satunya surat yang dialamatkan secara tegas kepada beberapa jemaat (akan tetapi
Surat ini berisi daftar buah Rohdan
daftar yang paling lengkap mengenai perbuatan-perbuatan tabiat berdosa
E. GARIS-GARIS BESAR KITAB
GALATIA
• Pendahuluan 1:1-10
• Hak Paulus sebagai rasul 1:11--2:21
• Injil tentang rahmat Tuhan 3:1--4:31
• Kebebasan dan kewajiban orang Kristen
5:1--6:10
• Penutup 6:11-1.
Permasalahan
Banyak
bangsa Israel yang telah memnyipang dai kebenaran firman tuhan sehingga dia
menjelasakan denagn jelas apa saja perbuat
KESIMPULAN
Kitab ini mengambarkan tentang iman yang dimiliki Paulus
ketiaka ia telah mengenal Yesus Kristus. Iman yang dimiliki Paulus membuata ia
diakui oleh para rasul lainnya. Dan manusia dapat dibenarkan oleh karna iman
oleh Kristus Yesus, dan Paulus menekankan bahawa kita telah mengalami
kemerdekaan karena Kristus telah memerdekakan kita. Dan melalui kitab ini
Paulus menegaskan bahwa Tuhan sangat menentang perbuatan daging (keinginan
duniawi) yang pada akhirnya membawa kita pada kehancuran. Namun Tuhan ingin
kita melakukan buah-buah Roh yang mengambarakan perilaku Kristus dalam setiap
kehidupan kita hari lepas hari.
EFESUS
Penulis
:Paulus
Tema : Kristus dan Gereja
Tanggal Penulisan : Sekitar 62 M
Tema : Kristus dan Gereja
Tanggal Penulisan : Sekitar 62 M
1. LATAR BELAKANG
Surat Efesus merupakan salah satu puncak dalam penyataan alkitabiah dan menduduki tempat yang unik di antara surat-surat Paulus. Surat ini tidak ditulis sebagai jawaban terhadap suatu kontroversi doktrinal atau persoalan pastoral seperti banyak surat lain, sebaliknya Efesus memberikan kesan akan luapan pernyataan yang melimpah sebagai hasil dari kehidupan doa pribadi Paulus. Paulus menulis surat ini ketika dipenjara karena Kristus, kemungkinan besar di Roma. Ada banyak persamaan di antara surat ini dengan surat Kolose dan mungkin ditulis tidak lama sesudah surat Kolose. Kedua surat ini mungkin dibawa secara serentak ke tujuannya oleh seorang kawan sekerja Paulus yang bernama Tikhikus.
Kepercayaan umum ialah bahwa Paulus
menulis surat ini dengan maksud agar sidang pembaca akan lebih luas dari pada
jemaat di Efesus saja -- mungkin surat ini ditulisnya sebagai surat edaran
untuk gereja-gereja di seluruh propinsi Asia. Pada mulanya mungkin setiap
jemaat di Asia Kecil menyisipkan namanya sendiri di sebagai bukti relevansi amanatnya yang
mendalam bagi semua gereja Yesus Kristus yang sejati. Banyak orang mengira
surat Efesus ini adalah surat kepada jemaat di Laodikea yang disebut Paulus
dalam.
2.
TUJUAN
PENULISAN KITAB EFESUS
Tujuan
Paulus dalam menulis surat ini tersirat dalam
Dengan tekun ia berdoa sambil merindukan agar para pembacanya bertumbuh
dalam iman, kasih, hikmat, dan pernyataan Bapa yang mulia. Dia sungguh-sungguh
menginginkan agar hidup mereka layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus Oleh karena
itu, Paulus berusaha untuk menguatkan iman dan dasar rohani mereka dengan
menyatakan kepenuhan maksud kekal Allah dari penebusan "dalam
Kristus" untuk gereja dan untuk setiap orang
3.
SURVEI
KITAB EFESUS
Secara paling sederhana PB terdiri
atas dua tema dasar:
1. bagaimana kita ditebus oleh Allah,
dan
2. bagaimana kita harus hidup sebagai
umat tertebus itu.
Pasal
1-3 secara umum membahas tema yang pertama, sedangkan pasal 4-6 difokuskan pada
yang kedua.
- Pasal 1-3 dimulai dengan suatu paragraf pembukaan yang merupakan salah satu nas yang paling dalam di Alkitab Kidung penebusan yang sangat indah ini menaikkan pujian karena Bapa telah memilih, menentukan dan mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya karena Putra yang menebus kita dengan darah-Nya dan karena Roh Kudus sebagai meterai dan jaminan warisan kita Di bagian ini Paulus menekankan bahwa dalam penebusan karena kasih karunia oleh iman, Allah memperdamaikan kita dengan diri-Nya dan dengan sesama umat tertebus dan sedang mempersatukan kita di dalam Kristus dalam satu tubuh, yaitu gereja Tujuan penebusan adalah "mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu baik yang di sorga maupun yang di bumi,"
- Pasal 4-6 pada umumnya terdiri atas arahan-arahan praktis bagi gereja mengenai tuntutan penebusan di dalam Kristus atas kehidupan pribadi dan kehidupan bersama kita.
- Akhirnya, orang percaya dipanggil untuk tetap berdiri teguh terhadap semua rencana jahat Iblis dan terhadap "roh-roh jahat di udara" yang hebat sekali
4.CIRI-CIRI KHAS KITAB EFESUS
Lima ciri utama menandai surat ini.
Lima ciri utama menandai surat ini.
1. pasal 1-3 dihentikan
sejenak oleh dua doa rasuli yang paling berkuasa dalam PB: yang pertama memohon
hikmat dan wahyu dalam pengenalan akan Allah yang kedua berfokus pada mengenali kasih,
kuasa, dan kemuliaan Allah
2. "Di dalam Kristus", sebuah
istilah Paulus yang sangat berbobot (dipakai 160 kali dalam surat-surat Paulus)
secara khusus menonjol dalam surat ini (sekitar 36 kali). "Setiap berkat
rohani" dan setiap persoalan praktis dalam hidup ini berhubungan dengan
perihal berada "di dalam Kristus".
3. Maksud dan tujuan abadi Allah bagi
gereja ditekankan dalam surat Efesus.
Itulah yang menjadi patokan kita.
5.GARIS-GARIS
BESAR KITAB EFESUS
Salam Kristen. (Ef 1:1-2)
I. Ajaran yang Penuh Kuasa -- Penebusan Orang
Percaya. (Ef 1:3-3:21)
A. Keutamaan Kristus dalam Penebusan. (Ef
1:3-14)
1. Keutamaan-Nya Dalam Rencana Bapa. (Ef
1:3-6)
2.
Keutamaan-Nya Dalam Partisipasi Orang Percaya. (Ef 1:7-12)
3.
Keutamaan-Nya Dalam Penerapan Roh Kudus. (Ef 1:13-14)
Doa: Agar Orang Percaya Memperoleh
Penerangan Rohani. (Ef 1:15-23)
B. Hasil-Hasil Penebusan Dalam Kristus. (Ef
2:1-3:21)
1. Membebaskan Kita dari Dosa dan
Kematian kepada Hidup Baru di Dalam Kristus
(Ef 2:1-10)
2.Memperdamaikan Kita dengan Orang Lain
yang Sedang Diselamatkan
(Ef 2:11-15)
3.Mempersatukan
Kita Dalam Kristus di Dalam Satu Rumah Tangga.(Ef 2:16-22)
4.
Menyatakan Hikmat Allah Melalui Gereja. (Ef 3:1-13)
Doa: Agar Orang Percaya Memperoleh Kepuasan Rohani. (Ef
3:14-21)
II.
Pengarahan-Pengarahan Praktis -- Kehidupan Orang Percaya. (Ef 4:1-6:20)
A. Hidup Baru Orang Percaya. (Ef 4:1-5:21)
1. Selaras dengan Maksud Allah bagi Gereja. (Ef 4:1-16)
2. Hidup Baru yang Kudus. (Ef 4:17-5:7)
3. Hidup Sebagai Anak-Anak Terang. (Ef 5:8-14)
4. Hati-Hati dan Penuh dengan Roh. (Ef 5:15-21)
B.
Hubungan Rumah Tangga Orang Percaya. (Ef 5:22-6:9)
1. Suami dan Istri. (Ef 5:22-33)
2. Anak-Anak dan Orang-Tua. (Ef 6:1-4)
3. Hamba
dan Tuan. (Ef 6:5-9)
C. Peperangan Rohani Orang Percaya. (Ef
6:10-20)
1. Sekutu Kita – Allah. (Ef 6:10-11a)
2. Musuh
Kita -- Iblis dan Pasukannya. (Ef 6:11-12)
3. Perlengkapan
Kita -- Senjata Allah.(Ef 6:13-20)
4. Penutup.
(Ef 6:21-24)
KESIMPULAN
Dari dalam kitab efesus saya dapat menyimpulkan bahwa
kitab ini mengajarkan bahwa setiap oarang bertumbuh dalam iman, kasih,
hikmat, dan pernyataan Bapa yang mulia. Dia sungguh-sungguh menginginkan agar
hidup setiap orang layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus Dan mengajarkan bagaimana setiap orang untuk
menjahui setiap perbuatan yang tidak berkenan kepada Allah sebagaiman layaknya
perbuatan orang-orang yang telah mengalami perjumpaan dengan Allah, karena
setiap orang yang hidup percaya kepada kristus Yesus haruslah hudup baru
(efesus 4:17-32)dan menjadi anak-anak terang (efesus 5:1-21). serta tetap taan
dan setia kapada orang tua, pemimpin, pelayanan dan terlebih lagi kepada
Kristus Yesus yang adalah Tuhan dan Juruselat duni (efesus 6:1-9)
KITAB
FILIPI
PENULIS: PAULUS
TEMA: SUKACITA DALAM HAL HIDUP BAGI KRISTUS
PENULISAN: sekitar 62-63 TM
A.
LATAR
BELAKANG KITAB FILIPI
Kota
Filipi di Makedonia timur, yang letaknya enam belas kilometer dari pesisir Laut Aegea, dinamai menurut Raja
Filipus II dari Makedon, ayah Aleksander Agung. Pada masa Paulus, kota ini
sebuah kota Romawi dan pangkalan militer yang terkenal. Gereja di Filipi
didirikan oleh Paulus dan teman-teman sekerjanya (Silas, Timotius, Lukas) pada
perjalanan misi yang kedua sebagai tanggapan terhadap penglihatan yang Allah
berikan di Troas Suatu ikatan
persahabatan yang kuat berkembang di antara rasul itu dan jemaat Filipi.
Beberapa kali jemaat itu mengirim bantuan keuangan kepada Paulus dan dengan bermurah hati memberi kepada
persembahan yang dikumpulkannya untuk orang Kristen yang berkekurangan di
Yerusalem. Agaknya dua kali Paulus mengunjungi gereja ini pada perjalanan
misinya yang ketiga.
B. TUJUAN
PENULISA KITAB FILIPI
Dari penjara kemungkinan besar di Roma Paulus menulis surat ini kepada orang percaya
di Filipi untuk berterima kasih kepada mereka atas pemberian banyak yang
baru-baru ini mereka kirim kepadanya dengan perantaraan Epafroditus dan untuk memberi kabar tentang keadaannya
yang sekarang. Lagi pula, Paulus menulis untuk meyakinkan jemaat tentang
keberhasilan maksud Allah dalam hukuman penjaranya menenangkan jemaat bahwa utusan mereka
(Epafroditus) telah menunaikan tugasnya dengan setia dan tidak kembali kepada
mereka sebelum waktunya dan untuk mendorong mereka untuk maju agar
mengenal Tuhan dalam persatuan, kerendahan hati, persekutuan, dan damai
sejahtera.
C. SURVEI
KITAB FILIPI
Surat
Filipi tidak ditulis terutama untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan
pertentangan dalam gereja seperti banyak surat Paulus yang lain. Nada utama
surat ini ialah kasih sayang yang hangat dan penghargaan terhadap jemaat itu.
Dari salamnya sampai ke doa berkat, surat ini memusatkan perhatian pada Kristus
Yesus sebagai tujuan hidup dan pengharapan orang percaya akan hidup kekal.
Dalam surat ini, Paulus memang berbicara mengenai tiga masalah kecil di Filipi:
1. Keputusasaan mereka karena masa hukumannya yang
begitu lama
2. benih-benih perpecahan di
antara dua orang wanita di dalam gereja
dan
3. ancamanketidaksetiaan yang
selalu ada dalam gereja oleh karena para penganut agama Yahudi dan orang-orang
yang berpikiran duniawi (pasal 3;
Karena ketiga masalah yang potensial
ini, kita mempunyai ajaran Paulus yang paling kaya mengenai
1. sukacita di tengah-tengah segala
keadaan hidup
2. kerendahan hati dan pelayanan
Kristen dan
3. nilai pengenalan akan Kristus yang
melebihi segala sesuatu (pasal 3;
D. CIRI-CIRI
KHAS KITAB FILIPI
Lima ciri utama menandai surat ini.
1. Sifatnya sangat pribadi dan penuh
kasih sayang, serta mencerminkan hubungan akrab Paulus dan orang percaya di
Filipi.
2. Sangat memusatkan perhatian kepada
Kristus, serta mencerminkan hubungan dekat Paulus dengan Kristus
3. Memberikan salah satu pernyataan
yang paling mendalam mengenai Kristologi dalam Alkitab.
4. Merupakan terutama suatu "surat
sukacita" PB.
E. GARIS-GARIS
BESARKITAB FILIPI
a. Pendahuluan
A. Salam Kristen
B. Ucapan Syukur dan Doa untuk
Jemaat
I.
Keadaan Paulus Sekarang Ini
a) Injil Mengalami Kemajuan Karena
Paulus Dipenjarakan
b) Dalam Segala Hal Kristus Diberitakan
c) Kerelaannya untuk Hidup atau Mati
II. Hal-Hal yang Penting bagi Gereja
)
a.
Nasihat Paulus kepada Jemaat Filipi
()
I.
Supaya
Tetap Setia
II.
Supaya
Bersatu
III.
Supaya
Merendahkan Diri dan Menjadi Hamba Tuhan
IV.
Supaya
Taat dan Berperilaku Tidak Bercela
b.
Utusan-Utusan Paulus kepada Gereja
I.
Timotius
II.
Epafroditus
c. Peringatan Paulus Mengenai Ajaran
Palsu
1.
Sunat Palsu Lawan Sunat Benar
2.
Berpikiran Duniawi Lawan yang Rohani
d. Nasihat Akhir Paulus
1.
Kemantapan dan Kerukunan
2.
Sukacita dan Kelemahlembutan
3.
Kebebasan dari Kekhawatiran
4.
Pengendalian Pikiran dan Kehendak
A. Pernyataan Terima Kasih Atas
Pemberian yang Diterima
B. Salam Akhir dan Doa Berkat
KESIMPULAN
Dalam kitab ini Paulus mangacarkan
bahawa kati harus sukacita di tengah-tengah segala keadaan hidup (mis. Fili
1:4,12; Fili 2:17-18; Fili 4:4,11-13), memiliki kerendahan hati dalam pelayanan
Kristen (Fili 2:1-18), dan kita dapat merasakan betapa barnilai pengenalan akan
Kristus yang melebihi segala sesuatu (pasal 3; Fili 3:1-16).
KITAB
KOLOSE
PENULIS: PAULUS
TEMA:KEUNGGULAN KRISTUS
PENULISAN: Sekitar 62 TM
A. LATARBELAKANG KITAB KOLOSE
Kota Kolose terletak dekat Laodikia di bagian barat daya
Asia Kecil, kira-kira 160 kilometer tepat di sebelah timur kota Efesus.
Agaknya jemaat Kolose telah didirikan sebagai akibat tiga tahun pelayanan
yang luar biasa dari Paulus di Efesus. Pengaruh pelayanannya begitu luar
biasa dan luas jangkauannya sehingga "semua penduduk Asia mendengar
firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani". Walaupun Paulus
sendiri mungkin tidak pernah mengunjungi Kolose ia telah memelihara
hubungannya dengan gereja itu melalui Epafras, seorang yang bertobat di bawah
pelayanannya dan rekan kerjanya dari Kolose. Alasan untuk menulis surat ini
adalah munculnya ajaran palsu yang mengancam masa depan rohani jemaat Kolose
Ketika Epafras, seorang pemimpin dalam gereja Kolose dan boleh jadi
pendirinya, mengadakan perjalanan untuk mengunjungi Paulus dan memberitahukan
tentang situasi di Kolose Paulus menanggapinya dengan menulis surat ini. Pada
waktu itu ia berada dalam tahanan mungkin sekali di Roma sambil menantikan
naik bandingnya kepada Kaisar. Rekan Paulus, Tikhikus sendiri membawa surat
ini ke Kolose atas nama Paulus.
Sifat yang tepat dari ajaran palsu yang terdapat di Kolose
ini adalah Paulus yang menentang ajaran palsu itu, nyatalah bahwa bidat yang
hendak meruntuhkan dan menggantikan Yesus Kristus sebagai inti kepercayaan
Kristen adalah suatu campuran yang aneh yang terdiri atas ajaran Kristen,
tradisi-tradisi Yahudi tertentu di luar Alkitab dan filsafat kafir (serupa
dengan campuran kultus-kultus dewasa ini).
B.
TUJUAN PENULISA KITAB KOLOSE
1. untuk memberantas ajaran palsu
yang berbahaya di Kolose yang sedang menggantikan keunggulan Kristus dan
kedudukan-Nya sebagai inti dalam ciptaan, penyataan, penebusan, dan gereja;
dan
2. untuk menekankan sifat sebenarnya
dari hidup baru di dalam Kristus dan tuntutannya pada orang percaya.
C. SURVEI KITAB KOLOSE
Setelah menyampaikan salam jemaat dan mengungkapkan rasa
syukur karena iman, kasih, dan pengharapan mereka, dan karena mereka
terus-menerus maju sebagai orang percaya, maka Paulus memusatkan perhatian
pada dua pokok persoalan yang penting: ajaran yang betul dan nasihat-nasihat
praktis. segi teologi, Paulus menekankan sifat sejati dan kemuliaan
Tuhan Yesus Kristus. Dialah gambar Allah yang tidak kelihatan, kepenuhan
ke-Allahan dalam bentuk jasmaniah, Pencipta segala sesuatu, kepala gereja dan
sumber yang serba cukup dari keselamatan kita. Kristus benar-benar memadai,
sedangkan bidat di Kolose itu sama sekali tidak memadai -- hampa, palsu, dan
bersifat kemanusiaan; dangkal secara rohani dan angkuh; serta tanpa kuasa
terhadap keinginan-keinginan berdosa dari tubuh Dalam nasihat-nasihat praktisnya,
Paulus mengimbau agar hidup ini didasarkan pada kecukupan dari Kristus
sebagai satu-satunya cara untuk maju dalam kehidupan Kristen. Realitas
Kristus yang hidup di dalam kita harus tampak dalam perilaku Kristen,
hubungan rumah tangga dan disiplin rohani.
D.
CIRI KHAS KITAB KOLOSE
E.
GARIS-GARIS BESAR KITAB KOLOSE
1.
Pendahuluan (kol 1:1-12)
A.
Salam Kristen
B.
Ucapan Syukur Karena Iman, Kasih, dan Pengharapan Mereka
C.
Doa untuk Kemajuan Rohani Mereka
2.
Ajaran yang Penuh Kuasa --
Penebusan Orang Percaya
A.
Keutamaan Kristus yang Mutlak (Kol
1:13-23)
1. Sebagai Penebus Demi Orang Lain
2. Sebagai Tuhan atas Ciptaan
3. Sebagai Kepala Gereja
4. Sebagai Pendamai Segala Sesuatu
5. Sebagai Pendamai Jemaat Kolose
dengan Allah
B. Pelayanan
Paulus Dalam Rahasia Allah di dalam Kristus
1. Menggenapkan Penderitaan
Kristus
2. Menyempurnakan Orang Percaya di
dalam Kristus
C. Berbagai
Peringatan Terhadap Ajaran Sesat
1. Persoalan: Ajaran yang Tidak
Menurut Kristus
2. Persoalan: Berbagai Perbuatan
Ibadah yang Tidak Menurut Kristus
3. Pemecahan: Disalibkan Bersama
Kristus
Pengarahan-Pengarahan Praktis --
Kehidupan Orang Percaya Perilaku Pribadi Orang Percaya Bila Kristus Adalah Hidup Kita
Mengesampingkan Hidup Lama yang Berdosa Mengenakan Manusia Baru di dalam
Kristus
Hubungan
Rumah Tangga Orang Percaya
1. Suami dan Istri
2. Anak dan Orang-Tua
3. Hamba dan Tuan
B.
Pengaruh Rohani Orang Percaya
1. Kehidupan yang Diabdikan kepada
Doa (Kol 4:2-4)
2.
Perilaku Bijaksana Terhadap Orang Luar
3.
Perkataan yang Dibumbui Kasih Karunia
4.
Penutup (Kol 4:7-18)
KESIMPULAN
Kitab
ini ditulis oleh Pulus kepada jemaat Kolose,sehinga mereka mengerti keutamaan
Kristus dan kesempurnaan orang percaya di dalam Dia. Dan mengajarkan Perilaku Pribadi Orang
Percaya sehinga kita dapat mengerti bahwa Kristus Adalah Hidup Kita sehingah
kita dapat Mengesampingkan Hidup Lama yang Berdosa dan Mengenakan Manusia Baru di
dalam Kristus. Dan mencadi percaya bahwa segala perkara yang kita alami dapat
kita tanggung didalam Tuhan yang memberi kelegaan kepada kita (filipi 4:13).
TESALONIKA
Kota Tesalonika adalah ibu kota
provinsi terletak pada jalan Via Egnatia dan sangat menikmati kemakmuran. Kota Tesalonika
didirikan sesudah kemenangan untuk menandai kedudukannya yg baru dalam dunia.
Pada awalnya, sebuah kota yang berdekatan, yaitu Terma, artinya "Mata
Air Panas", merupakan salah satu dari kira-kira 26 kota yang dihancurkan
oleh Kasander, yang kemudian membangun Tesalonika pada tahun 316 atau tahun
315 sM. Ia menamakannya menurut nama istrinya, saudara perempuan. Kota baru
ini terletak di sisi barat Semenanjung Khalsidis, di Teluk Termaika (kini
disebut Tel. Salonika), pada persimpangan antara jalan menuju Sungai Donau di
utara dan jalan utama (Via Egnatia yang dikeraskan yang dibangun orang yang terentang
ratusan kilometer melintasi ke Laut Adriatik. Dengan cepat Tesalonika mengungguli kota-kota
tetangganya yg lebih tua dan menjadi kota besar yg utama. Terletak di
persimpangan jalan darat utama dari Italia ke Timur dengan jalan utama dari
daerah Laut Egea ke Sungai Danube, maka kedudukannya pada zaman kerajaan Roma
terjamin, dan Tesalonika tetap merupakan kota utama sampai hari ini. kota itu
kini disebut Salonika atau Tesaloniki. Hidup keagamaan, baik yang kafir maupun yang Yahudi
sangat berkembang dan penghormatan ilahi diberikan kepada dewa-dewi Romawi --
bukti dari rasa berutang mereka kepada para pelindung Romawi. Kota Tesalonika
sangat penting untuk pekerjaan pemberitaan Injil dari Sewaktu rasul Paulus
dan Silas tiba di sana, kira-kira 120 km di sebelah barat Filipi, kota itu
merupakan kota metropolitan yang berkembang pesat dan cukup penting. Di
Tesalonika untuk pertama kalinya pemberitaan mendapat banyak pengikut dari golongan masyarakat
kelas atas (Kisah 17:4). Lawan-lawannya di situ tidak berhasil mempengaruhi
pemerintah seperti di tempat lain, sehingga mereka memilih jalan menimbulkan
kerusuhan dengan maksud memaksa pemerintah kota untuk mengambil tindakan.
Para penguasa yg terperangkap oleh tuduhan tidak patuh kepada kaisar,
mengambil tindakan minimum, yaitu menyingkirkan Paulus tanpa melakukan kekerasan
terhadapnya. kedua surat yg segera dikirim sesudah ia berangkat,
mencerminkan keinginannya untuk memelihara para pengikutnya terhadap serangan
para penyesat (2 Tesalonika 2:2), juga terhadap kekecewaan menghadapi
kerusuhan yg berlanjut. Orang Kristen Tesalonika tetap merupakan mahkota
pelayanannya (1 Tesalonika 1:8).
KITAB 1 TESALONIKA |
|
Penulis : Paulus
Tema : Kedatangan
Kristus
Penulisan: Sekitar 51 M
A. Latar
Belakang
Tesalonika terletak sekitar seratus
enam puluh kilometer di sebelah barat daya Filipi; kota ini adalah ibu kota dan
pelabuhan yang paling terkemuka dari Makedonia, sebuah propinsi Romawi. Di
antara penduduk yang berjumlah sekitar 200.000 jiwa adalah masyarakat Yahudi
yang kuat. Ketika Paulus mendirikan gereja Tesalonika pada perjalanan
misionernya yang kedua, pelayanannya yang berhasil di wilayah itu dihentikan
sebelum waktunya, karena permusuhan kalangan Yahudi (Kis 17:1-9).
Karena terpaksa meninggalkan
Tesalonika, Paulus pergi ke Berea di manasekali lagi pelayanan singkat yang
berhasil dihentikan oleh penganiayaan yang timbul karena orang Yahudi yang
mengikuti dia dari Tesalonika. Kemudian Paulus pergi ke Atena dimana Timotius
bergabung dengannya. Paulus mengutus Timotius kembali keTesalonika untuk
menyelidiki keadaan jemaat yang masih muda itu sedangkan Paulus pergi ke
Korintus.Setelah menyelesaikan tugasnya, Timotius pergi ke Korintus untuk
melaporkanpada Paulus mengenai gereja di Tesalonika Sebagaitanggapan atas
laporan Timotius, Paulus menulis surat ini, mungkin tigasampai enam bulan
setelah gereja itu dimulai.
B. TUJUAN
KITAB I TESALONIKA
1. untuk mengungkapkan sukacitanya
tentang keteguhan iman dan ketekunan mereka di tengah-tengah penganiayaan,
2. untuk mengajar mereka lebih jauh
tentang kekudusan dan kehidupan yang saleh
3. untuk menerangkan beberapa
kepercayaan, khususnya mengenai statusorang percaya yang telah mati sebelum
Kristus datang kembali.
C.
SURVAI KITAB I TESALONIKA
Setelah memberi salam kepada jemaat
itu Paulus
dengansukacita memuji jemaat Tesalonika atas semangat dan iman mereka yang
tabah di tengah segala penderitaan Paulus menanggapikecaman dengan
mengingatkan mereka akan kemurnian motivasinya kesungguhan kasih dan perhatiannya
terhadap mereka serta
kelakuannya yang jujur di tengahmereka.
Paulus menekankan perlunya dan
pentingnya kekudusan dan kuasa dalamkehidupan Kristen. Orang percaya harus
kudus
dan Injil harus disertai kuasa dan
penyataan Roh Kudus. Paulus mendorong jemaat itu supaya jangan mereka
memadamkanapi Roh dengan meremehkan pernyataan-Nya, khususnya nubuat.
Tema yang menonjol adalah kedatangan
Kristus untuk membebaskan umat-Nya dari murka Allah di atas muka bumi ini .
Rupanya beberapa anggota jemaat sudah meninggal sehingga menimbulkan
kekhawatiran mengenai keikutsertaan mereka dalam keselamatan terakhir yang akan
dinyatakan ketika Tuhan datang. Oleh karena itu, Paulus menerangkan rencana
Allah bagi orang kudus yang sudah dipanggil pulang bila Kristus kembali bagi
gereja-Nya dan menasihatkan mereka yang masih hidup tentang pentingnya kesiagaan
ketika Kristus datang. Paulus menutup surat ini dengan berdoa untuk kekudusan
dan pemeliharaan mereka.
C. CIRI-CIRI
KHAS KITAB 1TESALONIKA
Empat ciri utama menandai surat ini.
1. Surat ini adalah salah satu dari
kitab-kitab PB yang pertama ditulis.
2. Itu berisi bagian-bagian penting
mengenai orang-orang kudus yang sudah mati yang dibangkitkan oleh Allah ketika
Kristus kembali untuk mengangkat gereja dan tentang "hari Tuhan”.
3. Kelima pasal ini berisi petunjuk
tentang kedatangan Kristus dan artinya bagi orang percaya.
4. Surat ini memberikan wawasan yang
unik
(a) mengenai kehidupan gereja tahun 50-an yang
belum dewasa tetap penuh semangat dan
(b) mengenai mutu pelayanan Paulus sebagai
perintis pemberitaan Injil.
E.
GARIS-GARIS BESAR KITAB 1 TESALONIKA
Salam
Kristen
I.
Terima Kasih Pribadi Paulus Karena Orang Tesalonika
A.
Bersukacita Tentang Hidup Baru Mereka di Dalam Kristus.
1. Iman, Kasih, dan Pengharapan Mereka
2. Pertobatan Mereka yang Sejati
3. Teladan Baik Mereka kepada Orang Lain
B. Mengenangkan Peranannya Dalam Hidup Mereka
1. Meninjau Kembali Pelayanannya
2. Mengingat Tanggapan Mereka
3. Memelihara Perhatiannya
C.
Mendoakan Kesempatan Kunjungan Kembali Serta Kemajuan Rohani dan Kemantapan
Mereka Dalam Kekudusan
II.
Pengarahan Praktis Paulus bagi Jemaat Tesalonika
A. Mengenai Kekudusan Seksual
B. Mengenai Kasih Persaudaraan
C. Mengenai Kerja yang Jujur
D. Mengenai Kedatangan Kristus
1.
Keadaan Mereka yang Mati Dalam Kristus
2.
Kesiagaan Mereka yang Hidup Dalam Kristus
E. Mengenai Kehormatan bagi Pemimpin Rohani
F. Mengenai Kehidupan Kristen
G. Mengenai Pengenalan Rohani
2. Penutup
A. Doa untuk Pengudusan dan Pemeliharaan Mereka
B. Permohonan Terakhir dan Berkat
KESIMPULAN
Kitab ini menceritakan bagaiman
Pulus mengungkapkan sukacitanya tentang keteguhan iman dan ketekunan yang
dimiliki oleh jemaat Tesalonika di
tengah-tengah penganiayaan, dan mengajar mereka lebih jauh tentang kekudusan
dan kehidupan yang saleh dan juga,
menerangkan beberapa kepercayaan, khususnya mengenai status orang percaya yang
telah mati sebelum Kristus datang kembali.
- KITAB 2 TESALONIKA
Penulis :
Paulus
Tema :
Kedatangan Kristus
Penulisan : Sekitar
51 atau 52 M
A. LATAR
BELAKANG KITAB 2 TESALONIKA
Ketika surat ini ditulis, situasi
jemaat Tesalonika sama saja dengan ketika ia menulis surat yang pertama Oleh
karena itu, mungkin surat ini ditulis beberapa bulan saja setelah surat pertama
ketika Paulus masih bekerja di Korintus bersama Silas dan Timotius (2Tes 1:1;
bd. Kis 18:5). Rupanya ketika diberi tahu mengenai penerimaan surat pertama dan
beberapa perkembangan baru di tempat itu, Paulus tergerak untuk menulis surat
kedua ini.
B. TUJUAN
KITAB 2 TESALONIKA
Tujuan
Paulus mirip dengan tujuan penulisan surat yang pertama:
(1)
menghibur orang percaya baru yang dianiaya;
(2)
menasihatkan mereka untuk hidup berdisiplin dan bekerja untuk mencari nafkah;
(3)
memperbaiki beberapa kepercayaan yang keliru tentang peristiwa akhir
zaman
yang berkaitan dengan "hari Tuhan" (2Tes 2:2).
C. SURVAI
KITAB 2 TESALONIKA
1. akan terjadi kemurtadan dan
pemberontakan besar (2Tes 2:3);
2. Penahanan yang ditentukan Allah
terhadap kejahatan akan diangkat (2Tes 2:6-7)
3. "manusia durhaka" akan
dinyatakan (2Tes 2:3-4,8-12). Paulus menegur
mereka di dalam gereja yang mempergunakan penantian akan kedatangan Kristus ini sebagai alasan untuk tidak
bekerja. Ia mendorong semua orang
percaya untuk hidup dengan rajin dan disiplin (2Tes 3:6-12).
D. CIRI-CIRI KHAS KITAB 2 TESALONIKA
(1) Surat ini berisi bagian yang
paling lengkap dalam PB mengenai
pelanggaran hukum yang tanpa kendali dan penipuan pada akhir sejarah
(2Tes 2:3-12)
(2) Penghakiman Allah yang adil akan
menyertai kedatangan kedua Kristus digambarkan dengan istilah apokaliptis,
mirip dengan kitab Wahyu (2Tes 1:6-10; 2Tes
2:8).
(3) Kitab ini memakai
istilah-istilah eskatologi untuk Antikristus yang tidak digunakan di bagian Alkitab yang lain
(2Tes 2:3,8).
KESIMPULAN
Surat
ini dituliska Pulus sehinga dapat menghibur orang percaya baru yang dianiaya,
menasihatkan mereka untuk hidup berdisiplin dan bekerja untuk mencari nafkah
dan memperbaiki beberapa kepercayaan yang keliru tentang peristiwa akhir zaman
yang berkaitan dengan "hari Tuhan" (2Tes 2:2).
TIMOTIUS
Timotius berasal dari bahasa Yunani, dari kata, menghormati, dan, Allah; jadi, menghormati Allah.
Timotius berasal dari bahasa Yunani, dari kata, menghormati, dan, Allah; jadi, menghormati Allah.
Ibu: Eunike Disebut pertama : Kis 16:1 Namanya disebut : 24 X
Kitab yang menyebut : Kisah Para Rasul, Roma, I Korintus, 2 Korintus, Filipi, Kolose, I Tesalonika, 2 Tesalonika, I Timotius, 2 Timotius, Filemon dan Ibrani.
Pekerjaan : Penginjil dan gembala.Tempat kelahiran : Listra Terakhir disebut : Ibrani 13:23 Fakta penting : mengalamatkan dua Surat Perjanjian Baru kepadanya adalah anak yang lahir dari perkawinan campuran: ibunya wanita Yahudi, jelas mengajar dia mengenai Kitab Suci, bapaknya seorang Yunani (Kisah 16:1; 2 Tim 1:5). Kampung halamannya Listra (Kisah 16:1) dan dia sangat dihormati oleh saudara-saudaranya orang Kristen baik di sana maupun di Ikonium (Kisah 16:2). Kapan dia menjadi Kristen tidak diberitakan secara khusus. Tapi suatu kesimpulan yg dapat diterima ialah, bahwa dia bertobat waktu dalam safari pertama penginjilannya mengunjungi, dan bahwa ia menyaksikan penderitaan. pada peristiwa itu (2 Timotius 3:11).
Timotius bersama ke Yerusalem untuk membawa persembahan yg telah terkumpul (Kis 20:4-5), dan kemudian ia kedengaran lagi tatkala - waktu itu seorang tahanan - mengirim Surat-surat kepadajemaat di Kolose, Filipi dan kepada Filemon. Dalam Surat Falipi, dipuji dengan hangat, dan bermaksud menyuruhnya segera kepada mereka untuk mengetahui dengan pasti bagaimana kesejahteraan mereka. Sesudah bebas dari penjara dan sibuk dalam kegiatan selanjutnya di kerajaan Romawi wilayah timur, seperti yg diisyaratkan dalam Surat-surat Penggembalaan, agaknya meninggalkan di Efesus (I Timotius 1:3) dan menugasinya menghadapi guru-guru bidat, mengawasi ibadah umum dan menetapkan pejabat-pejabat gereja Walaupun jelas bahwa bermaksud hendak bergabung lagi dengan, tapi kekuatirannya bahwa kedatangannya bisa saja tertunda, memberi alasan untuk menulis surat pertama kepadanya. Surat kedua kepada ditulis tatkala ditahan kembali, bahkan sedang diadili demi hidupnya. Timotius didesak supaya segera menjumpai, tapi apakah ia tiba pada waktunya tak dapat diketahui dengan pasti. Kemudian Timotius sendiri menjadi tahanan, seperti terlihat dari Ibrani 13:23 jika kata Yunani apolelumenon, yg dalam ayat ini diterjemahkan 'berangkat', ditafsirkan sebagai 'sudah dilepaskan'.
Kitab yang menyebut : Kisah Para Rasul, Roma, I Korintus, 2 Korintus, Filipi, Kolose, I Tesalonika, 2 Tesalonika, I Timotius, 2 Timotius, Filemon dan Ibrani.
Pekerjaan : Penginjil dan gembala.Tempat kelahiran : Listra Terakhir disebut : Ibrani 13:23 Fakta penting : mengalamatkan dua Surat Perjanjian Baru kepadanya adalah anak yang lahir dari perkawinan campuran: ibunya wanita Yahudi, jelas mengajar dia mengenai Kitab Suci, bapaknya seorang Yunani (Kisah 16:1; 2 Tim 1:5). Kampung halamannya Listra (Kisah 16:1) dan dia sangat dihormati oleh saudara-saudaranya orang Kristen baik di sana maupun di Ikonium (Kisah 16:2). Kapan dia menjadi Kristen tidak diberitakan secara khusus. Tapi suatu kesimpulan yg dapat diterima ialah, bahwa dia bertobat waktu dalam safari pertama penginjilannya mengunjungi, dan bahwa ia menyaksikan penderitaan. pada peristiwa itu (2 Timotius 3:11).
Timotius bersama ke Yerusalem untuk membawa persembahan yg telah terkumpul (Kis 20:4-5), dan kemudian ia kedengaran lagi tatkala - waktu itu seorang tahanan - mengirim Surat-surat kepadajemaat di Kolose, Filipi dan kepada Filemon. Dalam Surat Falipi, dipuji dengan hangat, dan bermaksud menyuruhnya segera kepada mereka untuk mengetahui dengan pasti bagaimana kesejahteraan mereka. Sesudah bebas dari penjara dan sibuk dalam kegiatan selanjutnya di kerajaan Romawi wilayah timur, seperti yg diisyaratkan dalam Surat-surat Penggembalaan, agaknya meninggalkan di Efesus (I Timotius 1:3) dan menugasinya menghadapi guru-guru bidat, mengawasi ibadah umum dan menetapkan pejabat-pejabat gereja Walaupun jelas bahwa bermaksud hendak bergabung lagi dengan, tapi kekuatirannya bahwa kedatangannya bisa saja tertunda, memberi alasan untuk menulis surat pertama kepadanya. Surat kedua kepada ditulis tatkala ditahan kembali, bahkan sedang diadili demi hidupnya. Timotius didesak supaya segera menjumpai, tapi apakah ia tiba pada waktunya tak dapat diketahui dengan pasti. Kemudian Timotius sendiri menjadi tahanan, seperti terlihat dari Ibrani 13:23 jika kata Yunani apolelumenon, yg dalam ayat ini diterjemahkan 'berangkat', ditafsirkan sebagai 'sudah dilepaskan'.
HUBUNGAN BAPAK - ANAK:
Istilah "Bapa Rohani" itu tidak ada dalam Alkitab, namun ide
tentang hal tersebut dapat kita pahami sebagaimana hubungan dengan:
* 1 Timotius 1:2
LAI TB, kepada, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
KJV, Unto Timothy, my own son in the faith: Grace, mercy, and peace, from God our Father and Jesus Christ our Lord.
TR, τιμοθεω γνησιω τεκνω εν πιστει χαρις ελεος ειρηνη απο θεου πατρος ημων και χριστου ιησου του κυριου ημων
Translit interlienar, kharis {anugerah} eleos {rahmat} eirênê {damai sejahtera} apo {dari} theou {Allah} patros {Bapa} hêmôn {kita} kai {dan} khristou {Kristus} iêsou {Yesus} tou kuriou {Tuhan} hêmôn {kita}
"anakku yang sah di dalam iman", menurut bahasa aslinya lebih tepat diterjemahkan Timotius, anakku yang sejati di dalam iman. Keterangan yang sejati di dalam iman menunjukkan bahwa dengan keimanan kepada Kristus, telah "menurunkan keturunan" yang bernama (bandingkan 1 Korintus 4:15, Filemon 10). Artinya telah menjadi Kristen melalui pelayanan penginjilan oleh, dia adalah "anak rohani". Dan pun juga bersikap seperti "anak sejati" terhadap ayahnya (Filemon 2:19-21), sehingga dapat mempercayainya sepenuhnya
Hubungan bagaikan "Bapak-Anak" dalam mentoring/ pemuridan untuk mencetak generasi2 penerus pekabar2 Injil dalah begitu penting dalam Jemaat Kristus. Sebab Injil harus diberitakan terus menerus untuk kelebaran Kerajaan Allah.
LAI TB, kepada, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
KJV, Unto Timothy, my own son in the faith: Grace, mercy, and peace, from God our Father and Jesus Christ our Lord.
TR, τιμοθεω γνησιω τεκνω εν πιστει χαρις ελεος ειρηνη απο θεου πατρος ημων και χριστου ιησου του κυριου ημων
Translit interlienar, kharis {anugerah} eleos {rahmat} eirênê {damai sejahtera} apo {dari} theou {Allah} patros {Bapa} hêmôn {kita} kai {dan} khristou {Kristus} iêsou {Yesus} tou kuriou {Tuhan} hêmôn {kita}
"anakku yang sah di dalam iman", menurut bahasa aslinya lebih tepat diterjemahkan Timotius, anakku yang sejati di dalam iman. Keterangan yang sejati di dalam iman menunjukkan bahwa dengan keimanan kepada Kristus, telah "menurunkan keturunan" yang bernama (bandingkan 1 Korintus 4:15, Filemon 10). Artinya telah menjadi Kristen melalui pelayanan penginjilan oleh, dia adalah "anak rohani". Dan pun juga bersikap seperti "anak sejati" terhadap ayahnya (Filemon 2:19-21), sehingga dapat mempercayainya sepenuhnya
Hubungan bagaikan "Bapak-Anak" dalam mentoring/ pemuridan untuk mencetak generasi2 penerus pekabar2 Injil dalah begitu penting dalam Jemaat Kristus. Sebab Injil harus diberitakan terus menerus untuk kelebaran Kerajaan Allah.
KITAB I TIMOTIUS
Penulis
: Paulus
Tema : Doktrin yang Benar dan Kesalehan
Penulisan : Sekitar tahun 65 M
Tema : Doktrin yang Benar dan Kesalehan
Penulisan : Sekitar tahun 65 M
A. LATAR
BELAKANG KITAB 2 TIMOTIUS
Surat 1 dan 2 Timotius dan Titus --
biasanya disebut sebagai "Surat-Surat Penggembalaan", adalah
surat-surat dari Paulus kepada Timotius (di Efesus) dan Titus (di Kreta)
mengenai pelayanan pastoral di gereja. Beberapa pengeritik telah mempersoalkan
kepenulisan Paulus atas surat ini, namun gereja mula-mula dengan tegas
menempatkannya sebagai surat-surat Paulus yang asli. Walaupun ada perbedaan
gaya penulisan dan kosakata dalam Surat-Surat Penggembalaan dibanding dengan
surat kiriman lain dari Paulus, usia lanjut dan perhatian pribadi Paulus
terhadap pelayanan Timotius dan Titus dapat menerangkan perbedaan ini dengan
cukup menyakinkan.
Paulus menulis surat 1 Timotius
sesudah peristiwa-peristiwa yang tercantum dalam pasal terakhir Kisah Para
Rasul. Hukuman penjara yang pertama kali dialami Paulus di Roma rupanya
berakhir dengan kebebasan Setelah itu, menurut keterangan Klemens dari Roma
(sekitar tahun 96 M) dan Kanon Muratoria (sekitar tahun 170 M), Paulus meninggalkan
Roma menuju ke arah barat ke Spanyol dan di sana melaksanakan pelayanan yang
sudah lama dicita-citakannya . Berdasarkan data dalam Surat-Surat Penggembalaan
ini, Paulus kemudian kembali ke daerah Laut Aegea (khususnya Kreta, Makedonia,
dan Yunani) untuk pelayanan selanjutnya. Sementara waktu ini (sekitar tahun
64-65 M), Paulus menugaskan Timotius sebagai wakil rasuli untuk melayani di
Efesus, dan Titus di Kreta. Dari Makedonia, Paulus menulis surat yang pertama
kepada Timotius, dan beberapa waktu kemudian dia menulis kepada Titus. Setelah
itu, Paulus kembali ditawan di Roma, ketika dia menulis surat yang kedua kepada
Timotius, tidak lama sebelum dia mati syahid pada tahun 67/68 M
B. TUJUAN
KITAB 1 TIMOTIUS
1. menasihati Timotius sendiri mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya;
1. mendorong Timotius untuk
mempertahankan kemurnian Injil dan standarnya yang kudus dari pencemaran oleh
guru palsu; dan
2. memberikan pengarahan kepada
Timotius mengenai berbagai urusan dan persoalan gereja di Efesus.
C. SURVAI
KITAB 1 TIMOTUS
Salah satu hal utama yang disampaikan Paulus kepada pembantu mudanya ialah supaya Timotius tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang sejati dan membuktikan kesalahan ajaran palsu yang melemahkan kuasa Injil yang menyelamatkan . Paulus juga menginstruksikan Timotius mengenai syarat-syarat kerohanian dan sifat bagi para pemimpin gereja dan memberikan gambaran tersusun dari macam orang yang diizinkan menjadi pemimpin rohani gereja (lih. daftar syarat terperinci di garis besar). Antara lain, Paulus menasihatkan Timotius bagaimana bergaul dengan berbagai kelompok dalam jemaat, seperti perempuan, janda-janda, orang laki-laki tua dan muda, para penatua, budak, guru palsu dan orang kaya. Paulus memberikan lima instruksi jelas kepada Timotius yang harus dilaksanakannya ;. Di dalam surat ini Paulus menyatakan kasih sayangnya kepada Timotius sebagai anak rohaninya dalam iman dan mengajukan suatu standar kesalehan yang tinggi untuk kehidupannya dan untuk gereja.
D. CIRI-CIRI
KITAB 1 TIMOTIUS
- Surat ini yang dialamatkan langsung kepada Timotius sebagai wakil Paulus di jemaat Efesus, sangat pribadi dan ditulis dengan emosi dan perasaan yang mendalam.
- Bersama dengan surat 2 Timotius, maka lebih dari surat PB lainnya surat ini menekankan tanggung jawab pendeta untuk memelihara Injil agar tetap murni dan bebas dari ajaran palsu yang akan melemahkan kuasanya untuk menyelamatkan.
- Surat ini menekankan nilai unggul dari Injil, pengaruh setan di belakang semua pencemaran, panggilan gereja yang kudus dan syarat tinggi yang ditetapkan Allah bagi para pemimpinnya.
E. GERIS-GARES
KITAB 1 TIMOTUS
1. Pendahuluan
I. Pengarahan Tentang Pelayanan
Gereja
A. Pentingnya Doa
B. Perilaku Wanita yang Sopan
C. Syarat-Syarat bagi Penilik Jemaat
1. Pribadi
a. Tak Bercacat
b. Dapat Menahan Diri
c. Bijaksana
d. Sopan
e. Suka Memberi Tumpangan
f. Cakap Mengajar
g. Bukan Peminum
h. Bukan Pemarah
i. Peramah
j. Pendamai
k. Bukan Hamba Uang
m. Mempunyai Nama Baik
l. Jangan Orang Baru Bertobat
2.
Keluarga
a. Suami dari Satu Istri
b. Kepala Keluarga yang Baik
c. Disegani dan Dihormati oleh Anak-Anaknya
D. Syarat-syarat bagi Diaken
1. Pribadi
a. Orang Terhormat
b. Jangan Bercabang Lidah )
c. Jangan Penggemar Anggur )
d. Jangan Serakah )
e. Orang yang Memelihara Rahasia Iman Dalam Hati Nurani yang
Suci )
f. Diuji dan Tak Bercacat )
2. Keluarga
a. Suami dari Satu Istri )
b. Istri Adalah Orang Terhormat )
c. Mengurus Anak-Anak dan Keluarga dengan Baik )
E. Alasan Gereja Memerlukan Syarat
Tinggi bagi Pemimpin
II. Pengarahan Tentang Pelayanan Timotius
A. Kehidupan Pribadinya
B. Hubungan dengan Orang Dalam
Gereja
1. Orang yang Tua dan Orang Muda
2. Perempuan Tua dan Perempuan Muda
3. Janda-Janda
4. Penatua dan Calon Penatua
5. Budak-Budak
6. Guru-Guru Palsu
Sisipan: Nasihat kepada Timotius Sendiri
Sisipan: Nasihat kepada Timotius Sendiri
7. Orang-Orang Kaya
2. Penutup
KESIMPULAN
Surat ini ditulis oleh Pulus ditujukan kepada anak rohaninya
Timotius sehingga dapat menasihati Timotius sendiri mengenai kehidupan pribadi
dan pelayanannya serta mendorong Timotius untuk mempertahankan kemurnian Injil
dan standarnya yang kudus dari pencemaran oleh guru palsu dan memberikan
pengarahan kepada Timotius mengenai berbagai urusan dan persoalan gereja di
Efesus.
B.
KITAB 2 TIMOTIUS
Penulis : Paulus
Tema : Bertekun
dengan Ketabahan
Penulisan :
Sekitar tahun 67
1. LATAR BATAR BELAKANG KITAB 2
TIMOTIUS
Inilah surat terakhir Paulus. Pada
saat menulis surat ini, kaisar Nero sedang berusaha untuk menghentikan
perkembangan kekristenan di Roma dengan penganiayaan yang bengis terhadap orang
percaya; Paulus sekali lagi menjadi tahanan negara di Roma Dia menderita
kekurangan sebagai seorang penjahat biasa ditinggalkan oleh
kebanyakansahabatnya dan sadar bahwa pelayanannya sudah berakhirdan kematiannya
sudah dekat
Paulus menulis kepada Timotius
sebagai "anakku yang kekasih" dan teman sekerja yang setia
Hubungan yang erat serta kepercayaannya terhadap Timotius dilihat dalam halnya
Paulus menyebutkan Timotius ikut terlibat dalam mengirimkan enam buah surat,
kehadiran Timotius dengan Paulus dalam tahanan yang pertama dan kedua surat
pribadi kepadanya. Pada saat Paulus menghadapi kemungkinan dihukum mati adalah
dekat, dua kali ia minta Timotius menemaninya di Roma Ketika Paulus mengirim
surat kedua ini, Timotius masih berada di Efesus
2. TUJUAN
KITAB 2 TIMOTIUS
Karena mengetahui bahwa Timotius
pemalu serta menghadapi kesukaran, dan karena menyadari akan kemungkinan
penganiayaan berat dari luar gereja dan adanya guru-guru palsu di dalam gereja,
Paulus menasihatkan Timotius agar dia memelihara Injil, memberitakan Firman
Allah, menanggung kesukaran dan melaksanakan tugas-tugasnya.
3. SURVEI
KITAB 2 TIMOTIUS
Dalam pasal 1; Paulus meyakinkan
Timotius tentang kasih dan doanya yang tetap sambil mendorong dia untuk tetap
setia tanpa berkompromi tehadap Injil, memelihara kebenaran dengan tekun dan
mengikuti teladannya. Dalam pasal 2; Paulus menugaskan anak rohaninya untuk
tetap memelihara iman dengan mempercayakan kebenarannya kepada orang lain yang
dapat dipercayai untuk mengajarkannya kepada orang lain. Paulus menasihati
gembala yang muda ini untuk menanggungkesukaran seperti prajurit yang baik
melayani Allah denganrajin dan memberitakan firman kebenaran dengan tepat
memisahkan diri dari mereka yang meninggalkan kebenaran rasuli memelihara kemurniannya dan bekerja
dengan tekun sebagai guru
Dalam pasal berikutnya Paulus
mengingatkan Timotius bahwa kejahatan dankemurtadan akan meningkat tetapi
Timotius harus tetap setia kepada iman yang diwarisinya dan kepada Alkitab
Dalam pasal terakhir Paulus menugaskan Timotius untuk memberitakan Firman serta
melaksanakan semua tugas pelayanannya Paulus menutup surat ini dengan memberitahukan
Timotius tentang keadaan dirinya pada saat dia menghadapi kematian, sambil
memohon Timotius datang dengan cepat.
4. CIRI-CIRI
KHUSUS KITAB 2 TIMOTIUS
Lima ciri utama menandai surat ini.
1. Surat ini berisi perkataan
terakhir Paulus yang ditulis sebelum pelaksanaan hukum mati oleh kaisar Nero di
Roma hampir 35 tahun setelah pertobatannya kepada Kristus di jalan ke Damsyik.
2. Surat ini berisi pernyataan yang
paling terang dalam Alkitab mengenai
pengilhaman dan tujuan ilahi Alkitab Paulus menekankan bahwa Alkitab
harus ditafsirkan dengan cermat oleh pelayan-pelayan Firman dan mendorong penyerahan FirmaN
Allah kepada orang yang dapat dipercayai yang kemudian dapat mengajar orang
lain
3. Sepanjang surat ini muncul
nasihat-nasihat pendek tetapi tepat misalnya,
"mengobarkan karunia Allah"
"janganlah malu"
"menderita bagi Injil-Nya"
"Peganglah ... ajaran yang sehat"
"peliharalah harta yang indah"
"jadilah kuat oleh kasih karunia"
"ikutlah menderita"
"memberitakan perkataan kebenaran"
"hindarilah"
"jauhilah ... kejarlah"
berhati-hatilah terhadap kemurtadan
yang mendekat
"tetap berpegang kepada kebenaran"
"beritakanlah Firman"
"lakukanlah pekerjaan pemberita Injil"
"tunaikanlah tugas pelayananmu"
4.Tema yang berulang-ulang dari
banyak nasihatnya adalah untuk berpeganan
pada iman (Yesus Kristus dan Injil asli dari rasul-rasul), jagalah
iman itu dari pemutarbalikan dan
kerusakan, menentang guru palsu, dan beritakan Injil yang benar dengan
ketekunan yang teguh.
5. Kesaksian terakhir Paulus adalah
suatu contoh yang mengharukan dari keberanian dan harapan ketika menghadapi
mati syahid yang sudah pasti 2Tim 4:6-8
KESIMPULAN
Didalam surat ini Pulus denga tegas
memberiak naseha kepada Timotius yang adalah anak rohaninya. Agar
tetapmenyampaikan karunia Allah (2Tim 1:6), jagan takut saat menderita bagi
Injil-Nya (2Tim 1:8), menentang ajaran yang sehat (2Tim 1:13), jadilah kuat
oleh kasih karunia dan ikutlah menderita" (2Tim 2:1-3), memberitakan
perkataan kebenaran dan jauhilah kejarlah" (2Tim 2:15-22), beritakanlah
Firman,lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu
(2Tim 4:2-5).
KITAB
TITUS
Penulis :
Paulus
Tema : Ajaran yang Benar dan Kebajikan Tanggal Penulisan: Sekitar 65-66 M
A. LATAR BELAKANG
Seperti halnya 1 dan 2 Timotius,
Titus adalah surat pribadi dari Paulus kepada salah seorang pembantu mudanya.
Surat ini disebut "Surat Penggembalaan" karena membahas masalah
yang berkaitan dengan peraturan gereja dan pelayanannya. Titus, seorang
bertobat bukan Yahudi (menjadi pendamping dekat Paulus dalam pelayanan
rasuli. Walaupun namanya tidak disebutkan dalam Kisah Para Rasul (mungkin
karena ia saudara Lukas) hubungan erat dengan Paulus ditunjukkan dengan
Paulus dan Titus bekerja bersama-sama dalam waktu singkat
di Kreta (barat daya Asia Kecil di Laut Tengah) antara pemenjaraan Paulus
yang pertama dengan yang kedua.
Paulus menugaskan Titus untuk melanjutkan pelayanannya di
antara orang Kreta sedangkan dia sendiri melanjutkan perjalanan ke Makedonia
(Tidak lama sesudah peristiwa itu, Paulus menulis surat ini kepada Titus,
menginstruksikan dia untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah mereka awali
bersama. Mungkin surat ini dititipkan kepada Zenas dan Apolos yang akan
melewati Kreta
Dalam surat ini Paulus meyampaikan rencananya untuk
mengirim Artemas atau Tikhikus dengan segera untuk menggantikan Titus, karena
setelah itu Titus harus ikut serta dengan Paulus di Nikopolis (Yunani),
tempat yang direncanakan menjadi tempat tinggal Paulus selama musim dingin .
Kita mengetahui bahwa rencana ini terlaksana (bd. karena Paulus kemudian
menugaskan Titus di Dalmatia (Yugoslavia sebelum pecah).
B. TUJUAN PENULISAN KITAB TITUS
Paulus menulis surat ini kepada Titus terutama untuk menugaskan Titus
1. menata apa yang ditinggalkan
Paulus di Kreta, termasuk penetapan penatua
2. membantu jemaat tumbuh dalam iman,
pengetahuan akan kebenaran, dan kesalehan
3. membungkam guru-guru palsu dan
4. datang kepada Paulus setelah ia
diganti oleh Artemas atau Tikhikus
C. SURVAI KITAB TITUS
Paulus membahas empat pokok utama di dalam surat ini.
1. Dia menginstruksikan Titus
mengenai tabiat dan syarat rohani yang diperlukan mereka yang akan dipilih
menjadi penatua (penilik jemaat) di dalam gereja. Penatua haruslah orang
saleh yang sifatnya terbukti, berhasil menuntun keluarganya sendiri
2. Paulus menyuruh Titus mengajarkan
doktrin yang benar serta membungkam dan menegur para guru palsu Di dalam
surat ini Paulus memberikan dua rangkuman tentang ajaran yang sehat
3. Paulus menggambarkan untuk Titus
peranan yang patut untuk laki-laki yang sudah lanjut usia wanita yang sudah tua wanita yang
masih muda (para pemuda dan para budak
4. Akhirnya, Paulus menekankan bahwa
kebajikan dan kehidupan yang benar adalah buah yang perlu dari iman yang
sejati.
D. CIRI-CIRI KHAS KITAB TITUS
1. Surat ini berisi dua ringkasan
klasik mengenai sifat sesungguhnya dari keselamatan dalam Kristus Yesus.
2. Surat ini menekankan bahwa gereja
dan pelayanannya harus dibangun di atas landasan rohani, teologis dan etis
yang sangat kuat.
GARIS-GARIS BESAR KITAB TITUS
A. Pendahuluan
I. Pengarahan
Mengenai Penugasan Penatua
A. Tetapkan
Penatua di Tiap Kota
B.
BerbagaiSyarat bagi Penatua
1. Pribadi
a. Tak Bercacat
b. Pelayan yang Dapat Dipercayai
c. Tidak Angkuh
d. Bukan Pemberang
e. Bukan Peminum
f. Bukan Pemarah
g. Tidak Serakah
h. Suka Memberi Tumpangan
i. Suka Akan yang Baik
j. Bijaksana
k. Adil
l. Saleh
m. Berpegang Kepada Perkataan yang Benar
n. Sanggup Menasihati berdasarkan Ajaran
o. Sanggup Meyakinkan Para Penentang
2.
Keluarga
a. Mempunyai Hanya Satu Istri
b. Anak-Anaknya Hidup Beriman
c. Anak-Anaknya Hidup Senonoh dan
Tertib
II.Pengarahan
Mengenai Guru Palsu
A. Tabiat
Mereka
B.
Kelakuan Mereka
C.
Penegoran Mereka
III.Pengarahan
Mengenai Aneka Kelompok Dalam Gereja
A.
Lingkup Pengarahan
B.
Dasar Pengarahan
C.
Tanggung Jawab Titus
IV.
Nasihat Tentang Kebajikan
A.
Kelakuan Terhadap Sesama
B.
Kemurahan Allah Kepada Kita
C.
Membedakan yang Berguna dan Mana yang Tidak
B. Penutup
KESIMPULAN
Didalam surat ini Paulus
menasihatakan Titus mengenai tabiat dan syarat rohani yang diperlukan mereka
yang akan dipilih menjadi penatua (penilik jemaat) di dalam gereja. Penatua
haruslah orang saleh yang sifatnya terbukti, berhasil menuntun keluarganya
sendiri (Tit 1:5-9). Dan pengajaran doktrin yang benar serta membungkam dan
menegur para guru palsu (Tit 1:10--2:1). Di dalam surat ini Paulus memberikan
dua rangkuman tentang ajaran yang sehat (Tit 2:11-14; Tit 3:4-7). Dan Paulus
memberitaukan peranan yang patut untuk laki-laki yang sudah lanjut usia (Tit
2:1-2), wanita yang sudah tua (Tit 2:3-4), wanita yang masih muda (Tit
2:4-5), para pemuda (Tit 2:6-8), dan para budak (Tit 2:9-10). Dan juga,
Paulus menekankan bahwa kebajikan dan kehidupan yang benar adalah buah yang
perlu dari iman yang sejati (Tit 1:16; Tit 2:7,14; Tit 3:1,8,14; bd. Yak
2:14-26).
KITAB FILEMON
Penulis: Paulus
Tema: Perdamaian
Tanggal Penulisan: Sekitar 62 M
A. Latar Belakang
Paulus menulis "surat
penjara" ini (ayat #/TB File 1:1,9*) sebagai surat pribadi kepada
seorang bernama Filemon, kemungkinan besar sementara masa penahanan yang
pertama di Roma (#/TB Kis 28:16-31*). Nama-nama sama yang disebut dalam
Filemon (ayat #/TB File 1:1-2,10,23-24*) dan Kolose (#/TB Kol
4:9-10,12,14,17*) menunjukkan bahwa Filemon tinggal di Kolose, dan kedua
surat ini ditulis dan diantarkan pada waktu yang sama.
Filemon menjadi pemilik hamba (ayat
#/TB File 1:16*) dan anggota gereja di Kolose (bd. ayat File 1:1-2 dengan Kol
4:17*), mungkin ia bertobat dibawah pelayanan Paulus (ayat #/TB File 1:19*).
Onesimus menjadi hamba Filemon yang telah lari ke Roma; di situ dia kenal
Paulus, yang membawa dia kepada Kristus. Suatu ikatan persahabatan yang kuat
berkembang di antara mereka (ayat #/TB File 1:9-13*). Sekarang dengan segan
Paulus mengirim Onesimus kembali kepada Filemon, ditemani oleh Tikhikus,
teman sekerja Paulus, bersama dengan surat ini
B. TUJUAN
penulisan
Paulus menyurati Filemon untuk mengurus persoalan khusus
tentang hambanya Onesimus yang telah melarikan diri. Menurut hukum Romawi,
hamba yang melarikan diri dapat dihukum mati. Paulus menjadi perantara untuk
Onesimus dengan Filemon dan memohon supaya Onesimus diterima kembali secara
ramah sebagai orang percaya dan sahabat Paulus, dengan kasih yang sama
sebagaimana dia akan menerima Paulus sendiri.
C.
SURVAI
Permohonan Paulus adalah sebagai berikut:
D.
CIRI-CIRI
KHAS
Tiga ciri
utama menandai surat ini.
(bd. #/TB Kol 4:7-9*). (#/TB File
1:7*)
II. Permohonan untuk Onesimus (File 1:8-21*)
A. Permohonan Bukan Perintah (File 1:8-11*)
B. Alasan Mengirim Onesimus Kembali (File 1:12-16*)
C. Permohonan Bersifat Penggantian (File 1:17-19*)
D. Tanggapan Positif Diharapkan dari
Filemon (File 1:20-21*)
Hal-hal Terakhir (File 1:22-25*)
A. Harapan untuk Segera Mengunjungi ( File 1:22*)
B. Salam dari Sahabat Paulus (File 1:23-24*)
C. Pengucapan
Berkat
(File 1:25*)
KESIMPULAN
dalam kitab ini dijelaskan supaya
kita saling memaafkan jika saudara kita punya kesaahan epada kita dan begitu
juga sebaliknya terutama kepada pesan paulus kepada anak rohaninya filemon.
KITAB IBRANI
Penulis
:Tidak Disebutkan
Tema : Perjanjian yang Lebih Baik Tanggal Penulisan: 67-69 M (tidak dapat dipastikan)
A. LATAR BELAKANG KITAB IBRANI
Tidak diketahui kepada siapa surat ini dialamatkan, sekalipun Roma merupakan kemungkinan. Judul kitab ini di dalam naskah-naskah Yunani yang tertua hanyalah, "Kepada Orang Ibrani." Sekalipun demikian isi surat ini menunjukkan bahwa surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen Yahudi. Penggunaan Septuaginta (Alkitab PL dalam bahasa Yunani) oleh penulis ketika mengutip PL menunjukkan bahwa para penerima surat ini mungkin adalah orang-orang Yahudi berbahasa Yunani yang tinggal di luar Palestina. Kalimat "terimalah salam dari saudara-saudara di Italia" (versi Inggris NIV -- "mereka dari Italia mengirim salam" mungkin sekali berarti bahwa penulis sedang menulis kepada orang-orang yang tinggal di Roma dan mencantumkan salam dari orang-orang percaya dari Italia yang dalam perantauan. Para penerima surat ini mungkin terdiri atas kelompok-kelompok persekutuan rumah yang merupakan bagian dari jemaat gereja yang lebih luas di Roma. Beberapa di antaranya mulai menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan iman mereka kepada Yesus dan kembali kepada kepercayaan Yahudi mereka sebelumnya, karena mereka dianiaya dan putus asa.
Penulis Surat Ibrani ini tidak disebutkan baik dalam judul
kitab yang semula maupun sepanjang surat ini, sekalipun ia merupakan tokoh
yang cukup dikenal pembacanya Oleh karena satu dan lain alasan, identitas
penulis hilang sekitar akhir abad pertama. Selanjutnya dalam tradisi gerejani
mula-mula (abad ke-2 sampai ke-4) muncul berbagai pendapat mengenai orang
yang mungkin merupakan penulis surat ini. Pendapat bahwa Paulus menulis surat
ini baru tersebar luas pada abad ke-5.
Banyak ahli PB yang berpandangan konservatif dewasa ini
beranggapan bahwa Paulus tidak mungkin menulis surat ini karena gaya
penulisan yang halus dan bercorak Aleksandria, ketergantungan pada
Septuaginta, cara memperkenalkan kutipan-kutipan PL, cara berargumentasi dan
gaya mengajar, susunan argumentasi dan hal tidak menyebutkan dirinya itu
bukan merupakan gaya Paulus. Lagi pula, Paulus senantiasa menunjuk kepada
penyataan yang langsung diperolehnya dari Kristus sedangkan penulis surat ini
menempatkan dirinya di antara orang-orang Kristen angkatan kedua yang
memperoleh keyakinan Injil karena kesaksian para saksi mata pelayanan Yesus
Di antara tokoh-tokoh PB yang namanya disebut, gambaran Lukas mengenai Apolos
dalam paling cocok dengan keadaan penulis surat ini.
Terlepas dari siapa penulis surat ini, hal ini dapat
dipastikan: penulis menulis dengan kepenuhan Roh dan wawasan, penyataan dan
wibawa yang rasuli. Karena dalam Surat Ibrani penghancuran Bait Suci di
Yerusalem dan ibadah di bawah pimpinan para imam Lewi tidak disebut maka ada
anggapan yang kuat bahwa surat ini ditulis sebelum tahun 70 M.
B. TUJUAN PENILISAN KITAB IBRANI
1. untuk tetap mempertahankan
pengakuan mereka terhadap Kristus hingga pada kesudahannya,
2. untuk maju terus menuju kedewasaan
rohani dan
3. untuk tidak kembali kepada
kehidupan di bawah hukuman dengan cara meninggalkan kepercayaan kepada Yesus
Kristus.
C. SURVEI KITAB IBRANI
Surat Ibrani ini lebih mirip dengan suatu khotbah daripada sebuah surat. Penulis menggambarkan karyanya ini sebagai "kata-kata nasihat" Surat ini terdiri atas tiga bagian utama.
1. Pertama, Yesus sebagai Putra Allah
yang penuh kuasa dinyatakan sebagai penyataan Allah yang sempurna kepada umat
manusia -- lebih tinggi daripada para nabi malaikat Musa dan Yosua Di dalam bagian ini terdapat suatu peringatan yang
sungguh-sungguh mengenai berbagai akibat apabila kita secara rohani makin
menjauh dari iman atau mengeraskan hati dalam ketidakpercayaan (
2. Bagian yang kedua menampilkan
Yesus sebagai Imam Besar dengan kualifikasi watak dan pelayanan yang sempurna
dan abadi. Di bagian ini diberikan suatu peringatan yang sungguh-sungguh
mengenai ketidakdewasaan rohani atau bahkan "kemurtadan" setelah
mengambil bagian di dalam Kristus.
D. CIRI-CIRI KHAS KITAB IBRANI
1. Surat ini unik di antara
surat-surat PB karena bentuknya, "surat ini berawal seperti sebuah
risalah, dilanjutkan bagaikan khotbah, dan diakhiri seperti surat"
(Origenes).
2. Di antara semua kitab PB surat ini
menggunakan bahasa yang paling halus, paling mendekati gaya penulisan Yunani
klasik daripada penulis PB lainnya (mungkin kecuali Lukas dalam
3. Inilah satu-satunya kitab PB yang
mengembangkan konsep pelayanan Yesus sebagai Imam Besar.
4. Ajarannya tentang Kristus ini
sangat kaya variasi, dan memakai lebih daripada dua puluh nama dan gelar
untuk Kristus.
Surat
ini memberikan lebih banyak peringatan mengenai bahaya-bahaya kemurtadan
rohani daripada kitab lainnya dalam PB.
E. GARIS-GARIS
BESAR KITAB IBRANI
I. Argumentasi: Kristus dan Iman
Kristen Lebih Unggul
daripada Agama Orang Yahudi
A. Dalam Penyataan Yesus Kristus
adalah Penyataan Penuh dan Akhir dari Allah kepada Manusia
1. Lebih Unggul dari Para Nabi
2. Lebih Unggul dari Para Malaikat
Peringatan: Bahaya Pengabaian
3. Lebih Unggul dari Musa
Peringatan: Bahaya Ketidakpercayaan
4. Lebih Unggul dari Yosua
B. Dalam Renungan Sebagai
Imam Besar Kita, Yesus Jauh Melebihi Keimaman Lewi
1. Lebih Unggul Kualifikasi-Nya
Peringatan: Bahaya Ketidakdewasaan Rohani Peringatan: Bahaya Kemurtadan
2. Lebih Unggul Watak-Nya
3. Lebih Unggul Pelayanan-Nya.
a. Bertempat di Tempat Kudus yang Lebih Baik
b. Berlandaskan Perjanjian yang Lebih Baik.
c. Terlaksana Melalui Pelayanan yang Lebih Baik.
d. Digenapi Melalui Korban yang Lebih Sempurna.
II. Penerapan: Nasihat untuk Bertekun
A. Dalam Bidang Keselamatan
B. Dalam Bidang Iman
1. Sifat-Sifat Iman.
2. Teladan Iman dari Perjanjian Lama.
3. Pembenaran Iman: Disempurnakan dalam Kristus
C. Dalam Bidang Ketabahan
D. Dalam Bidang Kekudusan
1. Pengutamaan Kekudusan
2. Pelaksanaan Kekudusan
1. Penutup
KESIMPULAN
Kitab ibrani ditulis oleh Paulus
agar kita tetap mempertahankan pengakuan iman terhadap Kristus hingga pada
kesudahannya, sehinga kita tetapterus
maju menuju kedewasaan rohani dan tidak kembali kepada kehidupan di bawah
hukuman dengan cara meninggalkan kepercayaan kepada Yesus Kristus.
|
KITAB
YAKOBUS
Penulis
: Yakobus
Tema : Iman yang Berhasil Guna
Penulisan : Tahun 45-49 M
Tema : Iman yang Berhasil Guna
Penulisan : Tahun 45-49 M
A. LATAR BELAKANG KITAB YAKOBUS
Surat ini tergolong "surat-surat umum" karena pada mulanya dialamatkan kepada suatu sidang pembaca yang lebih luas daripada jemaat lokal. Salam "kepada kedua belas suku di perantauan" dan juga petunjuk-petunjuk lainnya (menunjukkan bahwa surat ini pada mulanya ditulis kepada orang Kristen Yahudi yang tinggal di luar Palestina. Mungkin para penerima surat ini termasuk orang-orang pertama yang bertobat di Jerusalem dan, setelah Stefanus mati syahid terserak oleh penganiayaan sejauh Fenisia, Siprus, Antiokhia dan lebih jauh lagi Hal ini menerangkan
Surat ini tergolong "surat-surat umum" karena pada mulanya dialamatkan kepada suatu sidang pembaca yang lebih luas daripada jemaat lokal. Salam "kepada kedua belas suku di perantauan" dan juga petunjuk-petunjuk lainnya (menunjukkan bahwa surat ini pada mulanya ditulis kepada orang Kristen Yahudi yang tinggal di luar Palestina. Mungkin para penerima surat ini termasuk orang-orang pertama yang bertobat di Jerusalem dan, setelah Stefanus mati syahid terserak oleh penganiayaan sejauh Fenisia, Siprus, Antiokhia dan lebih jauh lagi Hal ini menerangkan
- mengapa pembukaan surat ini menekankan hal menanggung dengan sukacita pencobaan yang menguji iman dan menuntut ketabahan
- pengetahuan pribadi Yakobus tentang orang percaya yang "terserak" itu, dan
- nada yang berwibawa dari surat ini. Sebagai pemimpin gereja di Yerusalem, Yakobus sedang menulis surat kepada domba-dombanya yang berserakan.
Terkenalnya
pengarang ditunjukkan oleh cara ia menyebut dirinya, yaitu hanya
"Yakobus" Yakobus, saudara tiri Yesus dan pemimpin gereja di
Yerusalem, pada umumnya dipandang sebagai penulis surat ini. Pidatonya dalam
sidang di Yerusalem dan gambaran mengenai dirinya di bagian lain dalam PB (mis.
Kis 12:17; Kis 21:18; Gal 1:19; Gal 2:9,12; 1Kor 15:7) sangat cocok dengan apa
yang diketahui mengenai penulis surat ini. Sangat mungkin Yakobus menulis surat
ini pada dasawarsa 40-an. Tanggal yang agak dini untuk penulisan surat ini
ditunjukkan oleh berbagai faktor, seperti kenyataan bahwa Yakobus menyebutkan
istilah Yunani synagoge untuk menunjuk tempat pertemuan orang Kristen Menurut
keterangan sejarawan Yahudi, Yosefus, Yakobus, saudara tiri Tuhan mati syahid
di Yerusalem tahun 62 M.
C.
TUJUAN KITAB YAKOBUS
1. untuk membangun semangat orang percaya Yahudi
yang sedang menderita berbagai pencobaan yang menguji iman mereka,
2. untuk memperbaiki berbagai pengertian yang
salah mengenai sifat iman yang menyelamatkan.
D.
SURVAI KITAB YAKOBUS
Surat ini membahas serangkaian pokok yang cukup beragam berkaitan dengan menjalankan kehidupan Kristen yang sejati.
Surat ini membahas serangkaian pokok yang cukup beragam berkaitan dengan menjalankan kehidupan Kristen yang sejati.
Sepanjang
kelima pasal ini, hubungan di antara iman yang benar dan kehidupan yang saleh
ditekankan. Iman yang sejati adalah:
- iman yang teruji
- aktif
- mengasihi sesama seperti dirinya sendiri.
- menyatakan diri dalam perbuatan baik.
- menguasai lidah dengan benar.
- mencari hikmat Allah.
- tunduk kepada Allah selaku hakim yang adil
- mempercayai Allah dalam kehidupan sehari-hari
- tidak mementingkan diri atau memuaskan keinginan sendiri
- sabar dalam penderitaan dan
- tekun dalam doa
E. CIRI-CIRI
KIATAB YAKOBUS
1. Surat ini kemungkinan besar
merupakan kitab PB yang pertama-tama ditulis.
2. Walaupun hanya dua kali menyebut nama
Kristus, surat ini lebih banyak berisi kenangan akan ajaran Yesus, termasuk
setidak-tidaknya 15 petunjuk kepada Khotbah di Bukit, lebih dari semua surat PB
tergabung.
3. Dari 108 ayatnya, lebih daripada
separuhnya adalah perintah.
4. Dalam banyak hal, surat ini
merupakan Amsal PB karena
a. penuh dengan hikmat ilahi dan
instruksi praktis untuk menjalankan kehidupan Kristen yang sejati dan
b. ditulis dengan gaya penulisan yang
tegas dan tepat, dengan perintah yang singkat dan analogi yang hidup.
5. Yakobus adalah pengamat cermat
tentang cara bekerjanya alam dan tabiat manusia berdosa. Dia sering kali
menarik pelajaran dari alam untuk menyingkapkan tabiat manusia berdosa.
6. Surat ini lebih menekankan hubungan
di antara iman dengan perbuatan daripada kitab PB lainnya.
Yakobus sering kali disebut sebagai
Amos PB, karena dia dengan bersemangat membahas persoalan ketidakadilan dan
ketidaksetaraan sosial.
F. GARI-GARIS
BESAR KITAB YAKOBUS
1. Salam
Kristen
I. Menghadapi Pencobaan dan Menarik
Manfaatnya
A. Menerimanya Sebagai Sarana Pertumbuhan Yak 1:2-4
B. Memohon Hikmat untuk Mengatasinya
C. Bersukacita Dalam Tindakan Penyamarataannya
D. Mengetahui Bedanya Pengujian dan Pencobaan
II. Mendengarkan Firman Allah dan
Melakukannya
III.Tidak Pilih Kasih dan
Menunjukkannya (Yak 2:1-13
IV. Mengaku Beriman dan
Membuktikannya
V. Menyadari Jebakan-Jebakan dan
Mengelakkannya
A. Lidah yang Sukar Dikendalikan
B. Hikmat yang Tidak Rohani
C. Kelakuan Berdosa.
D. Memfitnah Saudara Seiman.
E. Hidup dengan Congkak.
F. Kekayaan yang Mementingkan Diri Sendiri.
VI. Kebajikan dan Kehidupan Kristen.
A.Kesabaran dan Ketekunan.
B. Kejujuran yang Polos.
C. Doa Tak Berkeputusan untuk Orang Sakit.
D. Memulihkan yang Terhilang.
KESIMPULAN
Surat ini membangun semangat orang percaya Yahudi yang
sedang menderita berbagai pencobaan yang menguji iman mereka, serta memperbaiki
berbagai pengertian yang salah mengenai sifat iman yang menyelamatkan, dan
menasihatkan dan membina pembacanya mengenai hasil-hasil praktis iman mereka
dalam hidup yang benar dan perbuatan yang baik.
Kitab I Petrus
Penulis
:Petrus
Tema : Menderita bagi Kristus
Tanggal Penulisan: 60-63 M
Tema : Menderita bagi Kristus
Tanggal Penulisan: 60-63 M
A. LATAR
BELAKA KITAB I PETRUS
Surat
ini merupakan yang pertama dari dua surat PB yang ditulis oleh rasul Petrus
Petrus mengakui bahwa surat pertama ini ditulis dengan bantuan Silas (Yun. Silvanus)
sebagai juru tulisnya. Kemahiran
Silas dalam bahasa Yunani dan gaya menulis tercermin di dalam surat ini,
sedangkan bahasa Petrus yang kurang halus tampak dalam surat 2 Petrus. Nada dan
isi surat ini cocok dengan apa yang kita ketahui tentang Simon Petrus.
Persekutuannya yang akrab dengan Tuhan Yesus selama bertahun-tahun melandasi
ingatannya kembali akan kematian dan kebangkitan Yesus secara tidak langsung
Petrus tampaknya juga menunjuk kepada penampakan diri Yesus kepadanya di
Galilea setelah kebangkitan. Tambahan
lagi, terdapat banyak persamaan di antara surat ini dengan khotbah-khotbah
Petrus yang tercatat dalam Kisah Para Rasul.
Petrus
mengalamatkan surat ini kepada "orang-orang pendatang yang tersebar"
di seluruh propinsi Asia Kecil kekaisaran Romawi Beberapa di antara mereka ini
mungkin adalah orang bertobat yang menanggapi khotbahnya pada hari Pentakosta
dan telah kembali ke kota masing-masing dengan iman yang baru Orang percaya ini
disebut "pendatang dan perantau" untuk mengingatkan mereka bahwa
perziarahan mereka.
Kemungkinan besar Petrus menulis dari Roma pada tahun 60-63 M, pasti sebelum
pertumpahan darah yang mengerikan oleh Nero dimulai (th. 64 M).
B. TUJUAN
PENULISAN KITAB I PETRUS
Petrus
menulis surat pengharapan yang penuh dengan sukacita ini untuk memberikan
kepada orang percaya pandangan yang ilahi dan abadi bagi kehidupan di bumi dan
untuk memberikan bimbingan praktis kepada mereka yang mulai mengalami
penderitaan yang berat sebagai orang Kristen di dalam masyarakat kafir. Petrus
khawatir kalau-kalau orang percaya membangkitkan ketidaksenangan pemerintah dan
menasihatkan mereka untuk mengikuti teladan Yesus dalam menderita dengan tidak
bersalah, benar, dan luhur.
C. SURVAI KITAB I PETRUS
1. Petrus mulai dengan mengingatkan
orang percaya bahwa mereka mempunyai suatu panggilan yang
mulia dan warisan sorgawi di dalam Yesus Kristus
2. bahwa
iman dan kasih mereka di dalam hidup ini akan diuji dan dimurnikan sehingga
akan mengakibatkan pujian, hormat, dan kemuliaan pada saat kedatangan Tuhan
3. bahwa
keselamatan yang besar ini sudah dinubuatkan oleh nabi-nabi PL (dan
CIRI-CIRI
KHAS KITAB I PETRUS
1. Bersama
dengan surat Ibrani dan kitab Wahyu, berita surat ini berkisar pada orang
percaya yang menghadapi kemungkinan penganiayaan yang berat karena persatuan
mereka dengan Yesus Kristus.
2. Surat
ini memberikan pengarahan praktis bagaimana orang Kristen harus menanggapi
penganiayaan dan penderitaan yang tidak adil, lebih daripada kitab lainnya
dalam PB.
3. Petrus
menekankan kebenaran bahwa orang percaya adalah pendatang dan perantau di dunia
ini.
4. Banyak
nama untuk umat Allah dari PL digunakan untuk orang percaya PB
5. Surat
ini berisi ayat PB yang paling sulit ditafsirkan: kapan, di mana, dan bagaimana
Yesus "memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, pada waktu Nuh"
E. GARIS-GARIS BESAR KITAB I PETRUS
1. Salam Kristen (1Pet
1:1-2)
I. Hubungan Orang Percaya dengan Allah (1Pet 1:3-2:10)
A. Keselamatan oleh Iman (1Pet 1:3-12)
B. Kekudusan
Karena Ketaatan (1Pet 1:13-2:10)
II. Hubungan Orang Percaya dengan Sesamanya (1Pet 2:11-3:12)
A. Tanggung Jawab
Umum (1Pet 2:11-17)
B. Tanggung Jawab
Rumah Tangga (1Pet 2:18-3:7)
1. Tanggung Jawab Budak Terhadap Tuannya (1Pet 2:18-25)
2. Tanggung Jawab
Istri Terhadap Suaminya (1Pet 3:1-6)
3. Tanggung Jawab Suami Terhadap Istrinya (1Pet 3:7).
C.
Ringkasan Prinsip-Prinsip yang Mengatur Hubungan Orang Percayadengan Sesamanya
(1Pet 3:8-12)
III.Hubungan Orang Percaya dengan Penderitaan (1Pet
3:13-5:11)
A. Ketabahan Menghadapi Penderitaan (1Pet 3:13-4:11)
1. Karena Berbahagia dari Menderita dengan Tidak Adil (1Pet
3:13-17)
2. Karena Teladan Kristus yang Berkuasa (1Pet 3:18-4:6)
3. Karena Urgensi pada Akhir Zaman (1Pet 4:7-11)
B. Bersukacita dalam Menghadapi Penderitaan (1Pet 4:12-19)
1. Karena Menguji Realitas Iman Kita (1Pet 4:12)
2. Karena Ikut
Mengambil Bagian dalam Penderitaan Kristus (1Pet 4:13,14-16)
3. Karena Mempersiapkan Kita untuk Kemuliaan Kedatangan-Nya
(1Pet 4:13,17-19)
C. Nasihat dalam Menghadapi Penderitaan (1Pet 5:1-11)
1. Kepada Penatua -- Gembalakan Domba (1Pet 5:1-4)
2. Kepada Orang yang Lebih Muda (1Pet 5:5-11)
5. Penutup (1Pet 5:12-14)
KESIMPULAN
Saya dapat menyimpulkan bahwa Petrus
menuliskan kitab ini agar kita dapat mengetahi bagaiman Hubungan Orang Percaya
dengan Allah (1Pet 1:3-2:10), Hubungan Orang Percaya dengan Sesamanya (1Pet
2:11-3:12 dan Hubungan Orang Percaya dengan Penderitaan (1Pet 3:13-5:11).
KITAB 2 PETRUS
Penulis : Petrus
Tema : Kebenaran Sejati Lawan Guru-Guru Palsu
Tanggal Penulisan: 66-68 M
Tema : Kebenaran Sejati Lawan Guru-Guru Palsu
Tanggal Penulisan: 66-68 M
A. LATAR BELAKANG KITAB
Ketika memberikan salam, Simon
Petrus memperkenalkan dirinya sebagai penulis surat ini; kemudian (2Pet 3:1)
dia mengatakan bahwa surat ini merupakan suratnya yang kedua yang menunjukkan
bahwa dia sedang menulis kepada orang percaya yang sama di Asia Kecil yang
telah menerima suratnya yang pertama (1Pet 1:1). Karena Petrus, seperti halnya
Paulus, dihukum mati oleh keputusan yang dibuat oleh kaisar Nero yang jahat
(yang kemudian wafat pada bulan Juni, 68 M), adalah sangat mungkin bahwa Petrus
menulis surat ini di antara tahun 66-68 M, tidak lama sebelum ia mati syahid di
Roma (2Pet 1:13-15)
B. TUJUAN PENULISAN KITA B
untuk menasihati orang percaya
agar mereka dengan tekun mengejar kesalehan dan pengenalan yang benar akan
Kristus, dan untuk membeberkan dan menolak tindakan yang berakal busuk dari
para nabi dan guru palsu di kalangan gereja di Asia Kecil yang sedang
meruntuhkan kebenaran rasuli. Petrus meringkaskan maksudnya dalam 2Pet 3:17-18
ketika dia menasihati orang percaya yang sejatiuntuk waspada supaya mereka
tidak “terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum” (2Pet
3:17), dan untuk “bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan
Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2Pet 3:18).
C. SURVAI KITAB 2 PETRUS
Surat yang singkat ini
sungguh-sungguh mendorong orang percaya agar mempertahankan kehidupan dan
kesalehan melalui pengenalan yang benar akan Kristus. Pasal pertama menekankan
pentingnya pertumbuhan Kristen. Setelah mulai dengan iman, orang percaya harus
dengan tekun mengejar keunggulan moral, pengetahuan, penguasaan diri,
ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, dan kasih akan semua orang,
yang akan menghasilkan iman dewasa dan pengenalan yang benar akan Tuhan Yesus
(2Pet 1:3-11).
Pasal berikut dengan
sungguh-sungguh mengingatkan mereka tentang para nabi dan guru palsu yang
muncul di kalangan gereja. Petrus mengecam guru-guru palsu itu sebagai orang
yang tidak mengenal hukum (2Pet 2:1,3; 2Pet 3:17) yang menuruti keinginan jahat
dari hawa nafsu (2Pet 2:2,7,10,13-14,18-19), yang serakah (2Pet 2:3,14-15),
congkak (2Pet 2:18) dan keras kepala (2Pet 2:10), dan menghina pemerintahan
Allah (2Pet 2:10-12). Petrus berusaha untuk melindungi orang percaya sejati
terhadap pengajaran sesat yang membinasakan itu (2Pet 2:1) dengan menyingkapkan
maksud dan kelakuan mereka yang jahat.
Dalam pasal 3 (2Pet 3:1-18),
Petrus membuktikan salahnya keragu-raguan guru-guru ini terhadap kedatangan
Tuhan (2Pet 3:3-4). Sebagaimana angkatan Nuh dengan keliru mencemoohkan pikiran
tentang hukuman banjir besar dari Allah, para pencemooh ini juga buta rohani
tentang janji-janji kedatangan Kristus. Tetapi dengan tindakan menentukan yang
sama dengan hukuman air bah tersebut (2Pet 3:5-6), Kristus akan kembali dan
menghanguskan bumi ini dengan api (2Pet 3:7-12) lalu menciptakan tatanan baru
yang benar (2Pet 3:13). Mengingat semuanya ini, orang percaya harus hidup kudus
dan saleh pada zaman ini (2Pet 3:11,14).
D.CIRI-
CIRI KHAS KITAB 2 PETRUS
1. Surat ini berisi pernyataan
yang paling kuat dalam Alkitab mengenai pengilhaman, keterandalan, dan kekuasaan
Kitab Suci (2Pet 1:19-21).
2. Pasal dua dan surat Yudas sangat mirip dalam
pengecaman guru palsu. Mungkin Yudas, yang kemudian menghadapi persoalan yang
sama dengan guru-guru palsu, menggunakan bagian-bagian dari ajaran Petrus yang
diilhami untuk mengatakan hal yang sama.
3. Pasal tiga merupakan salah
satu pasal PB yang agung tentang kedatangan Kristus yang kedua.
4. Petrus secara tidak langsung
menunjuk kepada tulisan Paulus sebagai Firman Allah dengan menyebutkannya dalam
hubungan dengan “tulisan-tulisan yang lain” (2Pet 3:15-16).
E. GARIS-GARIS
BESAR KITA 2 PETRUS
1. Salam
Kristen
I. Pujian Atas Pengenalan yang Benar
A.
Kuasa Pengenalan Akan Allah yang Mengubah Hidup
B.
Sifat Progresif Pertumbuhan Kristen
C.
Kesaksian Rasul Terhadap Firman Kebenaran
1. Motivasinya.
2. Metodenya.
a. Saksi Mata dari Firman yang Dinubuatkan.
b. Pengilhaman Kitab Suci yang Dinubuatkan.
II. Kecaman Terhadap Guru-Guru Palsu
A.
Yang Dapat Diharapkan dari Guru Palsu.
B.
Yang Dapat Mereka Harapkan dari Allah.
C.
Beberapa Ciri Guru-Guru Palsu.
D.
Bahaya-Bahaya Kemunduran dari Kebenaran.
III.Kepastian Kedatangan Tuhan.
A.
Penyangkalan Kedatangan-Nya.
B.
Kepastian Kedatangan-Nya.
C.
Hidup Menantikan Kedatangan-Nya.
2. Ucapan
Berkat.
KESIMPULAN
Di dalam Kitab ini
terdapat nasehat Petru kepada orang percaya agar mengalami Kuasa Pengenalan Akan Allah yang Mengubah Hidup
dan memahami Sifat Progresif Pertumbuhan Kristen serta percaya Kesaksian Rasul
Terhadap Firman Kebenaran Dan
mampu bertahan didalam mengahadapi guru-guru palsu, dan selalu percaya akan
kedatangan Tuhan (2 pet 3:1-18) sehinga kiat dapat mengalami berkat yang
berasal dari Tuhan.
KITAB 1
YOHANES
Penulis : Yohanes
Tema : Kebenaran
Tanggal
Penulisan: 85-95 M
A. LATAR BELAKANG KITAB I YOHANES
Lima kitab dalam PB ditulis oleh Yohanes: sebuah Injil,
tiga buah suratdan kitab Wahyu. Walaupun Yohanes tidak memperkenalkan dirinya
denganmenyebut namanya di surat ini, saksi-saksi dari abad kedua (mis.
Papias,Ireneus, Tertullianus, Klemens dari Aleksandria) menegaskan bahwa
suratini ditulis oleh rasul Yohanes, salah seorang dari dua belas murid
Yesus.Kesamaan kuat dalam gaya penulisan, kosakata, dan tema di antara surat
inidengan Injil Yohanes memperkuat kesaksian kekristenan mula-mula yang
dapatdiandalkan bahwa kedua kitab ini ditulis oleh rasul Yohanes.
Penerima surat ini tidak disebutkan. Tidak ada salam atau
nama orang,tempat, atau peristiwa di dalam surat ini. Penjelasan yang paling
tepat untuk menerangkan kenyataan yang agak aneh ini ialah bahwa dari tempat
tinggalnya di Efesus, Yohanes menulis surat yang sama kepada berbagai gereja di
propinsi Asia yang berada di bawah tanggung jawab rasulinya (bd. Wahy 1:11).
Karena jemaat-jemaat itu mempunyai persoalan dan kebutuhan yang sama, Yohanes
menulis surat ini sebagai sebuah surat edaran dan mengutus utusan pribadinya
yang membawa salamnya secara lisan.
Persoalan yang paling menonjol yang melatarbelakangi
penulisan surat ini ialah ajaran palsu mengenai keselamatan dalam Kristus dan
cara bekerjanya di dalam diri orang percaya. Beberapa orang, yang dahulu
merupakan bagian darisidang pembaca, kini sudah meninggalkan persekutuan jemaat
(1Yoh 2:19), tetapi hasil dari ajaran palsu mereka masih memutarbalikkan Injil
mengenai bagaimana mereka bisa "mengetahui" bahwa mereka mempunyai
hidup kekal.
B. TUJUAN KITAB I YOHANES
(1) untuk membeberkan dan menyangkal
doktrin dan etika yang salah dari para
guru palsu, dan
(2) untuk menasihati anak-anak rohaninya
agar mengejar suatu kehidupan persekutuan yang kudus dengan Allah dalam
kebenaran, dalam sukacita penuh (1Yoh 1:4) dan kepastian (1Yoh 5:13) hidup
kekal, melalui iman yang taat kepada Yesus sebagai Putra Allah (1Yoh 4:15; 1Yoh 5:3-5,12), dan dengan
kehadiran Roh Kudus (1Yoh 2:20; 1Yoh 4:4,13). Beberapa orang percaya bahwa
surat ini juga ditulis untuk menemani Injil Yohanes.
C.
SUVAI KITAB I YOHANES
Kepercayaan dan kelakuan dijalin secara erat sekali dalam
surat ini. Para guru palsu, yang oleh Yohanes dinamakan "antikristus"
(1Yoh 2:18-22) sedang meninggalkan ajaran rasuli mengenai Kristus dan kehidupan
yang benar. Seperti surat 2 Petrus dan Yudas, surat ini dengan penuh semangat
menolak dan menghukum guru palsu (mis. 1Yoh 2:18-19,22-23,26; 1Yoh 4:1,3,5)
dengan ajaran dan kelakuan mereka yang merusak.
Dari segi yang positif, surat ini mengemukakan ciri-ciri
persekutuan yang sejati dengan Allah (mis. (1Yoh 1:3--2:2) dan menyatakan lima
ujian khusus bagi orang percaya untuk mengetahui dengan yakin bahwa mereka
mempunyai hidup yang kekal:
(1) ujian kebenaran rasuli mengenai
Kristus (1Yoh 1:1-3; 1Yoh 2:21-23; 1Yoh 4:2-3,15; 1Yoh 5:1,5,10,20);
(2) ujian iman yang taat kepada perintah
Kristus (1Yoh 2:3-11; 1Yoh 5:3-4);
(3) ujian hidup yang kudus, yaitu
berbalik dari dosa kepada persekutuan dengan Allah (1Yoh 1:6-9; 1Yoh
2:3-6,15-17,29; 1Yoh 3:1-10; 1Yoh 5:2-3);
(4) ujian kasih akan Allah dan sesama
orang percaya (1Yoh 2:9-11; 1Yoh 3:10-11,14,16-18; 1Yoh 4:7-12,18-21); dan
(5) ujian kesaksian Roh (1Yoh 2:20,27;
1Yoh 4:13; 1Yoh 5:7-12). Yohanes menyimpulkan bahwa orang dapat mengetahui
dengan pasti bahwa mereka memiliki hidup kekal (1Yoh 5:13) jikalau buah dari
kelima bidanghidup ini nyata dalam hidup mereka.
D. CIRI-CIRI KITAB I YOHANES
(1) Surat ini mendefinisikan kehidupan
Kristen dengan memakai istilah yang bertentangan dan dengan seakan-akan tidak
memberikan peluang kompromi di antara terang dan gelap, kebenaran dan
kebohongan, kebenaran dan dosa, kasih
dan kebencian, mengasihi Allah dan mengasihi dunia, anak-anak Allah dan
anak-anak setan.
(2) Yang penting, surat ini merupakan
satu-satunya kitab PB yang berbicara mengenai Yesus sebagai pengantara (Yun.
_parakletos_) kita dengan Bapa pada saat kita sebagai orang yang sungguh
percaya berbuat dosa (1Yoh 2:1-2; bd. Yoh 14:16-17,26; Yoh 15:26; Yoh 16:7-8).
(3) Berita yang disampaikan surat ini
didasarkan hampir seluruhnya pada kesaksian rasuli dan bukan pada penyataan PL
dahulu; petunjuk kepada PL jelas tidak
ada.
(4) Karena surat ini menyampaikan
Kristologi berhubungan dengan penyangkalan
suatu bentuk ajaran sesat tertentu, maka
itu berfokus pada penjelamaan dan darah (yaitu, salib) Yesus tanpa menyebutkan
kebangkitan-Nya secara khusus.
(5) Gaya penulisannya sederhana dan
berulang sewaktu Yohanes membahas
berbagai istilah seperti "terang", "kebenaran",
"percaya", "tetap tinggal", "mengenal",
"mengasihi", "kebenaran", "kesaksian",
"lahir dari Allah", dan
"hidup kekal".
KESIMPULAN
Dari kitab ini saya menyimpulkan bahwa kita harus
membeberkan dan menyangkal doktrin dan etika yang salah dari guru palsu, dan
menasihati orang percaya agar mengejar suatu kehidupan persekutuan yang kudus
dengan Allah dalam kebenaran, dalam sukacita penuh (1Yoh 1:4) dan kepastian
(1Yoh 5:13) hidup kekal, melalui iman yang taat kepada Yesus sebagai Putra
Allah (1Yoh 4:15; 1Yoh 5:3-5,12), dan dengan
kehadiran Roh Kudus (1Yoh 2:20; 1Yoh 4:4,13).
KITAB II YOHANES
Penulis : Yohanes
Tema : Berjalan Dalam Kebenaran
Tanggal Penulisan: 85-95 M
Tema : Berjalan Dalam Kebenaran
Tanggal Penulisan: 85-95 M
A. LATAR
BELAKANG KITAB II YOHANES
Penulis memperkenalkan dirinya
sebagai "penatua" Barangkali ini adalah gelar terhormat yang
diberikan kepada rasul Yohanes sepanjang dua dasawarsa terakhir abad pertama
karena usianya yang sudah lanjut dan kedudukannya yang sangat terhormat selaku
satu-satunya rasul yang masih hidup.
Yohanes menulis surat ini kepada "Ibu yang terpilih dan
anak-anaknya" Beberapa orang menafsirkan "Ibu yang terpilih" ini
secara kiasan sebagai suatu gereja lokal, "anak-anaknya" sebagai
anggota jemaat, dan "anak-anak saudaramu yang terpilih" sebagai
jemaat tetangga. Orang lain lagi menafsirkan istilah ini secara harfiah sebagai
seorang janda terhormat yang dikenal Yohanes dalam sebuah jemaat lokal di Asia
Kecil yang di bawah pengawasan rohani Yohanes. Keluarganya dan keluarga
saudaranya adalah orang terkenal dalam gereja-gereja di wilayah itu. Sebagaimana
surat Yohanes lainnya, 2 Yohanes tampaknya ditulis dari Efesus pada akhir tahun
80-an atau awal 90-an.
B. TUJUAN KITAB II YOHANES
Yohanes menulis surat ini untuk
mengingatkan "Ibu yang terpilih" itu tentang hal memberi tumpangan,
salam atau sokongan kepada pekerja keliling (guru, penginjil, dan nabi) yang
sudah menyimpang dari kebenaran rasuli dan menyebarkan ajaran palsu, agar dia
tidak ikut berperan dalam menyebarkan ajaran yang salah sehingga ikut bersalah.
Surat ini mengecam ajaran palsu yang sama dengan yang dikecam dalam surat 1
Yohanes.
C. SURVAI KITAB II YOHANES
Surat ini menggarisbawahi suatu
peringatan yang juga terdapat dalam 1 Yohanes mengenai bahaya guru palsu yang
menyangkal penjelmaan Yesus Kristus dan menyimpang dari berita rasuli Yohanes memuji "Ibu yang terpilih"
dan anak-anaknya yang "hidup dalam kebenaran" Kasih yang sejati
terwujud dalam menaati perintah Kristus dan mengasihi sesama Kasih Kristen
harus membedakan di antara kebenaran dan kesalahan dan tidak membuka pintu bagi
guru palsu Menerima guru palsu dengan ramah berarti berpartisipasi dalam
kesalahan mereka Surat ini singkat
karena Yohanes merencanakan untuk berkunjung kepada ibu ini untuk berbicara
"berhadapan muka"
D. CIRI-CIRI KITAB II YOHANES
1. Surat ini merupakan kitab terpendek dalam PB.
2. Surat ini sangat mirip dengan 1 dan 3 Yohanes dalam berita, kosakata dan
gaya penulisannya yang sederhana
Kesimpulan
Dalam hidup ini ada begitu banyak pilihan untuk
mencapai suatu maksud dan tujuan. Nah, kita sebagai orang percaya haruslah kita
memilih jalan untuk kehidupan kekal bukan hanya untuk kesenangan sesaat
melainkan kita harus berfokus untuk tetap hidup menyenangkan hati Tuhan.
KITAB
III YOHANES
Penulis : Yohanes
Tema : Bertindak Dengan Setia Tanggal Penulisan: 85-95 M
A. LATAR
BELAKANG KITAB III YOHANES
Yohanes, rasul yang dikasihi,
sekali lagi menyebut dirinya "penatua" Surat pribadi ini dialamatkan kepada
seorang percaya yang setia bernama Gayus barangkali anggota jemaat di salah satu
gereja di daerah Asia Kecil. Seperti halnya surat Yohanes yang lain, surat
ini kemungkinan besar ditulis dari Efesus pada bagian akhir tahun 80-an atau
awal 90-an. Mendekati akhir abad
pertama Masehi, para pekerja keliling dari kota ke kota pada umumnya
memperoleh sokongan dari orang percaya setempat dengan ditampung dan kemudian
dibekali untuk meneruskan perjalanan mereka Gayus merupakan salah seorang
Kristen setia yang dengan murah hati menyokong dan menampung para pekerja
keliling ini Akan tetapi, ada seorang pemimpin bernama Diotrefes yang dengan
sifat sombong menentang wibawa Yohanes dan menolak untuk menerima
saudara-saudara seiman yang diutus Yohanes.
B. TUJUAN PENULISAN KITAB III YOHANES
Yohanes menulis surat ini untuk memuji Gayus atas
kesetiaannya menyediakan tumpangan dan bantuan bagi para pekerja keliling
yang dapat diandalkan, serta mengingatkan si pemberontak Diotrefes secara
tidak langsung dan mempersiapkan jalan untuk kunjungannya sendiri.
C. SURVAI KITAB III YOHANES
1. Gayus yang dipuji dengan hangat atas perilaku hidupnya yang saleh di
dalam kebenaran serta teladannya menyediakan tumpangan bagi saudara seiman
yang berkeliling.
2. Diotrefes, seorang pemimpin yang bersifat diktator, dikecam karena
kesombongannya ("ingin menjadi orang terkemuka", beserta manifestasinya: menolak surat
Yohanes yang dikirim sebelumnya. memfitnah Yohanes, menolak untuk menerima
utusan-utusan Yohanes dan mengancam akan mengucilkan orang yang menerima
mereka.
Ciri-ciri Khas
1. Sekalipun singkat, surat ini memberikan pengertian mengenai beberapa segi
sejarah gereja mula-mula menjelang akhir abad pertama.
2. Terdapat beberapa persamaan mencolok di antara 2 Yohanes dengan surat
ini. Meskipun demikian, kedua surat tersebut berbeda dalam satu aspek
penting: 3 Yohanes menganjurkan penyediaan tumpangan dan bantuan bagi pekerja
keliling yang dapat dipercaya, sedangkan 2 Yohanes mendorong agar tumpangan
dan dukungan tidak disediakan bagi pekerja yang tidak dapat dipercaya
sehingga orang percaya tidak dituduh mendukung perbuatan jahat.
Kesimpulan
Sebagai
orang percaya dalam tindakan seringkali tidak sesuai dengan apa yang
diajarkan oleh Yesus Kristus untuk itu kita perlu belajar untuk bagaimana
mengimbangi antara sikap dan kehidupan. Jadi, perlu hidup kita dalam
melakukan sesuatu hruslah dengan baik dan tekun apalagi itu untuk Tuhan.
|
KITAB YUDASPenulis : Yudas
Tema : Berjuang untuk Mempertahankan Iman
Tanggal Penulisan: 70-80 M
Tema : Berjuang untuk Mempertahankan Iman
Tanggal Penulisan: 70-80 M
A. Latar Belakang Kitab Yudas
Yudas memperkenalkan dirinya
sekadar sebagai "saudara Yakobus"
Satu-satunya pasangan saudara dalam PB yang bernama Yudas dan Yakobus
adalah saudara tiri Yesus Mungkin Yudas menyebutkan nama Yakobus karena
kedudukannya sebagai pemimpin jemaat di Yerusalem akan membantu menjelaskan
identitas dan kekuasaannya sendiri. Surat yang singkat namun tegas ini ditulis
untuk menentang para guru palsu yang terang-terangan berhaluan antinomisme
(yaitu mereka mengajarkan bahwa keselamatan melalui kasih karunia mengizinkan
mereka untuk berdosa tanpa dijatuhi hukuman) dan yang menghina pernyataan
rasuli tentang pribadi dan tabiat Yesus Kristus Dengan demikian mereka
memecah-belah gereja mengenai apa yang harus dipercaya dan bagaimana harus
berperilaku Yudas melukiskan guru palsu yang tak berprinsip ini sebagai
"orang-orang fasik" dan juga sebagai orang "tanpa Roh
Kudus".
Kemungkinan hubungan di antara
Surat Yudas dengan mempunyai sangkut-pautnya dengan saatnya surat ini ditulis.
Sangat mungkin Yudas mengetahui tentang 2 Petrus dan oleh karena itu ia menulis
setelah 2 Petrus ditulis, yaitu sekitar tahun 70-80 M. Penerima surat ini tidak
disebutkan secara khusus, tetapi mungkin sama dengan penerima surat 2 Petrus.
B. TujuanKitab Yudas
1. untuk sangat mengingatkan orang percaya mengenai ancaman serius dari para
guru palsu dan pengaruh mereka yang merusak di dalam gereja, dan
2. untuk menantang orang percaya yang sejati dengan keras supaya mereka
bangkit dan "berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan
kepada orang-orang kudus"
C. Survai Kitab Yudas
Setelah memberikan salam Yudas menyatakan bahwa tujuannya mula-mula
ialah menulis tentang sifat keselamatan Akan tetapi, sebaliknya dia terdorong
untuk menulis surat ini karena guru-guru palsu yang memutarbalikkan kasih
karunia Allah dan dengan demikian melemahkan kebenaran dalam gereja Yudas
menuduh mereka sebagai tidak suci secara seksual berkompromi seperti Kain
serakah seperti Bileam suka memberontak seperti Korah congkak penipu
sensual dan memecah-belah Yudas
menyatakan kepastian hukuman Allah atas semua orang yang berbuat dosa seperti
itu dan menggambarkannya dengan enam contoh dari PL Gambaran dua belas ciri
kehidupan mereka menunjukkan bahwa mereka siap untuk menerima murka Allah Orang
percaya didorong untuk waspada dan untuk menaruh belas kasihan bercampur
ketakutan bagi mereka yang goyah Yudas menutup suratnya dengan suatu
peningkatan pengilhaman dalam ucapan berkatnya.
D. Ciri-ciri Khas Kitab Yudas
1. Surat ini berisi celaan yang paling blak-blakan dan bersemangat dari PB
terhadap para guru palsu. Itu menggarisbawahi betapa seriusnya ancaman ajaran
palsu terhadap iman yang sejati dan hidup yang kudus bagi segala angkatan.
2. Surat ini menunjukkan kesenangan untuk memberikan ilustrasi dengan memakai
rangkaian tiga -- misalnya: tiga contoh penghukuman dalam PL tiga ciri guru palsu dan tiga contoh orang
tidak kudus dalam PL.
3. Di bawah pengaruh penuh dari Roh Kudus, Yudas dengan leluasa menunjuk
kepada sumber-sumber tertulis:
a. Alkitab PL
b. tradisi Yahudi dan
c.
2 Petrus, serta mengutip langsung
yang diakuinya sebagai berasal dari rasul-rasul
4. Surat ini berisi ucapan berkat PB yang paling agung.
Kesimpulan
Sebagai orang percaya kita harus terus memberi motivasi
atau dorongan iman kepada sesama kita yang mulai padam rohnya didalam Tuhan.
kita tidak boleh lemah karna hidupdidalam Tuhan dan bersama dengan Tuhan semua
pasti bisa dilalui walaupun banyak tantangan yang datang menghampiri.
Kitab Wahyu
Penulis : Yohanes
Tema : Perjuangan dan Penyelesaian
Tanggal Penulisan: 90-96 M
Tema : Perjuangan dan Penyelesaian
Tanggal Penulisan: 90-96 M
Latar Belakang
Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan suatu nubuat dan suatu gabungan dari tujuh surat (Istilah "penyingkapan" (Ing. apocalypse) berasal dari kata Yunani apocalupsis, yang diterjemahkan "wahyu" dalam Kitab ini merupakan suatu penyingkapan dalam kaitan dengan isinya, suatu nubuat dalam kaitan dengan beritanya dan suatu surat dalam kaitan dengan alamat tujuannya.
Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan suatu nubuat dan suatu gabungan dari tujuh surat (Istilah "penyingkapan" (Ing. apocalypse) berasal dari kata Yunani apocalupsis, yang diterjemahkan "wahyu" dalam Kitab ini merupakan suatu penyingkapan dalam kaitan dengan isinya, suatu nubuat dalam kaitan dengan beritanya dan suatu surat dalam kaitan dengan alamat tujuannya.
Lima kenyataan penting mengenai
latar belakang kitab ini dinyatakan dalam pasal 1
- "Inilah wahyu Yesus Kristus"
- Penyataan ini telah disampaikan secara adikodrati kepada penulisnya melalui Kristus yang ditinggikan, malaikat-malaikat dan penglihatan-penglihatan
- Penyataan itu disampaikan kepada hamba Allah, Yohanes.
- Yohanes menerima penglihatan-penglihatan dan berita penyataan ini sementara ia dalam pembuangan di Pulau Patmos (80 km sebelah barat daya kota Efesus), oleh karena Firman Allah dan kesaksian Yohanes sendiri.
- Penerima yang mula-mula dari surat ini adalah tujuh jemaat di propinsi Asia.
Tujuan
Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
- Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan yang parah dari standar kebenaran rasuli sedang terjadi di antara banyak jemaat di Asia. Atas nama Kristus, Yohanes menulis kitab ini untuk menegur tindakan kompromi dan dosa mereka, serta menghimbau mereka untuk bertobat dan berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula.
- Mengingat penganiayaan yang diakibatkan oleh karena Domitianus memuja dirinya sendiri, kitab Wahyu telah dikirim kepada jemaat-jemaat guna meneguhkan iman, ketetapan hati, dan kesetiaan mereka kepada Yesus Kristus, serta untuk memberi semangat kepada mereka agar mereka menjadi pemenang dan tinggal setia sampai mati sekalipun.
- Akhirnya, kitab ini telah ditulis untuk memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah terhadap perang yang sengit melawan gabungan kekuatan Iblis dengan menyingkapkan hasil sejarah yang akan datang. Kitab ini secara khusus menyingkap tujuh tahun terakhir yang mendahului kedatangan Kristus kali kedua. Allah akan menang dan membenarkan orang yang kudus dengan mencurahkan murka-Nya atas kerajaan Iblis; ini akan diikuti oleh kedatangan Kristus kali kedua.
Survai
Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari seluruh berita penyelamatan alkitabiah. Kitab ini menampakkan peran Kristus sebagai Anak Domba yang layak yang disembelih dan Anak Domba yang penuh murka yang akan datang untuk menghukum dunia dan membersihkannya dari kejahatan (pasal 6-19; Gambaran simbol lain yang utama dalam kitab ini adalah naga besar (Iblis), binatang laut (antikristus), binatang bumi (nabi palsu) dan Babel Besar (pusat muslihat roh jahat dan kuasa dunia).
Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari seluruh berita penyelamatan alkitabiah. Kitab ini menampakkan peran Kristus sebagai Anak Domba yang layak yang disembelih dan Anak Domba yang penuh murka yang akan datang untuk menghukum dunia dan membersihkannya dari kejahatan (pasal 6-19; Gambaran simbol lain yang utama dalam kitab ini adalah naga besar (Iblis), binatang laut (antikristus), binatang bumi (nabi palsu) dan Babel Besar (pusat muslihat roh jahat dan kuasa dunia).
Setelah prolog ada tiga bagian
utama dalam kitab ini. Pada bagian pertama Yohanes mendapatkan suatu
penglihatan yang menakjubkan mengenai Kristus yang agung di tengah-tengah kaki
dian (jemaat-jemaat), yang menugaskan Yohanes untuk menulis surat kepada tujuh
jemaat di Asia Kecil (Setiap surat meliputi suatu gambaran simbolis tentang
Tuhan yang agung dari penglihatan pembukaan, penilaian terhadap jemaat
tersebut, kata-kata pujian atau celaan atau kedua-duanya, kata-kata peringatan
terhadap lima jemaat, nasihat untuk mendengar dan bertobat, dan suatu janji
bagi semua yang menang. Tekanan pada angka tujuh dalam bagian ini menunjukkan bahwa
surat-surat tersebut mewakili suatu keutuhan dari apa yang hendak difirmankan
kepada jemaat di setiap kota dan angkatan oleh Tuhan yang agung itu.
Bagian utama kedua dari kitab ini
berisi penglihatan-penglihatan dari perkara-perkara yang ada di sorga dan di
bumi tentang Anak Domba dan peranan-Nya dalam mengakhiri sejarah. Bagian itu
dimulai dengan suatu penglihatan tentang ruang pengadilan sorgawi yang
mahamulia di mana Allah bersemayam dalam kekudusan dan terang yang tak
terhampiri memusatkan perhatian pada sebuah gulungan kitab yang dimeterai yang
berbicara tentang nasib akhir. Gulungan kitab ini berada di tangan kanan Allah
dan Anak Domba sajalah yang layak untuk membuka meterai-meterainya dan
mengungkapkan isinya. Pembukaan enam meterai yang pertama (pasal 6;
melangsungkan penglihatan yang telah dimulai dalam pasal 4-5 kecuali sekarang
pemandangan dialihkan ke berbagai peristiwa di bumi. Lima meterai yang pertama
menyingkapkan hukuman Allah pada hari-hari terakhir yang menuntun ke arah
kesudahannya. Meterai yang keenam mengumumkan murka Allah yang akan datang.
"Selingan Pertama" kitab ini terdapat dalam pasal 7 yang
menggambarkan pemeteraian 144.000 orang di ambang pintu kesengsaraan besar dan pahala bagi orang kudus di sorga setelah
kesengsaraan besar (Wahy
7:9-17). Pasal 8-9 menyatakan pembukaan
meterai ketujuh, penyingkapan rangkaian hukuman lain yaitu ketujuh sangkakala.
"Selingan Kedua" terjadi di antara sangkakala keenam dan ketujuh,
yang meliputi Yohanes dan sebuah gulungan kitab yang kecil dan dua saksi nubuat
yang kuat dalam kota besar itu Akhirnya, sangkakala ketujuh berfungsi sebagai
pertunjukan awal dari kesudahan segala sesuatu dan pendahuluan adegan-adegan
akhir dari rahasia Allah yang dibentangkan (pasal 12-22;
Bagian utama yang ketiga memberikan
suatu gambaran terinci mengenai perjuangan besar pada akhir zaman antara Allah
dengan musuh-Nya, Iblis. Pasal 12-13 menyatakan bahwa orang kudus di bumi harus
menghadapi suatu komplotan yang dahsyat dan tiga serangkai kejahatan, yang
terdiri atas
- si naga besar (pasal 12;
- binatang laut dan
- binatang bumi Pasal 14-15 berisi penglihatan-penglihatan yang meyakinkan kembali orang-orang kudus dalam kesengsaraan besar bahwa keadilan akan menang sementara Allah akan mencurahkan murka-Nya yang terakhir atas peradaban antikristus. Kemudian, suatu penyingkapan penuh dari murka Allah terjadi dalam rangkaian tujuh cawan hukuman (pasal 16; hukuman atas si pelacur besar (pasal 17; dan kejatuhan Babel, Kota Besar itu (pasal 18; Pada tahap ini, terjadi kegembiraan besar di sorga, dan perjamuan kawin Anak Domba dengan mempelai perempuan-Nya diumumkan
Akan tetapi, tahap terakhir yang
hebat masih akan terjadi. Kemudian Yohanes melihat sorga terbuka dan Kristus
keluar menunggang kuda putih sebagai Raja segala raja dan Tuan di atas segala
tuan untuk mengalahkan binatang itu dan semua sekutunya Kekalahan Iblis yang
terakhir didahului dengan terbelenggunya dia selama seribu tahun Selama masa
itu Kristus memerintah bersama dengan orang-orang kudus dan sesudah itu Iblis
akan dilepaskan untuk suatu masa yang singkat dan kemudian dicampakkan ke dalam
"lautan api" untuk selama-lamanya Nubuat apokaliptis ini ditutup
dengan penghakiman di takhta putih yang besar nasib yang tepat bagi orang jahat serta langit
yang baru dan bumi yang baru sebagai nasib akhir bagi orang kudus Kitab ini
diakhiri dengan peringatan-peringatan untuk mengindahkan beritanya dan masuk
dalam hidup yang kekal.
Ciri-ciri Khas
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
- Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat dan wahyu.
- Sebagai suatu kitab apokaliptis, beritanya disampaikan dalam bentuk lambang-lambang yang menggambarkan kenyataan-kenyataan tentang masa dan peristiwa yang akan datang sambil tetap memelihara teka-teki atau rahasia tertentu.
- Banyak sekali angka digunakan, termasuk angka 2; 3; 3,5; 4; 5; 6; 7; 10; 12; 24; 42; 144; 666; 1.000; 1.260; 7.000; 12.000; 144.000; 100.000.000; dan 200.000.000. Secara khusus kitab ini menonjolkan angka tujuh yang terdapat tidak kurang dari 54 kali yang melambangkan kesempurnaan atau kepenuhan.
- Penglihatan-penglihatan begitu mencolok, dengan pemandangan yang sering dialih-alihkan dari tempat di bumi ke sorga, kemudian kembali lagi ke bumi.
- Malaikat-malaikat dikaitkan secara jelas dengan penglihatan-penglihatan dan ketetapan-ketetapan sorgawi.
- Kitab ini bersifat polemik yang
- menyingkapkan sifat roh jahat dari setiap penguasa bumi yang menyatakan dirinya sebagai allah, dan
- menyatakan Yesus Kristus sebagai Tuhan yang agung dan penguasa atas raja-raja di bumi.
- Kitab ini juga dramatis yang membuat kebenaran beritanya menjadi begitu hidup dan tegas.
- Kitab ini bersifat roh nubuat PL tanpa menggunakan kutipan-kutipan secara formal dari PL itu sendiri.
Penafsiran Kitab ini merupakan kitab PB yang paling sulit untuk ditafsirkan.
Sekalipun para pembaca yang mula-mula barangkali memahami makna beritanya tanpa
terlalu banyak mengalami kebingungan, namun pada abad-abad berikutnya pandangan
yang beranekaragam mengenai makna kitab ini telah mengakibatkan lahirnya empat
aliran penafsiran yang besar.
- Penafsiran preterist (dengan pandangan masa lampau) memandang kitab ini dan nubuat-nubuatnya sebagai hal yang telah digenapi pada masa gelaran sejarah asli dari kekaisaran Romawi, kecuali untuk pasal 19-22 yang masih menunggu penggenapannya pada masa yang akan datang.
- Penafsiran historicist (yang menekankan unsur sejarah) memandang kitab Wahyu sebagai suatu prakiraan nubuat dari seluruh perjalanan sejarah gereja sejak zaman Yohanes sampai pada zaman akhir.
- Penafsiran idealist (yang menekankan pemikiran ideal) menganggap lambang-lambang dalam kitab ini sebagai hal yang mengungkapkan prinsip-prinsip rohani tertentu tentang kebaikan dan kejahatan dalam sejarah pada umumnya, tanpa menghubungkannya dengan peristiwa-peristiwa nyata dalam sejarah.
- Penafsiran futurist (dengan pandangan masa yang akan datang) mendekati pasal 4-22 sebagai nubuat tentang peristiwa-peristiwa dalam sejarah yang hanya akan terjadi pada akhir zaman ini. Pada hakikatnya Alkitab ini menafsirkan kitab Wahyu dari sudut pandang futurist ini.
E. GARIS-GARIS BESAR
KITAB WAHYU
1. Prolog(Wahy 1:1-8)
I. Tuhan yang
Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya(Wahy 1:9-3:22)
A. Penglihatan
dari Tuhan yang Diagungkan di Antara Kaki-Kaki Dia (Wahy 1:9-20)
B. Berita-Nya
Kepada Tujuh Jemaat(Wahy 2:1-3:22)
II. Anak Domba
yang Layak dan Peran-Nya pada Akhir Sejarah(Wahy 4:1-11:19)
A. Penglihatan
dari Ruang Pengadilan yang Megah di Sorga(Wahy 4:1-5:14)
1. Allah
Pencipta atas Takhta-Nya Dalam Kekudusan yang Mempesona(Wahy 4:1-11)
2. Gulungan
Kitab yang Dimeterai dan Anak Domba yang Layak(Wahy 5:1-14)
B. Penglihatan
dari Anak Domba Dalam Hubungan Dengan Tujuh Meteraidan Tujuh Sangkakala(Wahy
6:1-11:19)
1. Pembukaan
Enam Meterai yang Pertama(Wahy 6:1-17)
SELINGAN
PERTAMA: Dua Kumpulan Orang Banyak(Wahy 7:1-17)
2. Pembukaan
Meterai yang Ketujuh: Tujuh Malaikat Dengan TujuhSangkakala(Wahy 8:1-6)
3. Enam
Sangkakala yang Pertama(Wahy 8:7-9:21)
SELINGAN KEDUA:
Gulungan Kitab Kecil(Wahy 10:1-11)
Dua Orang
Saksi(Wahy 11:1-14)
4. Sangkakala
yang Ketujuh(Wahy 11:15-19)
III.Tuhan Allah
dan Kristus-Nya dalam Konflik Besar Dengan Iblis(Wahy 12:1-22:5)
A. Perspektif
mengenai Konflik Itu(Wahy 12:1-15:8)
1. Dari Pandangan Musuh-Musuh Bumi(Wahy
12:1-13:18)
a. Naga Besar(Wahy 12:1-17)
b. Binatang Laut(Wahy 13:1-10)
c. Binatang Bumi(Wahy 13:11-18)
2. Dari Pandangan Sorga(Wahy 14:1-20)
SELINGAN
KETIGA: Tujuh Malaikat dengan Tujuh Malapetaka(Wahy 15:1-8)
B. Perkembangan
Terakhir dari Perjuangan Itu(Wahy 16:1-19:10)
1. Tujuh Cawan
Murka Allah(Wahy 16:1-21)
2. Hukuman Atas Pelacur Besar(Wahy 17:1-18)
3. Jatuhnya Babel yang Besar(Wahy 18:1-24)
4. Sorak-Sorai di Sorga(Wahy 19:1-10)
C. Puncak Konflik Itu(Wahy 19:11-20:10)
1. Kedatangan Kembali dan Kemenangan
Kristus(Wahy 19:11-18)
2. Kekalahan Binatang Itu dan
Sekutu-Sekutunya(Wahy 19:19-21)
3. Iblis
Diikat, Dilepaskan Kembali dan Akhirnya Dikalahkan(Wahy 20:1-10)
D. Sesudah
Konflik(Wahy 20:11-22:5)
1. Penghakiman Takhta
Putih yang Besar(Wahy 20:11-15)
2. Nasib Orang-Orang yang Tidak Benar(Wahy
20:14-15; 21:8)
3. Langit yang Baru dan Bumi yang Baru(Wahy
21:1-22:5)
5. Epilog(Wahy 22:6-21)
Kesimpulan
Kitab ini berisi tentang penyingkapan atau wahyu yang di
sampaikan Tuhan kepada rasul Yohanes. Berbicara tentang wahyu atu nubuatan
berarti merupakan peristiwa yang akan terjadi suatu saat nanti atau akhir zaman
dan bahkan saat inipun nubuatan itu sudah mulai ada yang digenapi. Untuk itu
kita sebagai orang-orang tebusan harus terus berjaga-jaga sampai kedatangan
Tuhan Yesus yang kedua kalinya.
BAB
IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam Paper yanag telah saya susun ini untuk itu saya
akan menarik kesimpulan bahwa, dalam kitab perjanjian laam ini banayk menegur
kita supaya kita tetap percaya akan kebenaran firman tuhan dan semakin giat
untuk enlayani tuhan walaupun disana-sini banayk kelaemahan manusia namun tuhan
slalu menyayangi umat yang percaya padanya dan sekain besar kasih sayang Tuhan
akan dunia manusia ini yang penuh dengan dosa.
mantap bang terimaksih yah
BalasHapus