@jejaklangkah747

Selasa, 02 Oktober 2018

Pebriyanus Halawa Pengantar perjanjian Baru II


KITAB - KITAB ROMA SAMPAI DENGAN WAHYU


DISUSUN OLEH :

NAMA                           : PEBRIYANUS HALAWA
NIM                               : 77.3066
PRODI                          : THEOLOGI
TINGKAT/SMESTER   : I/II
MATA KULIAH            : PPPB II
DOSEN                        : FERDINAN SITINJAK M. Th



SEKOLAH TINGGI THEOLOGI “IKAT”
JAKARTA 2018




KATA PENGANTAR
Puji syukur atas berkat tuhan yang sungguh sangat luar biasa dalam kehidupan saya sehingga ia menuntun saya untuk menegerjakan tugas laporan saya yang telah saya pelajari selama satu semester ini untuk itu izinkan sayua untuk menjelaskannya, dan namun saya juga tahu begitu banyak kelemahan dan kekurangan baik dalam penulisan, dan penyususnan kata untuk itu saya mengharapkan saran dari dosen pembimbing sayua yaitu bapak: “FERDINAN SITNJAK” dan saya juag tidak lupa mengucapkan terimakaksih kepada bapak yang telah mebentu saya dalam penyusunan materi baik dalam pemikiran, bimbuingan apalagi ilmu yang telah diberikan kepada saya, saya mengucapkan terima kasih. Untuk nitu semoga dalam penyususnan ini bisa menjadi acuan kita yang memebaca untuk lebih giat lagi belajar bagaimana kebenaran alkitab itu sebenarnya, dan semoga ini bisa bermanfat bagi kita semua. Untuk itu saya ucapakan terima kasih.


                                                                                    JAKARTA, MEI 2018
                                                                                                PENULIS
                                                                                     PEBRIYANUS
PEBRIYANUS HALAWA







DAFTAR ISI
 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... ........ 3
B. Tujuan Penulisan....................................................................................... ........ 3
C. Alasan Pemilihan Judul............................................................................. ........ 3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kitab Menurut Wikipedia......................................................... ........ 5
B. Pengertian Kitab Menurut Kbbi.................................................................. ........ 5
C. Pengertian Kitab Menurut Kamus Alkitab.................................................. ........ 5
D. Apa Meksud Kitab-Kitab Roma Sampai Dengan Wahyu.......................... ........ 5-6
BAB III PEMBAHASAN
A. Kitab Roma................................................................................................. ........ 6
B. Kitab I Korintus ......................................................................................... ........ 10
C. Kitab II Korintus ........................................................................................ ........ 14
D. Kitab Galatia ............................................................................................. ........ 18
E. Kitab Efesus............................................................................................... ........ 21
F. Kitab Filipi................................................................................................... ........ 25
G. Kitab Kolose............................................................................................... ........ 28
H. Kitab I Tesalonika....................................................................................... ........ 33
I. Kitab II Tesalonika........................................................................................ ........ 36
J. Kitab I Timotius.......................................................................................... .......... 40
K. Kitab II Timotius......................................................................................... .......... 44
L. Kitab Titus................................................................................................... ......... 47
M. Kitab Filemon............................................................................................ ......... .51
N. Kitab Ibrani................................................................................................ ......... .55
O. Kitab Yakobus........................................................................................... ......... .59
P. Kitab I Petrus............................................................................................. .......... 62
Q. Kitab II Petrus ........................................................................................... ......... 65
R. Kitab I Yohanes........................................................................................ ........ ..68
S. Kitab II Yohanes....................................................................................... .......... 70
T. Kitab III Yohanes....................................................................................... ........ ..72
U. Kitab Yudas .............................................................................................. ........  73
V. Kitab Wahyu................................................................................................ ........ 76
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan .................................................................................................... ......... 83
 .
           










BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG PENULISAN
Sebagai acuan saya untuk mengetahui bagaimana sebenarnya latar belakang penulisan pada setiap kitab, dan bisa menjadi pedoman saya untuk menambahakan ilmu supaya saya juga bagaimana sistematisnya alkitab itu.
B.   TUJUAN PENULISAN
Ø  Untuk mengetahui kebenaran firman tuhan
Ø  Umtuk menggali lebih dalam lagi kebanaran firman Tuhan
Ø  Untuk menambah ilmu pengetahuan latar-latar belakang penulisan kitab
Ø  Untuk mendapatkan nilai yang baik dari dosen pembimbing

C.   ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Alasan saya memilih judul ini yaitu Instruksi dari Dosen pembimbing saya, untuk mempelajari kitab-kitab “Roma s/d Wahyu” dan sudah menjadi rencana pembelajaran dari institusi.














BAB II
LANDASAN TEORI
A.   Pengertian Kitab Menurut Wikipedia
Kitab  adalah gabungan dari dua kata yaitu Kitab dan Suci. Menurut kata Kitab memiliki arti sebuah sedangkan kata Sucimemiliki arti ( bersih, dalam arti keagamaan yaitu bebas dari dosa, bebas dari noda, bebas dari kesalahan ). Di dalamnya berisi yang di bukukan. yang memuat ajaran-ajaran tentang seluruh aspek  bagi seluruh umat beragama.
B.   Pengertian Kitab Menurut KBBI
kejadian kitab suci yg menceritakan terjadinya alam semesta; -- kemitab berbagai-bagai kitab; --logat daftar kata dng ucapannya yg baik; -- sembahyangan buku doa; -- suci wahyu Tuhan yg dibukukan (spt Alquran, Injil, Taurat, Zabur); -- tib buku mengenai mantra atau jampi-jampi;
ber·ki·tab v mempunyai kitab (suci);
pe·ngi·tab·an n Huk pengumpulan larangan dan suruhan kitab (undang-undang); pencatatan hokum.
C.   Pengertian Kitab Menurut Kamus Alkitab
kitab yang membicarakan tentang hukum torat orang Lewi (Israel).
(pergi keluar). Buku Musa kedua dalam Alkitab dan Pentateuch. Ditulis oleh Musa. Berisikan sejarah dan penetapan undang-undang. Dinamakan demikian, karena menceritakan tentang keluarnya bangsa Israel dari tanah perhambaan, yaitu Mesir, meliputi masa persiapan, peristiwa-peristiwa di saat mau keluar, masa pengembaraan sampai pada pendirian Tabernakel, peristiwa-peristiwa mana berlaku antara tahun 1633 sebelum Kristus (kematian Yusuf) dan tahun 1491 sebelum Kristus, yaitu 142 tahun lamanya.
(pakatan) dalam arti kata Ibrani, maka bersama-sama sebagai rasa setia kawan. Perjanjian diadakan sebagai permufakatan yang telah ditetapkan misalnya seperti tersebut dalam  dimana alam pikiran dan perasaan dipersamakan. Sebagai contoh: Ibrahim dan benihnya, dan mereka yang ada didalam darah ketebusan Kristus.
     
D.   Apa Meksud Kitab-Kitab Roma Sampai Dengan Wahyu.
Maksudnya adalah kitab kitab yang ada di perjanjian baru yang dituliskan oleh rasul-rasul allah yang berupa nasehat, kesaksian untuk menuntun umat manusia yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Seperti yang tertulis
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

BAB III
PEMBAHASAN
  1. KITAB ROMA
PENULIS: PAULUS
TEMA: KEBENARAN ALLAH TELAH DINYATAKAN
PENULISAN: Sekitar tahun 57
A.  LATAR BELAKANG KITAB ROMA
Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini diletakkan di depan ketiga belas suratnya yang lain. Paulus menulis surat ini dalam rangka pelayanan rasulinya kepada dunia bukan Yahudi. Bertentangan dengan tradisi gereja Katolik-Roma, jemaat di Roma tidak didirikan oleh Petrus atau rasul yang lain. Jemaat di Roma ini mungkin didirikan oleh orang dari Makedonia dan Asia yang bertobat di bawah pelayanan Paulus, mungkin juga oleh orang-orang Yahudi yang bertobat pada hari Pentakosta Paulus tidak memandang Roma sebagai wilayah khusus dari rasul lain (Di surat Roma Paulus meyakinkan orang percaya di Roma bahwa dia sudah berkali-kali merencanakan untuk memberitakan Injil kepada mereka, namun hingga saat itu kedatangannya masih dihalangi (Dia menegaskan kerinduan yang sungguh untuk mengunjungi mereka sehingga menyatakan rencananya untuk datang dengan segera
Ketika menulis surat ini, menjelang akhir perjalanan misioner yang ketiga (bd. Paulus berada di Korintus di rumah Gayus Sementara menulis surat ini melalui pembantunya Tertius dia sedang merencanakan kembali keYerusalem untuk hari Pentakosta sekitar musim semi tahun 57 atau 58) untuk menyampaikan secara pribadi persembahan dari gereja-gereja non-Yahudi kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem. Segera setelah itu, Paulus mengharapkan dapat pergi ke Spanyol untuk menginjil dan mengunjungi gereja di Roma pada perjalanannya untuk memperoleh bantuan dari mereka bila makin ke barat
B. TUJUAN KITAB KITAB ROMA
Paulus menulis surat ini untuk mempersiapkan jalan bagi pelayanannya di Roma serta rencana pelayanan ke Spanyol. Tujuannya lipat dua.
1.  Karena jemaat Roma rupanya mendengar kabar angin yang diputarbalikkan mengenai berita dan ajaran Paulus (mis.Paulus merasa perlu untuk menulis Injil yang telah diberitakannya selama dua puluh lima tahun.
2.  Dia berusaha untuk memperbaiki beberapa persoalan yang terjadi di dalam gereja karena sikap salah orang Yahudi terhadap mereka yang bukan Yahudi dan orang bukan Yahudi terhadap orang Yahudi
C. SURVAI KITAB ROMA
Tema Surat Roma diketengahkan dalam  yaitu bahwa di dalam Tuhan Yesus dinyatakan kebenaran Allah sebagai jawaban terhadap murka-Nya kepada dosa. Kemudian Paulus menguraikan kebenaran-kebenaran dasar dari Injil. Pertama, Paulus menekankan bahwa persoalan dosa dan kebutuhan manusia akan kebenaran adalah umum. Karena baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi berada di bawah dosa dan karena itu di bawah murka Allah, tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah terlepas dari karunia kebenaran melalui iman kepada Yesus Kristus
Setelah dibenarkan secara cuma-cuma oleh kasih karunia melalui iman dan setelah mendapatkan keyakinan akan keselamatan kita (pasal 5; karunia kebenaran Allah itu dinyatakan dalam kematian kita bagi dosa dengan Kristus (pasal 6; pembebasan kita dari pergumulan untuk mencapai kebenaran menurut hukum Taurat (pasal 7; pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah dan hidup baru kita "melalui Roh" yang menuntun kita kepada kemuliaan (pasal 8; Allah sedang mengerjakan rencana penebusan-Nya kendatipun ketidakpercayaan Israel (pasal 9-11;
Akhirnya, Paulus menyatakan bahwa kehidupan yang diubah dalam Kristus mengakibatkan penerapan kebenaran dan kasih pada semua bidang kelakuan -- sosial, sipil, dan moral (pasal 12-14; Paulus mengakhiri Surat Roma dengan keterangan tentang rencananya pribadi (pasal 15; dan ucapan salam pribadi yang panjang, nasihat terakhir, dan sebuah kidung pujian (pasal 16;
D. CIRI-CIRI KHAS
1.  Surat Roma merupakan surat Paulus yang paling sistematis, surat teologis yang paling hebat dalam PB.
2.  Paulus menulis dengan gaya tanya-jawab atau gaya diskusi
3.  Paulus memakai PL secara luas sebagai kekuasaan alkitabiah dalam menyampaikan sifat sesungguhnya dari Injil.
 GARIS-GARIS BESAR KITAB ROMA
Pendahuluan
I. Kebutuhan Mendesak Manusia Akan Kebenara
  1. Kebutuhan Orang Bukan Yahudi
  2. Kebutuhan Orang Yahudi
  3. Kebutuhan Semua Orang
II. Penyediaan Kebenaran yang Mulia oleh Allah
  1. Pembenaran oleh Iman Diringkaskan
  2. Pembenaran oleh Iman Digambarkan Dalam Abraham
  3. Berkat dan Keyakinan yang Menyertai Pembenaran
  4. Adam dan Kristus Dibandingkan
Ø  Adam/Dosa/Penjatuhan Hukuman/Kematian
Ø  Kristus/Kasih Karunia/Pembenaran/Hidup
III.Kebenaran Berkarya Melalui Iman
  1. Kebebasan dari Perbudakan Dosa
  2. Mati Bersama Kristus terhadap Dosa
  3. Hidup Bersama Kristus sebagai Hamba Kebenaran
  4. Kebebasan dari Pertentangan di Bawah Hukum Taurat
  5. Kebebasan Melalui Hukum Roh Kehidupan
IV. Kebenaran oleh Iman Berkaitan dengan Israel
  1. Persoalan Penolakan Israel
  2. Kemenangan Rencana Allah
V. Penerapan Praktis dari Kebenaran oleh Iman
  1. Orang Percaya dan Penyerahan Diri
  2. Orang Percaya dan Masyarakat
  3. Orang Percaya dan Pemerintah dan orang percaya dan hukum kasih.
Persolan Yang Dihadapi:
            Begitu banyak persoalan yang dihadapi, yang dimana banyak orang roma yang tidak akan setia akan injil itu makanya Paulus menegaskan bahwa kita harus setia sampai mati.
Cara mengadapi persoalan:
            Cara untuk menghadapi masalahnya yaitu Paulus berserah kapada Bapa dan meratapi semuanya dan berserah kepada Bapa.dan di tetap stia akan janji janji allah kepada nay dan slalu taat akan perintah tuha itu Sendiri.    
KESIMPULAN
Dalam kitab ini paulus menjelasakan kepada kita bahwa cra mencaapi hidup kudus dan kita harus cinta kepada Tuhan Yesus dan menaati tauratnya, dan salau menghargai kekudusanya.
KITAB KORINTUS
Korintus, sebuah kota kuno di Yunani, dalam banyak hal merupakan kota metropolitan Yunani yang terkemuka pada zaman Paulus. Seperti halnya banyak kota yang makmur pada masa kini, Korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu. Bersama dengan Priskila dan Akwila dan rombongan rasulinya sendiri, Paulus mendirikan jemaat Korintus itu selama delapan belas bulan pelayanannya di Korintus pada masa perjalanan misinya yang kedua. Jemaat di Korintus terdiri dari beberapa orang Yahudi tetapi kebanyakan adalah orang bukan Yahudi yang dahulu menyembah berhala. Setelah Paulus meninggalkan Korintus, berbagai macam masalah timbul dalam gereja yang masih muda itu, yang memerlukan wewenang dan pengajaran rasulinya melalui surat-menyurat dan kunjungan pribadi. Surat 1 Korintus ditulis selama tiga tahun pelayanannya di Efesus pada waktu perjalanan misinya yang ketiga. Berita mengenai masalah-masalah jemaat di Korintus terdengar oleh Paulus di Efesus; setelah itu utusan dari jemaat Korintus menyampaikan sepucuk surat kepada Paulus yang memohon petunjuknya atas berbagai persoalan. Sebagai tanggapan atas berita dan surat yang diterimanya dari Korintus, Paulus menulis surat ini.
    1. Kitab I Korintus
Penulis : Paulus
Tama : masalah-masalah jemaat dan pemecahan
Tahun penulisan : sekitar tahun 55-56
1.    LATAR BELAKANG PENULIASA SURAT I KORINTUS
Korintus, sebuah kota kuno di Yunani, dalam banyak hal merupakan kota metropolitan Yunani yang terkemuka pada zaman Paulus. Segala macam dosa merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.
Bersama dengan Priskila dan Akwila (1Kor 16:19) dan rombongan rasulinya sendiri (Kis 18:5), Paulus mendirikan jemaat Korintus itu selama delapan belas bulan pelayanannya di Korintus pada masa perjalanan misinya yang kedua (Kis 18:1-17). Jemaat di Korintus terdiri dari beberapa orang Yahudi tetapi kebanyakan adalah orang bukan Yahudi yang dahulu menyembah berhala. Setelah Paulus meninggalkan Korintus, berbagai macam masalah timbul dalam gereja yang masih muda itu, yang memerlukan wewenang dan pengajaran rasulinya melalui surat-menyurat dan kunjungan pribadi.
Surat 1 Korintus ditulis selama tiga tahun pelayanannya di Efesus (Kis 20:31) pada waktu perjalanan misinya yang ketiga (Kis 18:23--21:16). Berita mengenai masalah-masalah jemaat di Korintus terdengar oleh Paulus di Efesus (1Kor 1:11); setelah itu utusan dari jemaat Korintus (1Kor 16:17) menyampaikan sepucuk surat kepada Paulus yang memohon petunjuknya atas berbagai persoalan (1Kor 7:1; bd. 1Kor 8:1; 1Kor 12:1; 1Kor 16:1). Sebagai tanggapan atas berita dan surat yang diterimanya dari Korintus, Paulus menulis surat ini.
2.    TUJUAN PENULISA SURAT I KORITUS
       Paulus memiliki dua alasan pokok dalam pikirannya ketika ia menulis surat ini:
  1. Untuk membetulkan masalah yang serius dalam jemaat di Korintus yang telah diberitahukan kepadanya. Hal-hal ini meliputi pelanggaran yang dianggap remeh oleh orang Korintus, tetapi dianggap oleh Paulus sebagai dosa serius.
  2. Untuk memberikan bimbingan dan instruksi atas berbagai pertanyaan yang telah ditulis oleh orang Korintus. Hal-hal ini meliputi soal doktrin dan juga perilaku dan kemurnian sebagai perorangan dan sebagai jemaat.
3.    SURVAI PENULISAN SURAT I KORITUS
Surat kiriman ini menangani macam persoalan yang dialami oleh gereja yang para anggotanya tetap hidup "duniawi" (1Kor 3:1-3) dan tidak secara tegas memisahkan diri dari masyarakat di sekelilingnya yang menyembah berhala (2Kor 6:17) - masalah seperti sifat memecah belah (1Kor 1:10-13; 1Kor 11:17-22), toleransi terhadap dosa seperti perzinaan (1Kor 5:1-13), kebejatan seksual pada umumnya (1Kor 6:12-20), perkara hukum sekular antara orang Kristen (1Kor 6:1-11), pikiran manusiawi tentang kebenaran rasuli (pasal 15; 1Kor 15:1-58) dan perselisihan mengenai "kemerdekaan Kristen" (pasal 8, 10; 1Kor 8:1-13; 1Kor 10:1-33). Paulus juga menasihati orang Korintus tentang perkara yang berkaitan dengan hal membujang dan perkawinan (pasal 7; 1Kor 7:1-40), ibadah bersama, termasuk Perjamuan Kudus (pasal 11-14; 1Kor 11:1--14:40), dan pengumpulan uang bagi orang-orang kudus di Yerusalem (1Kor 16:1-4).

4.    CIRI-CIRI KHAS PENULISAN SURAT I KORITUS
     Lima ciri utama menandai surat ini:
1.   Surat ini paling berpusat pada persoalan dibandingkan dengan kitab lain dalam PB. Dalam menangani berbagai masalah dan perkara di Korintus, Paulus memberikan prinsip rohani yang jelas dan kekal (lih. Garis Besar), di mana setiap prinsip itu dapat diterapkan secara menyeluruh dalam seluruh jemaat (mis. 1Kor 1:10; 1Kor 6:17,20; 1Kor 7:7; 1Kor 9:24-27; 1Kor 10:31-32; 1Kor 14:1-10; 1Kor 15:22-23).
2.   Secara menyeluruh ditekankan kesatuan jemaat lokal sebagai tubuh Kristus, suatu fokus yang ada dalam pembahasan tentang perpecahan, Perjamuan Kudus, dan karunia-karunia rohani.
5.    GARIS-GARIS BESAR PENULISAN SURAT I KORITUS
Pendahuluan
(1Kor 1:1-9)
I.    Pembahasan Masalah-Masalah yang Telah Diberitahukan kepada Paulus
(1Kor 1:10-6:20)
A. Perpecahan dalam Jemaat (1Kor 1:10-4:21)
1. Empat Golongan (1Kor 1:10-17)
2. Penyebab Perpecahan(1Kor 1:18-4:5)
a. Suatu Pandangan yang Salah Mengenai Hikmat (1Kor 1:18-3:4)
b. Suatu Pandangan yang Salah Mengenai Pelayanan Kristen (1Kor 3:5-4:5)
3. Imbauan untuk Berdamai(1Kor 4:6-21)
B. Masalah-Masalah Moral dalam Jemaat (1Kor 5:1-6:20)
1. Masalah Perzinaan dan Disiplin Gereja (1Kor 5:1-13)
2. Masalah Perkara-Perkara Hukum Sekular di Antara Orang-Orang Kristen
(1Kor 6:1-11)
3. Masalah Kebejatan Seksual  (1Kor 6:12-20)
Prinsip: Kamu yang telah dipersatukan dengan Tuhan, hendaknya
berperilaku baik supaya membawa hormat bagi Dia (1Kor 6:17,20)
II. Jawaban Terhadap Pertanyaan yang Ditulis Dalam Surat dari Jemaat Korintus (1Kor 7:1-16:9)
A. Pertanyaan Mengenai Perkawinan (1Kor 7:1-40)
1. Perkawinan dan Hal Hidup Membujang (1Kor 7:1-9)
2. Tanggung Jawab Kristen dalam Perkawinan (1Kor 7:10-16)
3. Prinsip Kepuasan Hati (1Kor 7:17-24)
4. Nasihat kepada Orang yang Tidak Menikah (1Kor 7:25-38)
5. Pengarahan Tentang Nikah Ulang (1Kor 7:39-40)
Prinsip: Allah memberikan sebagian orang karunia menjadi seorang suami atau istri; kepada orang lainnya, Ia berikan karunia untuk tinggal membujang demi kepentingan kerajaan-Nya (1Kor 7:7,32)
B. Pertanyaan Mengenai Penggunaan Kemerdekaan Kristen (1Kor 8:1-11:1)
1. Masalah Makanan yang Dipersembahkan kepada Berhala (1Kor 8:1-13)0
2. Disiplin Paulus dalam Menggunakan Kemerdekaannya (1Kor 9:1-27)
3. Peringatan Terhadap Percaya Diri yang Berlebih-lebihan (1Kor 10:1-13)
4. Ketidaksesuaian Pesta Penyembahan Berhala dengan Meja Tuhan                 (1Kor 10:14-23)
C. Pertanyaan Mengenai Ibadah Bersama(1Kor 11:2-14:40)
1. Tudung Kepala Wanita dalam Jemaat (1Kor 11:2-16)
2. Sikap dalam Mengikuti Perjamuan Tuhan (1Kor 11:17-34)
D. Pertanyaan Mengenai Kebangkitan (1Kor 15:1-58)
1. P. Bagaimana Mungkin Ada Orang yang Mengatakan Bahwa Tidak Ada Kebangkitan Orang Mati? (1Kor 15:12)
 Kepastian Kebangkitan (1Kor 15:1-34)
2. P. Bagaimanakah Orang Mati Dibangkitkan? Dan dengan Tubuh Apakah
Mereka Akan Datang Kembali? (1Kor 15:35)
J. Sifat Tubuh Kebangkitan (1Kor 15:35-57)
3. Kesimpulan Terhadap Pertanyaan Itu (1Kor 15:58)
Prinsip: Kebangkitan Kristus dari kematian menjamin kebangkitan
 mereka yang menjadi milik Kristus ketika Ia datang kembali (1Kor 15:22-23)
E. Pertanyaan Mengenai Pengumpulan Uang bagi Orang Kudus(1Kor 16:1-9)
Pengarahan-Pengarahan Akhir (1Kor 16:10-24)

KESIMPULAN
     Dalam kitab ini di jelasakan bahwa daalam setiap apa paun yang kita alami dalam hidup kita harus bersabar dalam kesesakan karna rasul paulus mengataakan bahwa percobaan yang kamu alami tidak melampaaui kekuaatan manusia. Jadi kta janagn takut karan dia mnagatakan di akan setia senantiasa manungi kitaa amin.

KITAB 2 KORINTUS
Penulis          : Paulus
Tema             : kemuliaan melalui penderitaan
Penulisa        : sekitar tahun 55-56
A.  LATAR BELAKANG 2 KORINTUS
Paulus menulis surat kiriman ini kepada jemaat di Korintus dan kepada orang percaya diseluruh Akhaya (2 kor 1:1), dengan menyebut namanya sendiri sebangak dua kali
 (2 kor 1:1;2 kor 10:1). Setelah mendirikan jemaat dikorintus selama selama perjalanan misinya yang kedua, Paulus dan jemaat itu saling berhubungan karena masalah dalam jemaat.
       Urutan hubungan ini dan latatbelakang penulisan 2 koritus adalah sebagai berikut:
1.    Etelah beberapa kali berhubungan dengan surut-menyurat yang awal diantara Paulus dengan jemaat itu (1 kor 1:11;1 kor 5:9;1 kor 7:1), maka Paulus menulis surat 1 korintus dari efesus (awal tahun 55/56)
2.    Paulus menyeberangi laut Aegea menuju korintus untuk menangani masalahyang berkembang dalam jemaat, kunjungan ini diantara 1 dan 2 korintus (bd. 2 kor 13:1-2) merupakan suatu kunjungan yang tak menyenangkan, baik bagi Paulus maupun jemaat itu (2 kor 2:1-2).
3.    Setelah kunjungan ini ada laporan disampaikan kepada Paulus di Efesus bahwa para penentang dikorintus ini masi menyerang pribadinya dan wewenang rasulnya, dengan harapan agar mereka dapat membujuk sebagian jemaat untuk menolak Paulus.
4.    Sebangai tanggapan terhadap laporan ini, Paulus menulis surat 2 koritus dari makedonia (akhir tahun 55/56)
5.    Segera sesudah itu, Paulus mengadakan perjalanan ke korintus lagi (2 kor 13:1) dan tinggal disitu selama kurang lebih tiga bulan (bd. Kis 20:1-3a). dari situ ia menulis kitab Roma.
B. TUJUAN KITAB 2 KORINTUS
(1) Pertama, ia menulis untuk mendorong mayoritas dalam jemaat di Korintus yang tetap setia kepadanya sebagai bapa rohani mereka.
(2) Ia menulis untuk menantang dan menyingkapkan rasul-rasul palsu yang   terus-menerus berbicara menentang dia secara pribadi dengan harapan dapat meruntuhkan wibawa dan kerasulannya dan untuk memutarbalikkan beritanya.
(3) Ia juga menulis untuk menegur minoritas dalam jemaat yang sedang dipengaruhi oleh para lawan Paulus dan yang terus-menerus menolak wewenang dan tegurannya. Paulus meneguhkan kembali integritas dan wewenang rasulinya, menjelaskan motivasinya dan memperingatkan mereka terhadap pemberontakan yang lebih lanjut.
Kitab 2 Korintus berfungsi untuk mempersiapkan jemaat secara keseluruhan untuk kunjungannya yang akan datang.
C. REVISI KITAB 2 KORINTUS
1.  Pada bagian pertama (pasal 1-7; 2Kor 1:1--7:16), Paulus mulai dengan  mengucap syukur kepada Allah atas penghiburan yang dikaruniakan-Nya di tengah-tengah penderitaan untuk Injil, memuji jemaat Korintus karena  mendisiplinkan orang yang berbuat dosa serius sambil mempertahankan integritas Paulus dalam kaitan dengan perubahan rencana perjalanannya.  Dalam 2Kor 3:1--6:10 Paulus menyumbangkan pengertian yang paling luas dalam PB mengenai sifat yang benar dari pelayanan Kristen. Ia menekankan pentingnya pemisahan dari dunia ini (2Kor 6:11--7:1) dan mengungkapkan sukacitanya ketika mendengar dari Titus tentang pertobatan banyak anggota jemaat di Korintus yang sebelumnya telah  menentang wewenangnya (pasal 7; 2Kor 7:1-16).

2.  Di pasal 8, 9; (2Kor 8:1-24 dan 2Kor 9:1-15), Paulus menasihatijemaat Korintus untuk menandingi kemurahan hati orang Makedonia yangdengan sepenuh hati telah menyumbangkan persembahan yang telah dikumpulkannya untuk orang Kristen yang menderita di Yerusalem.
3. Pada pasal 10, 13; (2Kor 10:1--13:13), nada surat berubah. Di sini Paulus mempertahankan kerasulannya dengan menguraikan panggilannya, kualifikasi, dan penderitaannya sebagai seorang rasul yang benar. Dengan ini Paulus mengharapkan jemaat Korintus akan mengenal rasul-rasul palsu di antara mereka dan dengan demikian mereka dapat luput dari disiplin yang lebih lanjut ketika ia sendiri datang lagi. Paulus mengakhiri kitab 2 Korintus dengan satu-satunya ucapan berkat yang menyinggung Trinitas dalam PB (2Kor 13:14).
D. CIRI-CIRI KHAS KITAN 2 KORINTUS
Empat ciri utama menandai surat ini:
1. Kitab ini merupakan surat yang paling banyak memberitahukan riwayat hidup Paulus. Banyak petunjuk pada dirinya ini, dibuatnya dengan  rendah hati, minta maaf dan bahkan dengan malu, tetapi karena terpaksa mengingat situasi yang ada di Korintus.
2. Kitab ini melampaui semua surat kiriman lain dari Paulus dalam hal menyatakan kuatnya dan dalamnya kasih serta keprihatinan bagi anak  rohaninya.
3. Istilah-istilah kunci, seperti: kelemahan, dukacita, air mata, bahaya,  kesukaran, penderitaan, penghiburan, kemegahan, kebenaran, pelayanan, dan kemuliaan, menggarisbawahi sifat unik dari surat ini.
E. GARIS-GARIS BESAR KITAB 2 KORINTUS
1.Pendahuluan(2Kor 1:1-11)
I. Pembelaan Paulus Demi Kepentingan Mayoritas Jemaat yang Setia
(2Kor 1:12-7:16)
A. Penyangkalan atas Tuduhan Bahwa Ia Plinplan  (2Kor 1:12-22)
B. Penjelasan Mengenai Perubahan Rencana Perjalanannya (2Kor 1:23-2:17)
C. Penjelasan Mengenai Sifat Pelayanannya (2Kor 3:1-6:10)
1. Pelayanan Terhadap Suatu Perjanjian Baru (2Kor 3:1-18)
2. Pelayanan yang Terbuka dan Dalam Kebenaran (2Kor 4:1-6)
3. Pelayanan Dalam Penderitaan Pribadi(2Kor 4:7-5:10)
4. Pelayanan Dalam Penyerahan yang Penuh Belas Kasihan (2Kor 5:11-6:10)
D. Permintaan Pribadi dan Rasa Hormat yang Penuh Kasih Sayang bagi Orang Korintus(2Kor 6:11-7:16)
II. Pengumpulan Uang bagi Orang Kristen di Yerusalem yang Membutuhkan   Bantuan(2Kor 8:1-9:15)
A. Sifat Kemurahan Hati Kristen (2Kor 8:1-15)
B. Titus Mengepalai Urusan Pengumpulan Uang Itu (2Kor 8:16-24)
C. Imbauan untuk Tanggapan yang Segera (2Kor 9:1-5)
D. Imbauan untuk Tanggapan yang Berkemurahan Hati (2Kor 9:6-15)
III.Jawaban Paulus kepada Minoritas Jemaat yang Melawan (2Kor 10:1-13:10)
A. Jawaban Terhadap Tuntutan Sifat Pengecut dan Kelemahan (2Kor 10:1-18)
B. Keengganan Paulus untuk Membela Kerasulannya (2Kor 11:1-12:18)
1. Minta Maaf Terhadap Nada Menyombongkan Diri (2Kor 11:1-15)
2. Menegaskan bahwa Ia Tidak Lebih Rendah daripada Para Penganut Yudaisme
 (2Kor 11:16-12:10)
3. Menuntut Pengakuan yang Sah atas Kerasulannya (2Kor 12:11-18)
C. Kunjungan Ketiga yang Mendatang Disebut Sebagai Suatu Peringatan
     (2Kor 12:19-13:10)
1. Kekuatiran Terhadap Jemaat Korintus (2Kor 12:19-21)
2. Ketetapan Hati untuk Bersikap Teguh (2Kor 13:1-10)
2. Penutup (2Kor 13:11-14)
KESIMPULAN
Saya dapat menarik kesimpulan bahwa Pulus selalu menasehatakan kepada jemaat dikorintus agar tetapa setia didalam yesus kristus, mengajarkan mereka untuk tidak memanada yang kelihatan yang bersifata sementara tetapi memanadanga yang tidak kelihatan yang bersifat kekal. Kerena melalui kesetiaan yang dimiliki dalam menghdapi pencobaan yang diperhadapkan Yesus Kristus akan menyatakan kemuliaan ditas penderitaan itu. Kerena Tuhan selalu menyediaka sukacita dibalik dukacita yang kita alami.
KITAB GALATIA
Penulis          : Paulus
Tema             : Keselamatan Karena Kristus Karunia Oleh Iman
Penulisan     :sekitar 49 TM
A.  LATAR BELAKANG KITAN GALATIA
Paulus menulis surat ini "kepada jemaat-jemaat di Galatia" . Beberapa orang berpendapat bahwa orang Galatia ini adalah suku Gaul di bagian utara Galatia. Kemungkinannya jauh lebih besar bahwa Paulus menulis surat ini kepada kota-kota di bagian selatan (Antiokhia Pisidia, Ikonium, Listra, Derbe) di mana ia dan Barnabas menginjil dan memulaikan gereja-gereja dalam perjalanan pemberitaan Injil yang pertama Tanggal penulisan yang paling sesuai adalah tidak lama sesudah Paulus kembali ke gereja Antiokhia Siria yang mengutusnya dan sebelum sidang di Yerusalem 
Persoalan utama dalam surat ini adalah persoalan yang sama yang dibahas dan dipecahkan dalam sidang di Yerusalem (sekitar 49 TM; bd. Persoalan utama itu meliputi dua pertanyaan:
1.  Apakah iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat itu satu-satunya syarat untuk selamat?
2.  Ataukah ketaatan kepada upacara dan peraturan Yahudi tertentu dari P.L. diperlukan untuk memperoleh keselamatan dalam Kristus.
Rupanya Paulus menulis surat Galatia ini sebelum perselisihan mengenai masalah hukum PL secara formal diperdebatkan dalam sidang di Yerusalem dan pendirian gereja resmi diberikan. Ini berarti bahwa kitab Galatia ini merupakan surat pertama rasul Paulus.
B. TUJUAN PENULISAN KITAN GALATIA
Paulus mendengar bahwa beberapa guru Yahudi mengacaukan orang yang baru dimenangkan olehnya di Galatia dengan memaksa mereka disunatkan dan menerima kuk Taurat Musa sebagai syarat-syarat yang perlu untuk diselamatkan dan diterima dalam gereja. Setelah mendengar hal ini, Paulus menulis surat ini
1.    untuk menegaskan bahwa syarat-syarat yang dituntut hukum, seperti sunat di bawah perjanjian lama, tidak ada hubungan dengan pekerjaan kasih karunia Allah dalam Kristus untuk keselamatan di bawah perjanjian yang baru; dan
2.    menegaskan lagi dengan jelas bahwa kita menerima Roh Kudus dan hidup rohani oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan bukan oleh ikatan kepada hukum Taurat PL.
C. REVISI KITAB GALATIA
Dari isi surat ini, tampaknya para pemimpin Yahudi yang melawan Paulus di Galatia menyerangnya secara pribadi supaya melemahkan pengaruhnya dalam gereja-gereja. Mereka menuduh bahwa
  1. Paulus tidak termasuk kelompok rasul-rasul yang asli, dan karena itu tidak memiliki wibawa rasuli
  2. berita yang disampaikannya menyimpang dari Injil yang diberitakan di Yerusalem dan
  3. beritanya mengenai kasih karunia akan mengakibatkan ketidakpatuhan kepada hukum
Paulus langsung menanggapi ketiga tuduhan itu.
  1. Dengan penuh semangat ia membela kekuasaannya sebagai rasul Yesus Kristus, wibawa yang diterimanya langsung dari Allah dan disahkan oleh Yakobus, Petrus, dan Yohanes (pasal 1-2;
  2. Dia dengan penuh gairah mempertahankan Injil keselamatan yang terjadi karena kasih karunia oleh iman kepada Kristus (pasal 3-4;
  3. Akhirnya, Paulus dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa Injil Yesus Kristus yang sejati meliputi kebebasan dari perhambaan legalisme Yahudi pada satu sisi dan kebebasan dari dosa dan tindakan tabiat berdosa pada sisi yang lain. Kebebasan Kristen yang sejati meliputi hidup oleh Roh dan menggenapi hukum Kristus (pasal 5-6;
Surat ini berisi suatu sketsa watak orang-orang percaya Yahudi yang menentang Paulus di Galatia, Antiokhia, dan Yerusalem (, dan di semua wilayah yang dilayaninya. Paulus melukiskan mereka sebagai pengacau dan pemutar balik (penghalang dan orang yang suka menonjolkan diri secara lahiriah dan berusaha untuk mengelak penganiayaan karena penghinaan salib Kristus. Secara tidak langsung Paulus menggambarkan mereka sebagai orang yang ingin menyenangkan manusia saudara-saudara palsu saudara-saudara yang bersunat dan manipulator
D. CIRI-CIRI KAHAS KITAB GALATIA
Empat ciri unik menandai surat ini:
  1. Surat ini merupakan pembelaan yang paling bersemangat dalam PB tentang sifat hakiki Injil. Nadanya tajam, berapi-api dan mendesak ketika Paulus menghadapi pelawan-pelawan yang salah dan menegur anggota jemaat Galatia karena mudahnya mereka tertipu
  2. Surat ini hanya diungguli oleh surat 2 Korintus dalam jumlah petunjuk mengenai kehidupan Paulus.
  3. Surat ini adalah satu-satunya surat yang dialamatkan secara tegas kepada beberapa jemaat (akan tetapi
Surat ini berisi daftar buah Rohdan daftar yang paling lengkap mengenai perbuatan-perbuatan tabiat berdosa
E.  GARIS-GARIS BESAR KITAB GALATIA
   Pendahuluan 1:1-10
   Hak Paulus sebagai rasul 1:11--2:21
   Injil tentang rahmat Tuhan 3:1--4:31
   Kebebasan dan kewajiban orang Kristen 5:1--6:10
   Penutup 6:11-1.
Permasalahan
Banyak bangsa Israel yang telah memnyipang dai kebenaran firman tuhan sehingga dia menjelasakan denagn jelas apa saja perbuat
KESIMPULAN
Kitab ini mengambarkan tentang iman yang dimiliki Paulus ketiaka ia telah mengenal Yesus Kristus. Iman yang dimiliki Paulus membuata ia diakui oleh para rasul lainnya. Dan manusia dapat dibenarkan oleh karna iman oleh Kristus Yesus, dan Paulus menekankan bahawa kita telah mengalami kemerdekaan karena Kristus telah memerdekakan kita. Dan melalui kitab ini Paulus menegaskan bahwa Tuhan sangat menentang perbuatan daging (keinginan duniawi) yang pada akhirnya membawa kita pada kehancuran. Namun Tuhan ingin kita melakukan buah-buah Roh yang mengambarakan perilaku Kristus dalam setiap kehidupan kita hari lepas hari.
EFESUS
Penulis                       :Paulus
Tema                                      : Kristus dan Gereja
Tanggal Penulisan : Sekitar 62 M
1.    LATAR BELAKANG

     Surat Efesus merupakan salah satu puncak dalam penyataan alkitabiah dan menduduki tempat yang unik di antara surat-surat Paulus. Surat ini tidak ditulis sebagai jawaban terhadap suatu kontroversi doktrinal atau persoalan pastoral seperti banyak surat lain, sebaliknya Efesus memberikan kesan akan luapan pernyataan yang melimpah sebagai hasil dari kehidupan doa pribadi Paulus. Paulus menulis surat ini ketika dipenjara karena Kristus, kemungkinan besar di Roma. Ada banyak persamaan di antara surat ini dengan surat Kolose dan mungkin ditulis tidak lama sesudah surat Kolose. Kedua surat ini mungkin dibawa secara serentak ke tujuannya oleh seorang kawan sekerja Paulus yang bernama Tikhikus
.
Kepercayaan umum ialah bahwa Paulus menulis surat ini dengan maksud agar sidang pembaca akan lebih luas dari pada jemaat di Efesus saja -- mungkin surat ini ditulisnya sebagai surat edaran untuk gereja-gereja di seluruh propinsi Asia. Pada mulanya mungkin setiap jemaat di Asia Kecil menyisipkan namanya sendiri di  sebagai bukti relevansi amanatnya yang mendalam bagi semua gereja Yesus Kristus yang sejati. Banyak orang mengira surat Efesus ini adalah surat kepada jemaat di Laodikea yang disebut Paulus dalam.
2.    TUJUAN PENULISAN KITAB EFESUS
Tujuan Paulus dalam menulis surat ini tersirat dalam  Dengan tekun ia berdoa sambil merindukan agar para pembacanya bertumbuh dalam iman, kasih, hikmat, dan pernyataan Bapa yang mulia. Dia sungguh-sungguh menginginkan agar hidup mereka layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus Oleh karena itu, Paulus berusaha untuk menguatkan iman dan dasar rohani mereka dengan menyatakan kepenuhan maksud kekal Allah dari penebusan "dalam Kristus" untuk gereja dan untuk setiap orang 


3.    SURVEI KITAB EFESUS
Secara paling sederhana PB terdiri atas dua tema dasar:
1.    bagaimana kita ditebus oleh Allah, dan
2.    bagaimana kita harus hidup sebagai umat tertebus itu.
Pasal 1-3 secara umum membahas tema yang pertama, sedangkan pasal 4-6 difokuskan pada yang kedua.
  1. Pasal 1-3 dimulai dengan suatu paragraf pembukaan yang merupakan salah satu nas yang paling dalam di Alkitab Kidung penebusan yang sangat indah ini menaikkan pujian karena Bapa telah memilih, menentukan dan mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya karena Putra yang menebus kita dengan darah-Nya dan karena Roh Kudus sebagai meterai dan jaminan warisan kita Di bagian ini Paulus menekankan bahwa dalam penebusan karena kasih karunia oleh iman, Allah memperdamaikan kita dengan diri-Nya dan dengan sesama umat tertebus dan sedang mempersatukan kita di dalam Kristus dalam satu tubuh, yaitu gereja Tujuan penebusan adalah "mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu baik yang di sorga maupun yang di bumi,"
  2. Pasal 4-6 pada umumnya terdiri atas arahan-arahan praktis bagi gereja mengenai tuntutan penebusan di dalam Kristus atas kehidupan pribadi dan kehidupan bersama kita.
  1. Akhirnya, orang percaya dipanggil untuk tetap berdiri teguh terhadap semua rencana jahat Iblis dan terhadap "roh-roh jahat di udara" yang hebat sekali
4.CIRI-CIRI KHAS KITAB EFESUS
  Lima ciri utama menandai surat ini.
1.    pasal 1-3  dihentikan sejenak oleh dua doa rasuli yang paling berkuasa dalam PB: yang pertama memohon hikmat dan wahyu dalam pengenalan akan Allah   yang kedua berfokus pada mengenali kasih, kuasa, dan kemuliaan Allah  
2.    "Di dalam Kristus", sebuah istilah Paulus yang sangat berbobot (dipakai 160 kali dalam surat-surat Paulus) secara khusus menonjol dalam surat ini (sekitar 36 kali). "Setiap berkat rohani" dan setiap persoalan praktis dalam hidup ini berhubungan dengan perihal berada "di dalam Kristus".
3.    Maksud dan tujuan abadi Allah bagi gereja ditekankan dalam surat Efesus.
Itulah yang menjadi patokan kita.
5.GARIS-GARIS BESAR KITAB EFESUS
Salam Kristen. (Ef 1:1-2)
I.  Ajaran yang Penuh Kuasa -- Penebusan Orang Percaya. (Ef 1:3-3:21)
  A. Keutamaan Kristus dalam Penebusan. (Ef 1:3-14)
1. Keutamaan-Nya Dalam Rencana Bapa. (Ef 1:3-6)
  2. Keutamaan-Nya Dalam Partisipasi Orang Percaya. (Ef 1:7-12)
     3. Keutamaan-Nya Dalam Penerapan Roh Kudus. (Ef 1:13-14)
Doa: Agar Orang Percaya Memperoleh Penerangan Rohani. (Ef 1:15-23)
   B. Hasil-Hasil Penebusan Dalam Kristus. (Ef 2:1-3:21)
1. Membebaskan Kita dari Dosa dan Kematian kepada Hidup Baru di Dalam Kristus
       (Ef 2:1-10)
2.Memperdamaikan Kita dengan Orang Lain yang Sedang Diselamatkan
 (Ef 2:11-15)
  3.Mempersatukan Kita Dalam Kristus di Dalam Satu Rumah Tangga.(Ef 2:16-22)
  4. Menyatakan Hikmat Allah Melalui Gereja. (Ef 3:1-13)
Doa: Agar Orang Percaya Memperoleh Kepuasan Rohani. (Ef 3:14-21)
II. Pengarahan-Pengarahan Praktis -- Kehidupan Orang Percaya. (Ef 4:1-6:20)
   A. Hidup Baru Orang Percaya. (Ef 4:1-5:21)
1. Selaras dengan Maksud Allah bagi Gereja. (Ef 4:1-16)
2. Hidup Baru yang Kudus. (Ef 4:17-5:7)
3. Hidup Sebagai Anak-Anak Terang. (Ef 5:8-14)
4. Hati-Hati dan Penuh dengan Roh. (Ef 5:15-21)
B. Hubungan Rumah Tangga Orang Percaya. (Ef 5:22-6:9)
1. Suami dan Istri. (Ef 5:22-33)
2. Anak-Anak dan Orang-Tua. (Ef 6:1-4)
3. Hamba dan Tuan. (Ef 6:5-9)
   C. Peperangan Rohani Orang Percaya. (Ef 6:10-20)
1. Sekutu Kita – Allah. (Ef 6:10-11a)
2. Musuh Kita -- Iblis dan Pasukannya. (Ef 6:11-12)
3. Perlengkapan Kita -- Senjata Allah.(Ef 6:13-20)
4. Penutup. (Ef 6:21-24)
KESIMPULAN
Dari dalam kitab efesus saya dapat menyimpulkan bahwa kitab ini mengajarkan bahwa setiap oarang bertumbuh dalam iman, kasih, hikmat, dan pernyataan Bapa yang mulia. Dia sungguh-sungguh menginginkan agar hidup setiap orang layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus   Dan mengajarkan bagaimana setiap orang untuk menjahui setiap perbuatan yang tidak berkenan kepada Allah sebagaiman layaknya perbuatan orang-orang yang telah mengalami perjumpaan dengan Allah, karena setiap orang yang hidup percaya kepada kristus Yesus haruslah hudup baru (efesus 4:17-32)dan menjadi anak-anak terang (efesus 5:1-21). serta tetap taan dan setia kapada orang tua, pemimpin, pelayanan dan terlebih lagi kepada Kristus Yesus yang adalah Tuhan dan Juruselat duni (efesus 6:1-9)
KITAB FILIPI
PENULIS: PAULUS
TEMA: SUKACITA DALAM HAL HIDUP BAGI KRISTUS
PENULISAN: sekitar 62-63 TM
A.  LATAR BELAKANG KITAB FILIPI
Kota Filipi di Makedonia timur, yang letaknya enam belas kilometer dari pesisir Laut Aegea, dinamai menurut Raja Filipus II dari Makedon, ayah Aleksander Agung. Pada masa Paulus, kota ini sebuah kota Romawi dan pangkalan militer yang terkenal. Gereja di Filipi didirikan oleh Paulus dan teman-teman sekerjanya (Silas, Timotius, Lukas) pada perjalanan misi yang kedua sebagai tanggapan terhadap penglihatan yang Allah berikan di Troas  Suatu ikatan persahabatan yang kuat berkembang di antara rasul itu dan jemaat Filipi. Beberapa kali jemaat itu mengirim bantuan keuangan kepada Paulus  dan dengan bermurah hati memberi kepada persembahan yang dikumpulkannya untuk orang Kristen yang berkekurangan di Yerusalem. Agaknya dua kali Paulus mengunjungi gereja ini pada perjalanan misinya yang ketiga.

B. TUJUAN PENULISA KITAB FILIPI
Dari penjara   kemungkinan besar di Roma  Paulus menulis surat ini kepada orang percaya di Filipi untuk berterima kasih kepada mereka atas pemberian banyak yang baru-baru ini mereka kirim kepadanya dengan perantaraan Epafroditus  dan untuk memberi kabar tentang keadaannya yang sekarang. Lagi pula, Paulus menulis untuk meyakinkan jemaat tentang keberhasilan maksud Allah dalam hukuman penjaranya   menenangkan jemaat bahwa utusan mereka (Epafroditus) telah menunaikan tugasnya dengan setia dan tidak kembali kepada mereka sebelum waktunya   dan untuk mendorong mereka untuk maju agar mengenal Tuhan dalam persatuan, kerendahan hati, persekutuan, dan damai sejahtera.
C. SURVEI KITAB FILIPI
Surat Filipi tidak ditulis terutama untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan pertentangan dalam gereja seperti banyak surat Paulus yang lain. Nada utama surat ini ialah kasih sayang yang hangat dan penghargaan terhadap jemaat itu. Dari salamnya sampai ke doa berkat, surat ini memusatkan perhatian pada Kristus Yesus sebagai tujuan hidup dan pengharapan orang percaya akan hidup kekal. Dalam surat ini, Paulus memang berbicara mengenai tiga masalah kecil di Filipi:
1.    Keputusasaan mereka karena masa hukumannya yang begitu lama
2.    benih-benih perpecahan di antara dua orang wanita di dalam gereja  dan
3.    ancamanketidaksetiaan yang selalu ada dalam gereja oleh karena para penganut agama Yahudi dan orang-orang yang berpikiran duniawi (pasal 3;
Karena ketiga masalah yang potensial ini, kita mempunyai ajaran Paulus yang paling kaya mengenai
1.  sukacita di tengah-tengah segala keadaan hidup  
2.  kerendahan hati dan pelayanan Kristen   dan
3.  nilai pengenalan akan Kristus yang melebihi segala sesuatu (pasal 3;  
D. CIRI-CIRI KHAS KITAB FILIPI
Lima ciri utama menandai surat ini.
1.  Sifatnya sangat pribadi dan penuh kasih sayang, serta mencerminkan hubungan akrab Paulus dan orang percaya di Filipi.
2.  Sangat memusatkan perhatian kepada Kristus, serta mencerminkan hubungan dekat Paulus dengan Kristus  
3.  Memberikan salah satu pernyataan yang paling mendalam mengenai Kristologi dalam  Alkitab.
4.  Merupakan terutama suatu "surat sukacita" PB.
E.  GARIS-GARIS BESARKITAB FILIPI
a.  Pendahuluan  
A. Salam Kristen  
B. Ucapan Syukur dan Doa untuk Jemaat  
I. Keadaan Paulus Sekarang Ini  
a)    Injil Mengalami Kemajuan Karena Paulus Dipenjarakan
b)    Dalam Segala Hal Kristus Diberitakan  
c)    Kerelaannya untuk Hidup atau Mati  
II. Hal-Hal yang Penting bagi Gereja  )
a.    Nasihat Paulus kepada Jemaat Filipi ()
                            I.        Supaya Tetap Setia  
                           II.        Supaya Bersatu  
                         III.        Supaya Merendahkan Diri dan Menjadi Hamba Tuhan  
                        IV.        Supaya Taat dan Berperilaku Tidak Bercela  
b.    Utusan-Utusan Paulus kepada Gereja  
                            I.        Timotius  
                           II.        Epafroditus  
c. Peringatan Paulus Mengenai Ajaran Palsu  
1. Sunat Palsu Lawan Sunat Benar  
2. Berpikiran Duniawi Lawan yang Rohani  
d. Nasihat Akhir Paulus  
1. Kemantapan dan Kerukunan
2. Sukacita dan Kelemahlembutan  
3. Kebebasan dari Kekhawatiran  
4. Pengendalian Pikiran dan Kehendak
A. Pernyataan Terima Kasih Atas Pemberian yang Diterima  
B. Salam Akhir dan Doa Berkat  
KESIMPULAN
Dalam kitab ini Paulus mangacarkan bahawa kati harus sukacita di tengah-tengah segala keadaan hidup (mis. Fili 1:4,12; Fili 2:17-18; Fili 4:4,11-13), memiliki kerendahan hati dalam pelayanan Kristen (Fili 2:1-18), dan kita dapat merasakan betapa barnilai pengenalan akan Kristus yang melebihi segala sesuatu (pasal 3; Fili 3:1-16).
KITAB KOLOSE
PENULIS: PAULUS
TEMA:KEUNGGULAN KRISTUS
PENULISAN: Sekitar 62 TM
A.  LATARBELAKANG KITAB KOLOSE
Kota Kolose terletak dekat Laodikia di bagian barat daya Asia Kecil, kira-kira 160 kilometer tepat di sebelah timur kota Efesus. Agaknya jemaat Kolose telah didirikan sebagai akibat tiga tahun pelayanan yang luar biasa dari Paulus di Efesus. Pengaruh pelayanannya begitu luar biasa dan luas jangkauannya sehingga "semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani". Walaupun Paulus sendiri mungkin tidak pernah mengunjungi Kolose ia telah memelihara hubungannya dengan gereja itu melalui Epafras, seorang yang bertobat di bawah pelayanannya dan rekan kerjanya dari Kolose. Alasan untuk menulis surat ini adalah munculnya ajaran palsu yang mengancam masa depan rohani jemaat Kolose Ketika Epafras, seorang pemimpin dalam gereja Kolose dan boleh jadi pendirinya, mengadakan perjalanan untuk mengunjungi Paulus dan memberitahukan tentang situasi di Kolose Paulus menanggapinya dengan menulis surat ini. Pada waktu itu ia berada dalam tahanan mungkin sekali di Roma sambil menantikan naik bandingnya kepada Kaisar. Rekan Paulus, Tikhikus sendiri membawa surat ini ke Kolose atas nama Paulus.
Sifat yang tepat dari ajaran palsu yang terdapat di Kolose ini adalah Paulus yang menentang ajaran palsu itu, nyatalah bahwa bidat yang hendak meruntuhkan dan menggantikan Yesus Kristus sebagai inti kepercayaan Kristen adalah suatu campuran yang aneh yang terdiri atas ajaran Kristen, tradisi-tradisi Yahudi tertentu di luar Alkitab dan filsafat kafir (serupa dengan campuran kultus-kultus dewasa ini).
B. TUJUAN PENULISA KITAB KOLOSE
1.  untuk memberantas ajaran palsu yang berbahaya di Kolose yang sedang menggantikan keunggulan Kristus dan kedudukan-Nya sebagai inti dalam ciptaan, penyataan, penebusan, dan gereja; dan
2.  untuk menekankan sifat sebenarnya dari hidup baru di dalam Kristus dan tuntutannya pada orang percaya.
C. SURVEI KITAB KOLOSE
Setelah menyampaikan salam jemaat dan mengungkapkan rasa syukur karena iman, kasih, dan pengharapan mereka, dan karena mereka terus-menerus maju sebagai orang percaya, maka Paulus memusatkan perhatian pada dua pokok persoalan yang penting: ajaran yang betul dan nasihat-nasihat praktis. segi teologi, Paulus menekankan sifat sejati dan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus. Dialah gambar Allah yang tidak kelihatan, kepenuhan ke-Allahan dalam bentuk jasmaniah, Pencipta segala sesuatu, kepala gereja dan sumber yang serba cukup dari keselamatan kita. Kristus benar-benar memadai, sedangkan bidat di Kolose itu sama sekali tidak memadai -- hampa, palsu, dan bersifat kemanusiaan; dangkal secara rohani dan angkuh; serta tanpa kuasa terhadap keinginan-keinginan berdosa dari tubuh Dalam nasihat-nasihat praktisnya, Paulus mengimbau agar hidup ini didasarkan pada kecukupan dari Kristus sebagai satu-satunya cara untuk maju dalam kehidupan Kristen. Realitas Kristus yang hidup di dalam kita harus tampak dalam perilaku Kristen, hubungan rumah tangga dan disiplin rohani.
D. CIRI KHAS KITAB KOLOSE
  1. Kolose memusatkan perhatian pada kebenaran rangkap dua dari keutamaan Kristus dan kesempurnaan orang percaya di dalam Dia, bahkan lebih dari kitab-kitab lain dalam PB.
  2. Kitab ini dengan tegas meneguhkan kepenuhan ke-Allahan Kristus dan berisi salah satu bagian yang paling agung di PB mengenai kemuliaan-Nya.
  3. Kitab ini sering dianggap sebagai "surat kembar" bersama kitab Efesus, karena keduanya mempunyai beberapa persamaan dalam hal isi dan ditulis kira-kira pada waktu yang sama (bd. Garis Besar dari kedua kitab ini).
E.  GARIS-GARIS BESAR KITAB KOLOSE
1.  Pendahuluan (kol 1:1-12)
A.  Salam Kristen
B. Ucapan Syukur Karena Iman, Kasih, dan Pengharapan Mereka
C. Doa untuk Kemajuan Rohani Mereka
2.  Ajaran yang Penuh Kuasa -- Penebusan Orang Percaya
A.  Keutamaan Kristus yang Mutlak (Kol 1:13-23)
1.    Sebagai Penebus Demi Orang Lain
2.    Sebagai Tuhan atas Ciptaan
3.    Sebagai Kepala Gereja
4.    Sebagai Pendamai Segala Sesuatu
5.    Sebagai Pendamai Jemaat Kolose dengan Allah
B. Pelayanan Paulus Dalam Rahasia Allah di dalam Kristus
1. Menggenapkan Penderitaan Kristus
2. Menyempurnakan Orang Percaya di dalam Kristus
C. Berbagai Peringatan Terhadap Ajaran Sesat
1.    Persoalan: Ajaran yang Tidak Menurut Kristus
2.    Persoalan: Berbagai Perbuatan Ibadah yang Tidak Menurut Kristus
3.    Pemecahan: Disalibkan Bersama Kristus
Pengarahan-Pengarahan Praktis -- Kehidupan Orang Percaya Perilaku Pribadi Orang Percaya Bila Kristus Adalah Hidup Kita Mengesampingkan Hidup Lama yang Berdosa Mengenakan Manusia Baru di dalam Kristus
Hubungan Rumah Tangga Orang Percaya
1.    Suami dan Istri
2.    Anak dan Orang-Tua
3.    Hamba dan Tuan
B. Pengaruh Rohani Orang Percaya
1.    Kehidupan yang Diabdikan kepada Doa (Kol 4:2-4)
2.    Perilaku Bijaksana Terhadap Orang Luar
3.    Perkataan yang Dibumbui Kasih Karunia
4.  Penutup (Kol 4:7-18)
KESIMPULAN
Kitab ini ditulis oleh Pulus kepada jemaat Kolose,sehinga mereka mengerti keutamaan Kristus dan kesempurnaan orang percaya di dalam Dia. Dan     mengajarkan Perilaku Pribadi Orang Percaya sehinga kita dapat mengerti bahwa Kristus Adalah Hidup Kita sehingah kita dapat Mengesampingkan Hidup Lama yang Berdosa dan Mengenakan Manusia Baru di dalam Kristus. Dan mencadi percaya bahwa segala perkara yang kita alami dapat kita tanggung didalam Tuhan yang memberi kelegaan kepada kita (filipi 4:13).
TESALONIKA
Kota Tesalonika adalah ibu kota provinsi terletak pada jalan Via Egnatia dan sangat menikmati kemakmuran. Kota Tesalonika didirikan sesudah kemenangan untuk menandai kedudukannya yg baru dalam dunia. Pada awalnya, sebuah kota yang berdekatan, yaitu Terma, artinya "Mata Air Panas", merupakan salah satu dari kira-kira 26 kota yang dihancurkan oleh Kasander, yang kemudian membangun Tesalonika pada tahun 316 atau tahun 315 sM. Ia menamakannya menurut nama istrinya, saudara perempuan. Kota baru ini terletak di sisi barat Semenanjung Khalsidis, di Teluk Termaika (kini disebut Tel. Salonika), pada persimpangan antara jalan menuju Sungai Donau di utara dan jalan utama (Via Egnatia yang dikeraskan yang dibangun orang yang terentang ratusan kilometer melintasi ke Laut Adriatik. Dengan cepat Tesalonika mengungguli kota-kota tetangganya yg lebih tua dan menjadi kota besar yg utama. Terletak di persimpangan jalan darat utama dari Italia ke Timur dengan jalan utama dari daerah Laut Egea ke Sungai Danube, maka kedudukannya pada zaman kerajaan Roma terjamin, dan Tesalonika tetap merupakan kota utama sampai hari ini. kota itu kini disebut Salonika atau Tesaloniki. Hidup keagamaan, baik yang kafir maupun yang Yahudi sangat berkembang dan penghormatan ilahi diberikan kepada dewa-dewi Romawi -- bukti dari rasa berutang mereka kepada para pelindung Romawi. Kota Tesalonika sangat penting untuk pekerjaan pemberitaan Injil dari Sewaktu rasul Paulus dan Silas tiba di sana, kira-kira 120 km di sebelah barat Filipi, kota itu merupakan kota metropolitan yang berkembang pesat dan cukup penting. Di Tesalonika untuk pertama kalinya pemberitaan mendapat banyak pengikut dari golongan masyarakat kelas atas (Kisah 17:4). Lawan-lawannya di situ tidak berhasil mempengaruhi pemerintah seperti di tempat lain, sehingga mereka memilih jalan menimbulkan kerusuhan dengan maksud memaksa pemerintah kota untuk mengambil tindakan. Para penguasa yg terperangkap oleh tuduhan tidak patuh kepada kaisar, mengambil tindakan minimum, yaitu menyingkirkan Paulus tanpa melakukan kekerasan terhadapnya. kedua surat yg segera dikirim sesudah ia berangkat, mencerminkan keinginannya untuk memelihara para pengikutnya terhadap serangan para penyesat (2 Tesalonika 2:2), juga terhadap kekecewaan menghadapi kerusuhan yg berlanjut. Orang Kristen Tesalonika tetap merupakan mahkota pelayanannya (1 Tesalonika 1:8).

KITAB 1 TESALONIKA



Penulis          : Paulus
Tema             : Kedatangan Kristus
 Penulisan: Sekitar 51 M
A.  Latar Belakang
Tesalonika terletak sekitar seratus enam puluh kilometer di sebelah barat daya Filipi; kota ini adalah ibu kota dan pelabuhan yang paling terkemuka dari Makedonia, sebuah propinsi Romawi. Di antara penduduk yang berjumlah sekitar 200.000 jiwa adalah masyarakat Yahudi yang kuat. Ketika Paulus mendirikan gereja Tesalonika pada perjalanan misionernya yang kedua, pelayanannya yang berhasil di wilayah itu dihentikan sebelum waktunya, karena permusuhan kalangan Yahudi (Kis 17:1-9).
Karena terpaksa meninggalkan Tesalonika, Paulus pergi ke Berea di manasekali lagi pelayanan singkat yang berhasil dihentikan oleh penganiayaan yang timbul karena orang Yahudi yang mengikuti dia dari Tesalonika. Kemudian Paulus pergi ke Atena dimana Timotius bergabung dengannya. Paulus mengutus Timotius kembali keTesalonika untuk menyelidiki keadaan jemaat yang masih muda itu sedangkan Paulus pergi ke Korintus.Setelah menyelesaikan tugasnya, Timotius pergi ke Korintus untuk melaporkanpada Paulus mengenai gereja di Tesalonika Sebagaitanggapan atas laporan Timotius, Paulus menulis surat ini, mungkin tigasampai enam bulan setelah gereja itu dimulai.

B.  TUJUAN KITAB I TESALONIKA
1.    untuk mengungkapkan sukacitanya tentang keteguhan iman dan ketekunan mereka di tengah-tengah penganiayaan,
2.    untuk mengajar mereka lebih jauh tentang kekudusan dan kehidupan yang  saleh
3.    untuk menerangkan beberapa kepercayaan, khususnya mengenai statusorang percaya yang telah mati sebelum Kristus datang kembali.
C. SURVAI KITAB I TESALONIKA
               Setelah memberi salam kepada jemaat itu Paulus dengansukacita memuji jemaat Tesalonika atas semangat dan iman mereka yang tabah di tengah segala penderitaan Paulus menanggapikecaman dengan mengingatkan mereka akan kemurnian motivasinya kesungguhan kasih dan perhatiannya terhadap mereka serta kelakuannya yang jujur di tengahmereka.
Paulus menekankan perlunya dan pentingnya kekudusan dan kuasa dalamkehidupan Kristen. Orang percaya harus kudus
dan Injil harus disertai kuasa dan penyataan Roh Kudus. Paulus mendorong jemaat itu supaya jangan mereka memadamkanapi Roh dengan meremehkan pernyataan-Nya, khususnya nubuat.
Tema yang menonjol adalah kedatangan Kristus untuk membebaskan umat-Nya dari murka Allah di atas muka bumi ini . Rupanya beberapa anggota jemaat sudah meninggal sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai keikutsertaan mereka dalam keselamatan terakhir yang akan dinyatakan ketika Tuhan datang. Oleh karena itu, Paulus menerangkan rencana Allah bagi orang kudus yang sudah dipanggil pulang bila Kristus kembali bagi gereja-Nya dan menasihatkan mereka yang masih hidup tentang pentingnya kesiagaan ketika Kristus datang. Paulus menutup surat ini dengan berdoa untuk kekudusan dan pemeliharaan mereka.

C. CIRI-CIRI KHAS KITAB 1TESALONIKA
Empat ciri utama menandai surat ini.
1. Surat ini adalah salah satu dari kitab-kitab PB yang pertama ditulis.
2. Itu berisi bagian-bagian penting mengenai orang-orang kudus yang sudah mati yang dibangkitkan oleh Allah ketika Kristus kembali untuk mengangkat gereja dan tentang "hari Tuhan”.
3. Kelima pasal ini berisi petunjuk tentang kedatangan Kristus dan artinya bagi orang  percaya.
4. Surat ini memberikan wawasan yang unik
 (a) mengenai kehidupan gereja tahun 50-an yang belum dewasa tetap penuh     semangat dan
 (b) mengenai mutu pelayanan Paulus sebagai perintis pemberitaan Injil.

E. GARIS-GARIS BESAR KITAB 1 TESALONIKA
       Salam Kristen
I. Terima Kasih Pribadi Paulus Karena Orang Tesalonika
A. Bersukacita Tentang Hidup Baru Mereka di Dalam Kristus.
1. Iman, Kasih, dan Pengharapan Mereka
2. Pertobatan Mereka yang Sejati
3. Teladan Baik Mereka kepada Orang Lain
B. Mengenangkan Peranannya Dalam Hidup Mereka
1. Meninjau Kembali Pelayanannya
2. Mengingat Tanggapan Mereka
3. Memelihara Perhatiannya
C. Mendoakan Kesempatan Kunjungan Kembali Serta Kemajuan Rohani dan Kemantapan Mereka Dalam Kekudusan
II. Pengarahan Praktis Paulus bagi Jemaat Tesalonika
A. Mengenai Kekudusan Seksual
B. Mengenai Kasih Persaudaraan
C. Mengenai Kerja yang Jujur
D. Mengenai Kedatangan Kristus
1. Keadaan Mereka yang Mati Dalam Kristus
2. Kesiagaan Mereka yang Hidup Dalam Kristus
E. Mengenai Kehormatan bagi Pemimpin Rohani
F. Mengenai Kehidupan Kristen
G. Mengenai Pengenalan Rohani
2. Penutup
A. Doa untuk Pengudusan dan Pemeliharaan Mereka
B. Permohonan Terakhir dan Berkat
KESIMPULAN
Kitab ini menceritakan bagaiman Pulus mengungkapkan sukacitanya tentang keteguhan iman dan ketekunan yang dimiliki oleh jemaat Tesalonika  di tengah-tengah penganiayaan, dan mengajar mereka lebih jauh tentang kekudusan dan kehidupan yang  saleh dan juga, menerangkan beberapa kepercayaan, khususnya mengenai status orang percaya yang telah mati sebelum Kristus datang kembali.

    1. KITAB 2 TESALONIKA
Penulis          : Paulus
Tema             : Kedatangan Kristus
Penulisan     : Sekitar 51 atau 52 M
A.  LATAR BELAKANG KITAB 2 TESALONIKA
Ketika surat ini ditulis, situasi jemaat Tesalonika sama saja dengan ketika ia menulis surat yang pertama Oleh karena itu, mungkin surat ini ditulis beberapa bulan saja setelah surat pertama ketika Paulus masih bekerja di Korintus bersama Silas dan Timotius (2Tes 1:1; bd. Kis 18:5). Rupanya ketika diberi tahu mengenai penerimaan surat pertama dan beberapa perkembangan baru di tempat itu, Paulus tergerak untuk menulis surat kedua ini.
B. TUJUAN KITAB 2 TESALONIKA
Tujuan Paulus mirip dengan tujuan penulisan surat yang pertama:
(1) menghibur orang percaya baru yang dianiaya;
(2) menasihatkan mereka untuk hidup berdisiplin dan bekerja untuk mencari nafkah;
(3) memperbaiki beberapa kepercayaan yang keliru tentang peristiwa akhir
zaman yang berkaitan dengan "hari Tuhan" (2Tes 2:2).
C. SURVAI KITAB 2 TESALONIKA
1.    akan terjadi kemurtadan dan pemberontakan besar (2Tes 2:3);
2.    Penahanan yang ditentukan Allah terhadap kejahatan akan diangkat (2Tes 2:6-7)
3.    "manusia durhaka" akan dinyatakan (2Tes 2:3-4,8-12). Paulus menegur  mereka di dalam gereja yang mempergunakan penantian akan kedatangan  Kristus ini sebagai alasan untuk tidak bekerja. Ia mendorong semua  orang percaya untuk hidup dengan rajin dan disiplin (2Tes 3:6-12).
D. CIRI-CIRI KHAS KITAB 2 TESALONIKA
(1) Surat ini berisi bagian yang paling lengkap dalam PB mengenai   pelanggaran hukum yang tanpa kendali dan penipuan pada akhir sejarah (2Tes 2:3-12)
(2) Penghakiman Allah yang adil akan menyertai kedatangan kedua Kristus digambarkan dengan istilah apokaliptis, mirip dengan kitab Wahyu                             (2Tes 1:6-10; 2Tes 2:8).
(3) Kitab ini memakai istilah-istilah eskatologi untuk Antikristus yang   tidak digunakan di bagian Alkitab yang lain (2Tes 2:3,8).
KESIMPULAN
Surat ini dituliska Pulus sehinga dapat menghibur orang percaya baru yang dianiaya, menasihatkan mereka untuk hidup berdisiplin dan bekerja untuk mencari nafkah dan memperbaiki beberapa kepercayaan yang keliru tentang peristiwa akhir zaman yang berkaitan dengan "hari Tuhan" (2Tes 2:2).
TIMOTIUS
Timotius
berasal dari bahasa Yunani,  dari kata, menghormati, dan, Allah; jadi, menghormati Allah.
Ibu: Eunike Disebut pertama : Kis 16:1 Namanya disebut : 24 X
Kitab yang menyebut : Kisah Para Rasul, Roma, I Korintus, 2 Korintus, Filipi, Kolose, I Tesalonika, 2 Tesalonika, I Timotius, 2 Timotius, Filemon dan Ibrani.
Pekerjaan : Penginjil dan gembala.Tempat kelahiran : Listra Terakhir disebut : Ibrani 13:23 Fakta penting : mengalamatkan dua Surat Perjanjian Baru kepadanya
adalah anak yang lahir dari perkawinan campuran: ibunya wanita Yahudi, jelas mengajar dia mengenai Kitab Suci, bapaknya seorang Yunani (Kisah 16:1; 2 Tim 1:5). Kampung halamannya Listra (Kisah 16:1) dan dia sangat dihormati oleh saudara-saudaranya orang Kristen baik di sana maupun di Ikonium (Kisah 16:2). Kapan dia menjadi Kristen tidak diberitakan secara khusus. Tapi suatu kesimpulan yg dapat diterima ialah, bahwa dia bertobat waktu dalam safari pertama penginjilannya mengunjungi, dan bahwa ia menyaksikan penderitaan. pada peristiwa itu (2 Timotius 3:11).
Timotius bersama ke Yerusalem untuk membawa persembahan yg telah terkumpul (Kis 20:4-5), dan kemudian ia kedengaran lagi tatkala  - waktu itu seorang tahanan - mengirim Surat-surat kepadajemaat di Kolose, Filipi dan kepada Filemon. Dalam Surat Falipi, dipuji dengan hangat, dan bermaksud menyuruhnya segera kepada mereka untuk mengetahui dengan pasti bagaimana kesejahteraan mereka. Sesudah bebas dari penjara dan sibuk dalam kegiatan selanjutnya di kerajaan Romawi wilayah timur, seperti yg diisyaratkan dalam Surat-surat Penggembalaan, agaknya meninggalkan di Efesus (I Timotius 1:3) dan menugasinya menghadapi guru-guru bidat, mengawasi ibadah umum dan menetapkan pejabat-pejabat gereja Walaupun jelas bahwa bermaksud hendak bergabung lagi dengan, tapi kekuatirannya bahwa kedatangannya bisa saja tertunda, memberi alasan untuk menulis surat pertama kepadanya. Surat kedua kepada ditulis tatkala ditahan kembali, bahkan sedang diadili demi hidupnya. Timotius didesak supaya segera menjumpai, tapi apakah ia tiba pada waktunya tak dapat diketahui dengan pasti. Kemudian Timotius sendiri menjadi tahanan, seperti terlihat dari Ibrani 13:23 jika kata Yunani apolelumenon, yg dalam ayat ini diterjemahkan 'berangkat', ditafsirkan sebagai 'sudah dilepaskan'.
HUBUNGAN BAPAK - ANAK:
Istilah "Bapa Rohani" itu tidak ada dalam Alkitab, namun ide tentang hal tersebut dapat kita pahami sebagaimana hubungan  dengan:
* 1 Timotius 1:2
LAI TB, kepada, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
KJV, Unto Timothy, my own son in the faith: Grace, mercy, and peace, from God our Father and Jesus Christ our Lord.
TR, τιμοθεω γνησιω τεκνω εν πιστει χαρις ελεος ειρηνη απο θεου πατρος ημων και χριστου ιησου του κυριου ημων
Translit interlienar, kharis {anugerah} eleos {rahmat} eirênê {damai sejahtera} apo {dari} theou {Allah} patros {Bapa} hêmôn {kita} kai {dan} khristou {Kristus} iêsou {Yesus} tou kuriou {Tuhan} hêmôn {kita}
"anakku yang sah di dalam iman", menurut bahasa aslinya lebih tepat diterjemahkan Timotius, anakku yang sejati di dalam iman. Keterangan yang sejati di dalam iman menunjukkan bahwa dengan keimanan kepada Kristus, telah "menurunkan keturunan" yang bernama (bandingkan 1 Korintus 4:15, Filemon 10). Artinya  telah menjadi Kristen melalui pelayanan penginjilan oleh, dia adalah "anak rohani". Dan  pun juga bersikap seperti "anak sejati" terhadap ayahnya (Filemon 2:19-21), sehingga  dapat mempercayainya sepenuhnya
Hubungan bagaikan "Bapak-Anak" dalam mentoring/ pemuridan untuk mencetak generasi2 penerus pekabar2 Injil dalah begitu penting dalam Jemaat Kristus. Sebab Injil harus diberitakan terus menerus untuk kelebaran Kerajaan Allah.
KITAB  I TIMOTIUS
Penulis          : Paulus
Tema                         : Doktrin yang Benar dan Kesalehan
Penulisan     : Sekitar tahun 65 M
A.  LATAR BELAKANG KITAB 2 TIMOTIUS
Surat 1 dan 2 Timotius dan Titus -- biasanya disebut sebagai "Surat-Surat Penggembalaan", adalah surat-surat dari Paulus kepada Timotius (di Efesus) dan Titus (di Kreta) mengenai pelayanan pastoral di gereja. Beberapa pengeritik telah mempersoalkan kepenulisan Paulus atas surat ini, namun gereja mula-mula dengan tegas menempatkannya sebagai surat-surat Paulus yang asli. Walaupun ada perbedaan gaya penulisan dan kosakata dalam Surat-Surat Penggembalaan dibanding dengan surat kiriman lain dari Paulus, usia lanjut dan perhatian pribadi Paulus terhadap pelayanan Timotius dan Titus dapat menerangkan perbedaan ini dengan cukup menyakinkan.
Paulus menulis surat 1 Timotius sesudah peristiwa-peristiwa yang tercantum dalam pasal terakhir Kisah Para Rasul. Hukuman penjara yang pertama kali dialami Paulus di Roma rupanya berakhir dengan kebebasan Setelah itu, menurut keterangan Klemens dari Roma (sekitar tahun 96 M) dan Kanon Muratoria (sekitar tahun 170 M), Paulus meninggalkan Roma menuju ke arah barat ke Spanyol dan di sana melaksanakan pelayanan yang sudah lama dicita-citakannya . Berdasarkan data dalam Surat-Surat Penggembalaan ini, Paulus kemudian kembali ke daerah Laut Aegea (khususnya Kreta, Makedonia, dan Yunani) untuk pelayanan selanjutnya. Sementara waktu ini (sekitar tahun 64-65 M), Paulus menugaskan Timotius sebagai wakil rasuli untuk melayani di Efesus, dan Titus di Kreta. Dari Makedonia, Paulus menulis surat yang pertama kepada Timotius, dan beberapa waktu kemudian dia menulis kepada Titus. Setelah itu, Paulus kembali ditawan di Roma, ketika dia menulis surat yang kedua kepada Timotius, tidak lama sebelum dia mati syahid pada tahun 67/68 M

B. TUJUAN KITAB 1 TIMOTIUS

1.  menasihati Timotius sendiri mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya;
1.  mendorong Timotius untuk mempertahankan kemurnian Injil dan standarnya yang kudus dari pencemaran oleh guru palsu; dan
2.  memberikan pengarahan kepada Timotius mengenai berbagai urusan dan persoalan gereja di Efesus.
C. SURVAI KITAB 1 TIMOTUS

Salah satu hal utama yang disampaikan Paulus kepada pembantu mudanya ialah supaya Timotius tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang sejati dan membuktikan kesalahan ajaran palsu yang melemahkan kuasa Injil yang menyelamatkan . Paulus juga menginstruksikan Timotius mengenai syarat-syarat kerohanian dan sifat bagi para pemimpin gereja dan memberikan gambaran tersusun dari macam orang yang diizinkan menjadi pemimpin rohani gereja (lih. daftar syarat terperinci di garis besar). Antara lain, Paulus menasihatkan Timotius bagaimana bergaul dengan berbagai kelompok dalam jemaat, seperti perempua
n, janda-janda, orang laki-laki tua dan muda, para penatua, budak, guru palsu dan orang kaya. Paulus memberikan lima instruksi jelas kepada Timotius yang harus dilaksanakannya ;. Di dalam surat ini Paulus menyatakan kasih sayangnya kepada Timotius sebagai anak rohaninya dalam iman dan mengajukan suatu standar kesalehan yang tinggi untuk kehidupannya dan untuk gereja.
D. CIRI-CIRI KITAB  1 TIMOTIUS
  1. Surat ini yang dialamatkan langsung kepada Timotius sebagai wakil Paulus di jemaat Efesus, sangat pribadi dan ditulis dengan emosi dan perasaan yang mendalam.
  2. Bersama dengan surat 2 Timotius, maka lebih dari surat PB lainnya surat ini menekankan tanggung jawab pendeta untuk memelihara Injil agar tetap murni dan bebas dari ajaran palsu yang akan melemahkan kuasanya untuk menyelamatkan.
  3. Surat ini menekankan nilai unggul dari Injil, pengaruh setan di belakang semua pencemaran, panggilan gereja yang kudus dan syarat tinggi yang ditetapkan Allah bagi para pemimpinnya.
E.  GERIS-GARES KITAB 1 TIMOTUS
1.  Pendahuluan
I. Pengarahan Tentang Pelayanan Gereja
A. Pentingnya Doa
B. Perilaku Wanita yang Sopan
C. Syarat-Syarat bagi Penilik Jemaat
1. Pribadi
a. Tak Bercacat
b. Dapat Menahan Diri
c. Bijaksana
d. Sopan
e. Suka Memberi Tumpangan
f. Cakap Mengajar
g. Bukan Peminum
h. Bukan Pemarah
i. Peramah
j. Pendamai
k. Bukan Hamba Uang
m. Mempunyai Nama Baik
l. Jangan Orang Baru Bertobat
2. Keluarga
a. Suami dari Satu Istri
b. Kepala Keluarga yang Baik
c. Disegani dan Dihormati oleh Anak-Anaknya
D. Syarat-syarat bagi Diaken
1. Pribadi
a. Orang Terhormat  
b. Jangan Bercabang Lidah  )
c. Jangan Penggemar Anggur  )
d. Jangan Serakah )
e. Orang yang Memelihara Rahasia Iman Dalam Hati Nurani yang Suci  )
f. Diuji dan Tak Bercacat  )
2. Keluarga
a. Suami dari Satu Istri  )
b. Istri Adalah Orang Terhormat  )
c. Mengurus Anak-Anak dan Keluarga dengan Baik  )
E. Alasan Gereja Memerlukan Syarat Tinggi bagi Pemimpin
II. Pengarahan Tentang Pelayanan Timotius
A. Kehidupan Pribadinya
B. Hubungan dengan Orang Dalam Gereja
1. Orang yang Tua dan Orang Muda
2. Perempuan Tua dan Perempuan Muda
3. Janda-Janda
4. Penatua dan Calon Penatua
5. Budak-Budak
6. Guru-Guru Palsu
Sisipan: Nasihat kepada Timotius Sendiri
7. Orang-Orang Kaya
2.  Penutup
KESIMPULAN
Surat ini ditulis oleh Pulus ditujukan kepada anak rohaninya Timotius sehingga dapat menasihati Timotius sendiri mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya serta mendorong Timotius untuk mempertahankan kemurnian Injil dan standarnya yang kudus dari pencemaran oleh guru palsu dan memberikan pengarahan kepada Timotius mengenai berbagai urusan dan persoalan gereja di Efesus.

B.   KITAB 2 TIMOTIUS
Penulis                 : Paulus
Tema                     : Bertekun dengan Ketabahan
 Penulisan           : Sekitar tahun 67

1.  LATAR BATAR BELAKANG KITAB 2 TIMOTIUS
Inilah surat terakhir Paulus. Pada saat menulis surat ini, kaisar Nero sedang berusaha untuk menghentikan perkembangan kekristenan di Roma dengan penganiayaan yang bengis terhadap orang percaya; Paulus sekali lagi menjadi tahanan negara di Roma Dia menderita kekurangan sebagai seorang penjahat biasa ditinggalkan oleh kebanyakansahabatnya dan sadar bahwa pelayanannya sudah berakhirdan kematiannya sudah dekat
Paulus menulis kepada Timotius sebagai "anakku yang kekasih" dan teman sekerja yang setia Hubungan yang erat serta kepercayaannya terhadap Timotius dilihat dalam halnya Paulus menyebutkan Timotius ikut terlibat dalam mengirimkan enam buah surat, kehadiran Timotius dengan Paulus dalam tahanan yang pertama dan kedua surat pribadi kepadanya. Pada saat Paulus menghadapi kemungkinan dihukum mati adalah dekat, dua kali ia minta Timotius menemaninya di Roma Ketika Paulus mengirim surat kedua ini, Timotius masih berada di Efesus

2.  TUJUAN KITAB 2 TIMOTIUS
Karena mengetahui bahwa Timotius pemalu serta menghadapi kesukaran, dan karena menyadari akan kemungkinan penganiayaan berat dari luar gereja dan adanya guru-guru palsu di dalam gereja, Paulus menasihatkan Timotius agar dia memelihara Injil, memberitakan Firman Allah, menanggung kesukaran dan melaksanakan tugas-tugasnya.

3.  SURVEI KITAB 2 TIMOTIUS
Dalam pasal 1; Paulus meyakinkan Timotius tentang kasih dan doanya yang tetap sambil mendorong dia untuk tetap setia tanpa berkompromi tehadap Injil, memelihara kebenaran dengan tekun dan mengikuti teladannya. Dalam pasal 2; Paulus menugaskan anak rohaninya untuk tetap memelihara iman dengan mempercayakan kebenarannya kepada orang lain yang dapat dipercayai untuk mengajarkannya kepada orang lain. Paulus menasihati gembala yang muda ini untuk menanggungkesukaran seperti prajurit yang baik melayani Allah denganrajin dan memberitakan firman kebenaran dengan tepat memisahkan diri dari mereka yang meninggalkan kebenaran rasuli memelihara kemurniannya dan bekerja dengan tekun sebagai guru
Dalam pasal berikutnya Paulus mengingatkan Timotius bahwa kejahatan dankemurtadan akan meningkat tetapi Timotius harus tetap setia kepada iman yang diwarisinya dan kepada Alkitab Dalam pasal terakhir Paulus menugaskan Timotius untuk memberitakan Firman serta melaksanakan semua tugas pelayanannya  Paulus menutup surat ini dengan memberitahukan Timotius tentang keadaan dirinya pada saat dia menghadapi kematian, sambil memohon Timotius datang dengan cepat.
4.  CIRI-CIRI KHUSUS KITAB 2 TIMOTIUS
Lima ciri utama menandai surat ini.
1. Surat ini berisi perkataan terakhir Paulus yang ditulis sebelum pelaksanaan hukum mati oleh kaisar Nero di Roma hampir 35 tahun setelah pertobatannya kepada Kristus di jalan ke Damsyik.
2. Surat ini berisi pernyataan yang paling terang dalam Alkitab mengenai  pengilhaman dan tujuan ilahi Alkitab Paulus menekankan bahwa Alkitab harus ditafsirkan dengan cermat oleh pelayan-pelayan Firman dan mendorong penyerahan FirmaN Allah kepada orang yang dapat dipercayai yang kemudian dapat mengajar orang lain
3. Sepanjang surat ini muncul nasihat-nasihat pendek tetapi tepat misalnya,  "mengobarkan karunia Allah"
"janganlah malu"
"menderita bagi Injil-Nya"
    "Peganglah ... ajaran yang sehat"
    "peliharalah harta yang indah"
    "jadilah kuat oleh kasih karunia"
    "ikutlah menderita"
    "memberitakan perkataan kebenaran"
    "hindarilah"
    "jauhilah ... kejarlah"
berhati-hatilah terhadap kemurtadan yang mendekat
    "tetap berpegang kepada kebenaran"
    "beritakanlah Firman"
    "lakukanlah pekerjaan pemberita Injil"
    "tunaikanlah tugas pelayananmu"
4.Tema yang berulang-ulang dari banyak nasihatnya adalah untuk berpeganan  pada iman (Yesus Kristus dan Injil asli dari rasul-rasul), jagalah iman  itu dari pemutarbalikan dan kerusakan, menentang guru palsu, dan beritakan Injil yang benar dengan ketekunan yang teguh.
5. Kesaksian terakhir Paulus adalah suatu contoh yang mengharukan dari keberanian dan harapan ketika menghadapi mati syahid yang sudah pasti 2Tim 4:6-8
KESIMPULAN
Didalam surat ini Pulus denga tegas memberiak naseha kepada Timotius yang adalah anak rohaninya. Agar tetapmenyampaikan karunia Allah (2Tim 1:6), jagan takut saat menderita bagi Injil-Nya (2Tim 1:8), menentang ajaran yang sehat (2Tim 1:13), jadilah kuat oleh kasih karunia dan ikutlah menderita" (2Tim 2:1-3), memberitakan perkataan kebenaran dan jauhilah kejarlah" (2Tim 2:15-22), beritakanlah Firman,lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu (2Tim 4:2-5).

KITAB TITUS
Penulis : Paulus
Tema : Ajaran yang Benar dan Kebajikan
Tanggal Penulisan: Sekitar 65-66 M
A.  LATAR BELAKANG
Seperti halnya 1 dan 2 Timotius, Titus adalah surat pribadi dari Paulus kepada salah seorang pembantu mudanya. Surat ini disebut "Surat Penggembalaan" karena membahas masalah yang berkaitan dengan peraturan gereja dan pelayanannya. Titus, seorang bertobat bukan Yahudi (menjadi pendamping dekat Paulus dalam pelayanan rasuli. Walaupun namanya tidak disebutkan dalam Kisah Para Rasul (mungkin karena ia saudara Lukas) hubungan erat dengan Paulus ditunjukkan dengan
  1. disebutnya Titus sebanyak 13 kali dalam surat-surat Paulus,
  2. dia adalah orang yang bertobat dalam pelayanan Paulus dan anak rohaninya (dan seperti Timotius menjadi teman sekerja Paulus yang terpercaya dalam pelayanan
  3. dijadikannya wakil Paulus setidaknya untuk satu tugas penting ke Korintus selama perjalanan misi ketiga Paulus dan
  4. pelayanannya sebagai teman sekerja Paulus di Kreta
Paulus dan Titus bekerja bersama-sama dalam waktu singkat di Kreta (barat daya Asia Kecil di Laut Tengah) antara pemenjaraan Paulus yang pertama dengan yang kedua.
Paulus menugaskan Titus untuk melanjutkan pelayanannya di antara orang Kreta sedangkan dia sendiri melanjutkan perjalanan ke Makedonia (Tidak lama sesudah peristiwa itu, Paulus menulis surat ini kepada Titus, menginstruksikan dia untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah mereka awali bersama. Mungkin surat ini dititipkan kepada Zenas dan Apolos yang akan melewati Kreta
Dalam surat ini Paulus meyampaikan rencananya untuk mengirim Artemas atau Tikhikus dengan segera untuk menggantikan Titus, karena setelah itu Titus harus ikut serta dengan Paulus di Nikopolis (Yunani), tempat yang direncanakan menjadi tempat tinggal Paulus selama musim dingin . Kita mengetahui bahwa rencana ini terlaksana (bd. karena Paulus kemudian menugaskan Titus di Dalmatia (Yugoslavia sebelum pecah).
B. TUJUAN PENULISAN KITAB TITUS
Paulus menulis surat ini kepada Titus terutama untuk menugaskan Titus
1.  menata apa yang ditinggalkan Paulus di Kreta, termasuk penetapan penatua
2.  membantu jemaat tumbuh dalam iman, pengetahuan akan kebenaran, dan kesalehan
3.  membungkam guru-guru palsu dan
4.  datang kepada Paulus setelah ia diganti oleh Artemas atau Tikhikus
C. SURVAI KITAB TITUS
Paulus membahas empat pokok utama di dalam surat ini.
1.  Dia menginstruksikan Titus mengenai tabiat dan syarat rohani yang diperlukan mereka yang akan dipilih menjadi penatua (penilik jemaat) di dalam gereja. Penatua haruslah orang saleh yang sifatnya terbukti, berhasil menuntun keluarganya sendiri
2.  Paulus menyuruh Titus mengajarkan doktrin yang benar serta membungkam dan menegur para guru palsu Di dalam surat ini Paulus memberikan dua rangkuman tentang ajaran yang sehat
3.  Paulus menggambarkan untuk Titus peranan yang patut untuk laki-laki yang sudah lanjut usia wanita yang sudah tua wanita yang masih muda (para pemuda dan para budak
4.  Akhirnya, Paulus menekankan bahwa kebajikan dan kehidupan yang benar adalah buah yang perlu dari iman yang sejati.
D. CIRI-CIRI KHAS KITAB TITUS
1.  Surat ini berisi dua ringkasan klasik mengenai sifat sesungguhnya dari keselamatan dalam Kristus Yesus.
2.  Surat ini menekankan bahwa gereja dan pelayanannya harus dibangun di atas landasan rohani, teologis dan etis yang sangat kuat.
 GARIS-GARIS BESAR KITAB TITUS
A.  Pendahuluan
I. Pengarahan Mengenai Penugasan Penatua
A. Tetapkan Penatua di Tiap Kota
B. BerbagaiSyarat bagi Penatua
1. Pribadi
a. Tak Bercacat
b. Pelayan yang Dapat Dipercayai
c. Tidak Angkuh
d. Bukan Pemberang
e. Bukan Peminum
f. Bukan Pemarah
g. Tidak Serakah
h. Suka Memberi Tumpangan
i. Suka Akan yang Baik
j. Bijaksana
k. Adil
l. Saleh
m. Berpegang Kepada Perkataan yang Benar
n. Sanggup Menasihati berdasarkan Ajaran
o. Sanggup Meyakinkan Para Penentang
2. Keluarga
a. Mempunyai Hanya Satu Istri
b. Anak-Anaknya Hidup Beriman
c. Anak-Anaknya Hidup Senonoh dan Tertib
II.Pengarahan Mengenai Guru Palsu
A. Tabiat Mereka
B. Kelakuan Mereka
C. Penegoran Mereka
III.Pengarahan Mengenai Aneka Kelompok Dalam Gereja
A. Lingkup Pengarahan
B. Dasar Pengarahan
C. Tanggung Jawab Titus
IV. Nasihat Tentang Kebajikan
A. Kelakuan Terhadap Sesama
B. Kemurahan Allah Kepada Kita
C. Membedakan yang Berguna dan Mana yang Tidak
B. Penutup
KESIMPULAN
Didalam surat ini Paulus menasihatakan Titus mengenai tabiat dan syarat rohani yang diperlukan mereka yang akan dipilih menjadi penatua (penilik jemaat) di dalam gereja. Penatua haruslah orang saleh yang sifatnya terbukti, berhasil menuntun keluarganya sendiri (Tit 1:5-9). Dan pengajaran doktrin yang benar serta membungkam dan menegur para guru palsu (Tit 1:10--2:1). Di dalam surat ini Paulus memberikan dua rangkuman tentang ajaran yang sehat (Tit 2:11-14; Tit 3:4-7). Dan Paulus memberitaukan peranan yang patut untuk laki-laki yang sudah lanjut usia (Tit 2:1-2), wanita yang sudah tua (Tit 2:3-4), wanita yang masih muda (Tit 2:4-5), para pemuda (Tit 2:6-8), dan para budak (Tit 2:9-10). Dan juga, Paulus menekankan bahwa kebajikan dan kehidupan yang benar adalah buah yang perlu dari iman yang sejati (Tit 1:16; Tit 2:7,14; Tit 3:1,8,14; bd. Yak 2:14-26).
KITAB FILEMON
Penulis: Paulus
Tema: Perdamaian
Tanggal Penulisan: Sekitar 62 M
A.   Latar Belakang
Paulus menulis "surat penjara" ini (ayat #/TB File 1:1,9*) sebagai surat pribadi kepada seorang bernama Filemon, kemungkinan besar sementara masa penahanan yang pertama di Roma (#/TB Kis 28:16-31*). Nama-nama sama yang disebut dalam Filemon (ayat #/TB File 1:1-2,10,23-24*) dan Kolose (#/TB Kol 4:9-10,12,14,17*) menunjukkan bahwa Filemon tinggal di Kolose, dan kedua surat ini ditulis dan diantarkan pada waktu yang sama.
Filemon menjadi pemilik hamba (ayat #/TB File 1:16*) dan anggota gereja di Kolose (bd. ayat File 1:1-2 dengan Kol 4:17*), mungkin ia bertobat dibawah pelayanan Paulus (ayat #/TB File 1:19*). Onesimus menjadi hamba Filemon yang telah lari ke Roma; di situ dia kenal Paulus, yang membawa dia kepada Kristus. Suatu ikatan persahabatan yang kuat berkembang di antara mereka (ayat #/TB File 1:9-13*). Sekarang dengan segan Paulus mengirim Onesimus kembali kepada Filemon, ditemani oleh Tikhikus, teman sekerja Paulus, bersama dengan surat ini
B.   TUJUAN penulisan
Paulus menyurati Filemon untuk mengurus persoalan khusus tentang hambanya Onesimus yang telah melarikan diri. Menurut hukum Romawi, hamba yang melarikan diri dapat dihukum mati. Paulus menjadi perantara untuk Onesimus dengan Filemon dan memohon supaya Onesimus diterima kembali secara ramah sebagai orang percaya dan sahabat Paulus, dengan kasih yang sama sebagaimana dia akan menerima Paulus sendiri.
C.   SURVAI
Permohonan Paulus adalah sebagai berikut:
  1. Dia memohon dengan sangat supaya Filemon, sebagai saudara dalam Kristus (ayat #/TB File 1:8-9,20-21*) menerima Onesimus kembali, bukan sebagai hamba tetapi sebagai saudara dalam Kristus (ayat #/TB File 1:15-16*).
  2. Paulus menyatakan bahwa Onesimus (yang artinya "berguna") yang dahulu "tidak berguna," tetapi sekarang "berguna" bagi Paulus dan Filemon (ayat #/TB File 1:10-12*).
  3. Paulus ingin Onesimus dapat tinggal di Roma, tetapi sebaliknya mengirimnya kembali kepada tuan yang memilikinya (ayat #/TB File 1:13-14*).
  4. Paulus menawarkan diri sebagai pengganti untuk hutang Onesimus dan mengingatkan Filemon tentang hutang budinya kepada Paulus (ayat #/TB File 1:17-19*). Surat ditutup dengan salam dari beberapa teman sekerja di Roma (ayat #/TB File 1:23-24*) dan pengucapan syukur (ayat #/TB File 1:25*).
D.   CIRI-CIRI KHAS
Tiga ciri utama menandai surat ini.
  1. Surat ini adalah yang terpendek di antara surat-surat Paulus.
  2. Lebih dari lain bagian PB, surat ini menjelaskan bagaimana Paulus dan gereja mula-mula menghadapi persoalan perbudakan Roma. Daripada menyerang langsung atau menimbulkan pemberontakan bersenjata, Paulus mengemukakan prinsip Kristen yang menyingkirkan kekerasan dari perbudakan Roma dan akhirnya menghapuskannya sama sekali antara orang Kristen.
  3. Surat ini memberikan pengertian unik ke dalam kehidupan Paulus, karena dia begitu erat manunggal dengan seorang hamba sehingga Onesimus disebut "buah hatiku" (ayat #/TB File 1:12*).
  1. GARIS-GARIS BESAR
(bd. #/TB Kol 4:7-9*). (#/TB File 1:7*)
II. Permohonan untuk Onesimus (File 1:8-21*)
A. Permohonan Bukan Perintah (File 1:8-11*)
B. Alasan Mengirim Onesimus Kembali (File 1:12-16*)
C. Permohonan Bersifat Penggantian (File 1:17-19*)
D. Tanggapan Positif Diharapkan dari Filemon (File 1:20-21*)
Hal-hal Terakhir (File 1:22-25*)
A. Harapan untuk Segera Mengunjungi ( File 1:22*)
B. Salam dari Sahabat Paulus (File 1:23-24*)
C. Pengucapan Berkat (File 1:25*)
KESIMPULAN
dalam kitab ini dijelaskan supaya kita saling memaafkan jika saudara kita punya kesaahan epada kita dan begitu juga sebaliknya terutama kepada pesan paulus kepada anak rohaninya filemon.
KITAB IBRANI
Penulis :Tidak Disebutkan
Tema : Perjanjian yang Lebih Baik
Tanggal Penulisan: 67-69 M (tidak dapat dipastikan)
A.  LATAR BELAKANG KITAB IBRANI
Tidak diketahui kepada siapa surat ini dialamatkan, sekalipun Roma merupakan kemungkinan. Judul kitab ini di dalam naskah-naskah Yunani yang tertua hanyalah, "Kepada Orang Ibrani." Sekalipun demikian isi surat ini menunjukkan bahwa surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen Yahudi. Penggunaan Septuaginta (Alkitab PL dalam bahasa Yunani) oleh penulis ketika mengutip PL menunjukkan bahwa para penerima surat ini mungkin adalah orang-orang Yahudi berbahasa Yunani yang tinggal di luar Palestina. Kalimat "terimalah salam dari saudara-saudara di Italia" (versi Inggris NIV -- "mereka dari Italia mengirim salam" mungkin sekali berarti bahwa penulis sedang menulis kepada orang-orang yang tinggal di Roma dan mencantumkan salam dari orang-orang percaya dari Italia yang dalam perantauan. Para penerima surat ini mungkin terdiri atas kelompok-kelompok persekutuan rumah yang merupakan bagian dari jemaat gereja yang lebih luas di Roma. Beberapa di antaranya mulai menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan iman mereka kepada Yesus dan kembali kepada kepercayaan Yahudi mereka sebelumnya, karena mereka dianiaya dan putus asa.
Penulis Surat Ibrani ini tidak disebutkan baik dalam judul kitab yang semula maupun sepanjang surat ini, sekalipun ia merupakan tokoh yang cukup dikenal pembacanya Oleh karena satu dan lain alasan, identitas penulis hilang sekitar akhir abad pertama. Selanjutnya dalam tradisi gerejani mula-mula (abad ke-2 sampai ke-4) muncul berbagai pendapat mengenai orang yang mungkin merupakan penulis surat ini. Pendapat bahwa Paulus menulis surat ini baru tersebar luas pada abad ke-5.
Banyak ahli PB yang berpandangan konservatif dewasa ini beranggapan bahwa Paulus tidak mungkin menulis surat ini karena gaya penulisan yang halus dan bercorak Aleksandria, ketergantungan pada Septuaginta, cara memperkenalkan kutipan-kutipan PL, cara berargumentasi dan gaya mengajar, susunan argumentasi dan hal tidak menyebutkan dirinya itu bukan merupakan gaya Paulus. Lagi pula, Paulus senantiasa menunjuk kepada penyataan yang langsung diperolehnya dari Kristus sedangkan penulis surat ini menempatkan dirinya di antara orang-orang Kristen angkatan kedua yang memperoleh keyakinan Injil karena kesaksian para saksi mata pelayanan Yesus Di antara tokoh-tokoh PB yang namanya disebut, gambaran Lukas mengenai Apolos dalam paling cocok dengan keadaan penulis surat ini.
Terlepas dari siapa penulis surat ini, hal ini dapat dipastikan: penulis menulis dengan kepenuhan Roh dan wawasan, penyataan dan wibawa yang rasuli. Karena dalam Surat Ibrani penghancuran Bait Suci di Yerusalem dan ibadah di bawah pimpinan para imam Lewi tidak disebut maka ada anggapan yang kuat bahwa surat ini ditulis sebelum tahun 70 M.
B. TUJUAN PENILISAN KITAB IBRANI
1.  untuk tetap mempertahankan pengakuan mereka terhadap Kristus hingga pada kesudahannya,
2.  untuk maju terus menuju kedewasaan rohani dan
3.  untuk tidak kembali kepada kehidupan di bawah hukuman dengan cara meninggalkan kepercayaan kepada Yesus Kristus.
C. SURVEI KITAB IBRANI
Surat Ibrani ini lebih mirip dengan suatu khotbah daripada sebuah surat. Penulis menggambarkan karyanya ini sebagai "kata-kata nasihat"
 Surat ini terdiri atas tiga bagian utama.
1.  Pertama, Yesus sebagai Putra Allah yang penuh kuasa dinyatakan sebagai penyataan Allah yang sempurna kepada umat manusia -- lebih tinggi daripada para nabi malaikat Musa dan Yosua  Di dalam bagian ini terdapat suatu peringatan yang sungguh-sungguh mengenai berbagai akibat apabila kita secara rohani makin menjauh dari iman atau mengeraskan hati dalam ketidakpercayaan (
2.  Bagian yang kedua menampilkan Yesus sebagai Imam Besar dengan kualifikasi watak dan pelayanan yang sempurna dan abadi. Di bagian ini diberikan suatu peringatan yang sungguh-sungguh mengenai ketidakdewasaan rohani atau bahkan "kemurtadan" setelah mengambil bagian di dalam Kristus.
D. CIRI-CIRI KHAS KITAB IBRANI
1.  Surat ini unik di antara surat-surat PB karena bentuknya, "surat ini berawal seperti sebuah risalah, dilanjutkan bagaikan khotbah, dan diakhiri seperti surat" (Origenes).
2.  Di antara semua kitab PB surat ini menggunakan bahasa yang paling halus, paling mendekati gaya penulisan Yunani klasik daripada penulis PB lainnya (mungkin kecuali Lukas dalam
3.  Inilah satu-satunya kitab PB yang mengembangkan konsep pelayanan Yesus sebagai Imam Besar.
4.  Ajarannya tentang Kristus ini sangat kaya variasi, dan memakai lebih daripada dua puluh nama dan gelar untuk Kristus.
Surat ini memberikan lebih banyak peringatan mengenai bahaya-bahaya kemurtadan rohani daripada kitab lainnya dalam PB.
E.  GARIS-GARIS BESAR KITAB IBRANI
I. Argumentasi: Kristus dan Iman Kristen Lebih Unggul
daripada Agama Orang Yahudi
A. Dalam Penyataan Yesus Kristus adalah Penyataan Penuh dan Akhir dari Allah kepada Manusia
1. Lebih Unggul dari Para Nabi
2. Lebih Unggul dari Para Malaikat
Peringatan: Bahaya Pengabaian
3. Lebih Unggul dari Musa
Peringatan: Bahaya Ketidakpercayaan
4. Lebih Unggul dari Yosua
B. Dalam Renungan Sebagai Imam Besar Kita, Yesus Jauh Melebihi Keimaman Lewi
1. Lebih Unggul Kualifikasi-Nya
Peringatan: Bahaya Ketidakdewasaan Rohani
Peringatan: Bahaya Kemurtadan
2. Lebih Unggul Watak-Nya
3. Lebih Unggul Pelayanan-Nya.
a. Bertempat di Tempat Kudus yang Lebih Baik
b. Berlandaskan Perjanjian yang Lebih Baik.
c. Terlaksana Melalui Pelayanan yang Lebih Baik.
d. Digenapi Melalui Korban yang Lebih Sempurna.
II. Penerapan: Nasihat untuk Bertekun
A. Dalam Bidang Keselamatan
B. Dalam Bidang Iman
1. Sifat-Sifat Iman.
2. Teladan Iman dari Perjanjian Lama.
3. Pembenaran Iman: Disempurnakan dalam Kristus
C. Dalam Bidang Ketabahan
D. Dalam Bidang Kekudusan
1. Pengutamaan Kekudusan
2. Pelaksanaan Kekudusan
1.  Penutup
KESIMPULAN

Kitab ibrani ditulis oleh Paulus agar kita tetap mempertahankan pengakuan iman terhadap Kristus hingga pada kesudahannya, sehinga kita tetapterus  maju menuju kedewasaan rohani dan tidak kembali kepada kehidupan di bawah hukuman dengan cara meninggalkan kepercayaan kepada Yesus Kristus.

KITAB YAKOBUS
Penulis          : Yakobus
Tema             : Iman yang Berhasil Guna
Penulisan     : Tahun 45-49 M
A.  LATAR BELAKANG KITAB YAKOBUS
Surat ini tergolong "surat-surat umum" karena pada mulanya dialamatkan kepada suatu sidang pembaca yang lebih luas daripada jemaat lokal. Salam "kepada kedua belas suku di perantauan" dan juga petunjuk-petunjuk lainnya (menunjukkan bahwa surat ini pada mulanya ditulis kepada orang Kristen Yahudi yang tinggal di luar Palestina. Mungkin para penerima surat ini termasuk orang-orang pertama yang bertobat di Jerusalem dan, setelah Stefanus mati syahid terserak oleh penganiayaan sejauh Fenisia, Siprus, Antiokhia dan lebih jauh lagi Hal ini menerangkan
  1. mengapa pembukaan surat ini menekankan hal menanggung dengan sukacita pencobaan yang menguji iman dan menuntut ketabahan
  2. pengetahuan pribadi Yakobus tentang orang percaya yang "terserak" itu, dan
  3. nada yang berwibawa dari surat ini. Sebagai pemimpin gereja di Yerusalem, Yakobus sedang menulis surat kepada domba-dombanya yang berserakan.
Terkenalnya pengarang ditunjukkan oleh cara ia menyebut dirinya, yaitu hanya "Yakobus" Yakobus, saudara tiri Yesus dan pemimpin gereja di Yerusalem, pada umumnya dipandang sebagai penulis surat ini. Pidatonya dalam sidang di Yerusalem dan gambaran mengenai dirinya di bagian lain dalam PB (mis. Kis 12:17; Kis 21:18; Gal 1:19; Gal 2:9,12; 1Kor 15:7) sangat cocok dengan apa yang diketahui mengenai penulis surat ini. Sangat mungkin Yakobus menulis surat ini pada dasawarsa 40-an. Tanggal yang agak dini untuk penulisan surat ini ditunjukkan oleh berbagai faktor, seperti kenyataan bahwa Yakobus menyebutkan istilah Yunani synagoge untuk menunjuk tempat pertemuan orang Kristen Menurut keterangan sejarawan Yahudi, Yosefus, Yakobus, saudara tiri Tuhan mati syahid di Yerusalem tahun 62 M.
C.    TUJUAN KITAB YAKOBUS
1.  untuk membangun semangat orang percaya Yahudi yang sedang menderita berbagai pencobaan yang menguji iman mereka,
2.  untuk memperbaiki berbagai pengertian yang salah mengenai sifat iman yang menyelamatkan.
D.           SURVAI KITAB YAKOBUS
Surat ini membahas serangkaian pokok yang cukup beragam berkaitan dengan menjalankan kehidupan Kristen yang sejati.
Sepanjang kelima pasal ini, hubungan di antara iman yang benar dan kehidupan yang saleh ditekankan. Iman yang sejati adalah:
  • iman yang teruji
  • aktif
  • mengasihi sesama seperti dirinya sendiri.
  • menyatakan diri dalam perbuatan baik.
  • menguasai lidah dengan benar.
  • mencari hikmat Allah.
  • tunduk kepada Allah selaku hakim yang adil
  • mempercayai Allah dalam kehidupan sehari-hari
  • tidak mementingkan diri atau memuaskan keinginan sendiri
  • sabar dalam penderitaan dan
  • tekun dalam doa
E.   CIRI-CIRI KIATAB YAKOBUS
1.  Surat ini kemungkinan besar merupakan kitab PB yang pertama-tama ditulis.
2.  Walaupun hanya dua kali menyebut nama Kristus, surat ini lebih banyak berisi kenangan akan ajaran Yesus, termasuk setidak-tidaknya 15 petunjuk kepada Khotbah di Bukit, lebih dari semua surat PB tergabung.
3.  Dari 108 ayatnya, lebih daripada separuhnya adalah perintah.
4.  Dalam banyak hal, surat ini merupakan Amsal PB karena
a.  penuh dengan hikmat ilahi dan instruksi praktis untuk menjalankan kehidupan Kristen yang sejati dan
b.  ditulis dengan gaya penulisan yang tegas dan tepat, dengan perintah yang singkat dan analogi yang hidup.
5.  Yakobus adalah pengamat cermat tentang cara bekerjanya alam dan tabiat manusia berdosa. Dia sering kali menarik pelajaran dari alam untuk menyingkapkan tabiat manusia berdosa.
6.  Surat ini lebih menekankan hubungan di antara iman dengan perbuatan daripada kitab PB lainnya.
Yakobus sering kali disebut sebagai Amos PB, karena dia dengan bersemangat membahas persoalan ketidakadilan dan ketidaksetaraan sosial.
F.   GARI-GARIS BESAR KITAB YAKOBUS
1.  Salam Kristen
I. Menghadapi Pencobaan dan Menarik Manfaatnya
A. Menerimanya Sebagai Sarana Pertumbuhan  Yak 1:2-4
B. Memohon Hikmat untuk Mengatasinya
C. Bersukacita Dalam Tindakan Penyamarataannya
D. Mengetahui Bedanya Pengujian dan Pencobaan
II. Mendengarkan Firman Allah dan Melakukannya
III.Tidak Pilih Kasih dan Menunjukkannya  (Yak 2:1-13
IV. Mengaku Beriman dan Membuktikannya
V. Menyadari Jebakan-Jebakan dan Mengelakkannya
A. Lidah yang Sukar Dikendalikan
B. Hikmat yang Tidak Rohani
C. Kelakuan Berdosa.
D. Memfitnah Saudara Seiman.
E. Hidup dengan Congkak.
F. Kekayaan yang Mementingkan Diri Sendiri.
VI. Kebajikan dan Kehidupan Kristen.
A.Kesabaran dan Ketekunan.
B. Kejujuran yang Polos.
C. Doa Tak Berkeputusan untuk Orang Sakit.
D. Memulihkan yang Terhilang.
KESIMPULAN
Surat ini membangun semangat orang percaya Yahudi yang sedang menderita berbagai pencobaan yang menguji iman mereka, serta memperbaiki berbagai pengertian yang salah mengenai sifat iman yang menyelamatkan, dan menasihatkan dan membina pembacanya mengenai hasil-hasil praktis iman mereka dalam hidup yang benar dan perbuatan yang baik.
Kitab I Petrus
Penulis :Petrus
Tema : Menderita bagi Kristus
Tanggal Penulisan: 60-63 M
A.  LATAR BELAKA KITAB I PETRUS
Surat ini merupakan yang pertama dari dua surat PB yang ditulis oleh rasul Petrus Petrus mengakui bahwa surat pertama ini ditulis dengan bantuan Silas (Yun. Silvanus) sebagai juru tulisnya. Kemahiran Silas dalam bahasa Yunani dan gaya menulis tercermin di dalam surat ini, sedangkan bahasa Petrus yang kurang halus tampak dalam surat 2 Petrus. Nada dan isi surat ini cocok dengan apa yang kita ketahui tentang Simon Petrus. Persekutuannya yang akrab dengan Tuhan Yesus selama bertahun-tahun melandasi ingatannya kembali akan kematian dan kebangkitan Yesus secara tidak langsung Petrus tampaknya juga menunjuk kepada penampakan diri Yesus kepadanya di Galilea setelah kebangkitan. Tambahan lagi, terdapat banyak persamaan di antara surat ini dengan khotbah-khotbah Petrus yang tercatat dalam Kisah Para Rasul.
Petrus mengalamatkan surat ini kepada "orang-orang pendatang yang tersebar" di seluruh propinsi Asia Kecil kekaisaran Romawi Beberapa di antara mereka ini mungkin adalah orang bertobat yang menanggapi khotbahnya pada hari Pentakosta dan telah kembali ke kota masing-masing dengan iman yang baru Orang percaya ini disebut "pendatang dan perantau" untuk mengingatkan mereka bahwa perziarahan mereka. Kemungkinan besar Petrus menulis dari Roma pada tahun 60-63 M, pasti sebelum pertumpahan darah yang mengerikan oleh Nero dimulai (th. 64 M).
B. TUJUAN PENULISAN KITAB I PETRUS
Petrus menulis surat pengharapan yang penuh dengan sukacita ini untuk memberikan kepada orang percaya pandangan yang ilahi dan abadi bagi kehidupan di bumi dan untuk memberikan bimbingan praktis kepada mereka yang mulai mengalami penderitaan yang berat sebagai orang Kristen di dalam masyarakat kafir. Petrus khawatir kalau-kalau orang percaya membangkitkan ketidaksenangan pemerintah dan menasihatkan mereka untuk mengikuti teladan Yesus dalam menderita dengan tidak bersalah, benar, dan luhur.

C. SURVAI KITAB I PETRUS
1.  Petrus mulai dengan mengingatkan orang percaya bahwa mereka mempunyai suatu panggilan yang mulia dan warisan sorgawi di dalam Yesus Kristus
2.  bahwa iman dan kasih mereka di dalam hidup ini akan diuji dan dimurnikan sehingga akan mengakibatkan pujian, hormat, dan kemuliaan pada saat kedatangan Tuhan
3.  bahwa keselamatan yang besar ini sudah dinubuatkan oleh nabi-nabi PL (dan
CIRI-CIRI KHAS KITAB I PETRUS
1.  Bersama dengan surat Ibrani dan kitab Wahyu, berita surat ini berkisar pada orang percaya yang menghadapi kemungkinan penganiayaan yang berat karena persatuan mereka dengan Yesus Kristus.
2.  Surat ini memberikan pengarahan praktis bagaimana orang Kristen harus menanggapi penganiayaan dan penderitaan yang tidak adil, lebih daripada kitab lainnya dalam PB.
3.  Petrus menekankan kebenaran bahwa orang percaya adalah pendatang dan perantau di dunia ini.
4.  Banyak nama untuk umat Allah dari PL digunakan untuk orang percaya PB
5.  Surat ini berisi ayat PB yang paling sulit ditafsirkan: kapan, di mana, dan bagaimana Yesus "memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,  pada waktu Nuh"
E. GARIS-GARIS BESAR KITAB I PETRUS
1.  Salam Kristen (1Pet 1:1-2)
I. Hubungan Orang Percaya dengan Allah (1Pet 1:3-2:10)
A. Keselamatan oleh Iman (1Pet 1:3-12)
     B. Kekudusan Karena Ketaatan (1Pet 1:13-2:10)
II. Hubungan Orang Percaya dengan Sesamanya (1Pet 2:11-3:12)
     A. Tanggung Jawab Umum (1Pet 2:11-17)
     B. Tanggung Jawab Rumah Tangga (1Pet 2:18-3:7)
1. Tanggung Jawab Budak Terhadap Tuannya (1Pet 2:18-25)
  2. Tanggung Jawab Istri Terhadap Suaminya  (1Pet 3:1-6)
3. Tanggung Jawab Suami Terhadap Istrinya (1Pet 3:7).
C. Ringkasan Prinsip-Prinsip yang Mengatur Hubungan Orang Percayadengan Sesamanya (1Pet 3:8-12)
III.Hubungan Orang Percaya dengan Penderitaan (1Pet 3:13-5:11)
A. Ketabahan Menghadapi Penderitaan (1Pet 3:13-4:11)
1. Karena Berbahagia dari Menderita dengan Tidak Adil (1Pet 3:13-17)
2. Karena Teladan Kristus yang Berkuasa (1Pet 3:18-4:6)
3. Karena Urgensi pada Akhir Zaman (1Pet 4:7-11)
B. Bersukacita dalam Menghadapi Penderitaan (1Pet 4:12-19)
1. Karena Menguji Realitas Iman Kita (1Pet 4:12)
     2. Karena Ikut Mengambil Bagian dalam Penderitaan Kristus (1Pet 4:13,14-16)
3. Karena Mempersiapkan Kita untuk Kemuliaan Kedatangan-Nya (1Pet 4:13,17-19)
C. Nasihat dalam Menghadapi Penderitaan (1Pet 5:1-11)
1. Kepada Penatua -- Gembalakan Domba (1Pet 5:1-4)
2. Kepada Orang yang Lebih Muda (1Pet 5:5-11)
5. Penutup (1Pet 5:12-14)
KESIMPULAN
Saya dapat menyimpulkan bahwa Petrus menuliskan kitab ini agar kita dapat mengetahi bagaiman Hubungan Orang Percaya dengan Allah (1Pet 1:3-2:10), Hubungan Orang Percaya dengan Sesamanya (1Pet 2:11-3:12 dan Hubungan Orang Percaya dengan Penderitaan (1Pet 3:13-5:11).
KITAB 2 PETRUS
Penulis : Petrus
Tema : Kebenaran Sejati Lawan Guru-Guru Palsu
Tanggal Penulisan: 66-68 M
A.  LATAR BELAKANG KITAB
Ketika memberikan salam, Simon Petrus memperkenalkan dirinya sebagai penulis surat ini; kemudian (2Pet 3:1) dia mengatakan bahwa surat ini merupakan suratnya yang kedua yang menunjukkan bahwa dia sedang menulis kepada orang percaya yang sama di Asia Kecil yang telah menerima suratnya yang pertama (1Pet 1:1). Karena Petrus, seperti halnya Paulus, dihukum mati oleh keputusan yang dibuat oleh kaisar Nero yang jahat (yang kemudian wafat pada bulan Juni, 68 M), adalah sangat mungkin bahwa Petrus menulis surat ini di antara tahun 66-68 M, tidak lama sebelum ia mati syahid di Roma (2Pet 1:13-15)
B. TUJUAN PENULISAN KITA B
untuk menasihati orang percaya agar mereka dengan tekun mengejar kesalehan dan pengenalan yang benar akan Kristus, dan untuk membeberkan dan menolak tindakan yang berakal busuk dari para nabi dan guru palsu di kalangan gereja di Asia Kecil yang sedang meruntuhkan kebenaran rasuli. Petrus meringkaskan maksudnya dalam 2Pet 3:17-18 ketika dia menasihati orang percaya yang sejatiuntuk waspada supaya mereka tidak “terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum” (2Pet 3:17), dan untuk “bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2Pet 3:18).

C. SURVAI KITAB 2 PETRUS
Surat yang singkat ini sungguh-sungguh mendorong orang percaya agar mempertahankan kehidupan dan kesalehan melalui pengenalan yang benar akan Kristus. Pasal pertama menekankan pentingnya pertumbuhan Kristen. Setelah mulai dengan iman, orang percaya harus dengan tekun mengejar keunggulan moral, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, dan kasih akan semua orang, yang akan menghasilkan iman dewasa dan pengenalan yang benar akan Tuhan Yesus (2Pet 1:3-11).
Pasal berikut dengan sungguh-sungguh mengingatkan mereka tentang para nabi dan guru palsu yang muncul di kalangan gereja. Petrus mengecam guru-guru palsu itu sebagai orang yang tidak mengenal hukum (2Pet 2:1,3; 2Pet 3:17) yang menuruti keinginan jahat dari hawa nafsu (2Pet 2:2,7,10,13-14,18-19), yang serakah (2Pet 2:3,14-15), congkak (2Pet 2:18) dan keras kepala (2Pet 2:10), dan menghina pemerintahan Allah (2Pet 2:10-12). Petrus berusaha untuk melindungi orang percaya sejati terhadap pengajaran sesat yang membinasakan itu (2Pet 2:1) dengan menyingkapkan maksud dan kelakuan mereka yang jahat.
Dalam pasal 3 (2Pet 3:1-18), Petrus membuktikan salahnya keragu-raguan guru-guru ini terhadap kedatangan Tuhan (2Pet 3:3-4). Sebagaimana angkatan Nuh dengan keliru mencemoohkan pikiran tentang hukuman banjir besar dari Allah, para pencemooh ini juga buta rohani tentang janji-janji kedatangan Kristus. Tetapi dengan tindakan menentukan yang sama dengan hukuman air bah tersebut (2Pet 3:5-6), Kristus akan kembali dan menghanguskan bumi ini dengan api (2Pet 3:7-12) lalu menciptakan tatanan baru yang benar (2Pet 3:13). Mengingat semuanya ini, orang percaya harus hidup kudus dan saleh pada zaman ini (2Pet 3:11,14).
D.CIRI- CIRI KHAS KITAB 2 PETRUS
1.    Surat ini berisi pernyataan yang paling kuat dalam Alkitab mengenai pengilhaman, keterandalan, dan kekuasaan Kitab Suci (2Pet 1:19-21).
2.     Pasal dua dan surat Yudas sangat mirip dalam pengecaman guru palsu. Mungkin Yudas, yang kemudian menghadapi persoalan yang sama dengan guru-guru palsu, menggunakan bagian-bagian dari ajaran Petrus yang diilhami untuk mengatakan hal yang sama.
3.    Pasal tiga merupakan salah satu pasal PB yang agung tentang kedatangan Kristus yang kedua.
4.    Petrus secara tidak langsung menunjuk kepada tulisan Paulus sebagai Firman Allah dengan menyebutkannya dalam hubungan dengan “tulisan-tulisan yang lain” (2Pet 3:15-16).
E. GARIS-GARIS BESAR KITA 2 PETRUS
1.  Salam Kristen
 I. Pujian Atas Pengenalan yang Benar
A. Kuasa Pengenalan Akan Allah yang Mengubah Hidup
B. Sifat Progresif Pertumbuhan Kristen
C. Kesaksian Rasul Terhadap Firman Kebenaran
1. Motivasinya.
2. Metodenya.
a. Saksi Mata dari Firman yang Dinubuatkan.
b. Pengilhaman Kitab Suci yang Dinubuatkan.
II. Kecaman Terhadap Guru-Guru Palsu
A. Yang Dapat Diharapkan dari Guru Palsu.
B. Yang Dapat Mereka Harapkan dari Allah.
C. Beberapa Ciri Guru-Guru Palsu.
D. Bahaya-Bahaya Kemunduran dari Kebenaran.
III.Kepastian Kedatangan Tuhan.
A. Penyangkalan Kedatangan-Nya.
B. Kepastian Kedatangan-Nya.
C. Hidup Menantikan Kedatangan-Nya.
2.  Ucapan Berkat.
KESIMPULAN
Di dalam Kitab ini terdapat nasehat Petru kepada orang percaya agar mengalami Kuasa Pengenalan Akan Allah yang Mengubah Hidup dan memahami Sifat Progresif Pertumbuhan Kristen serta percaya Kesaksian Rasul Terhadap Firman Kebenaran Dan mampu bertahan didalam mengahadapi guru-guru palsu, dan selalu percaya akan kedatangan Tuhan (2 pet 3:1-18) sehinga kiat dapat mengalami berkat yang berasal dari Tuhan.

KITAB 1 YOHANES
Penulis          : Yohanes
Tema             : Kebenaran
Tanggal Penulisan: 85-95 M
A.  LATAR BELAKANG KITAB I YOHANES
Lima kitab dalam PB ditulis oleh Yohanes: sebuah Injil, tiga buah suratdan kitab Wahyu. Walaupun Yohanes tidak memperkenalkan dirinya denganmenyebut namanya di surat ini, saksi-saksi dari abad kedua (mis. Papias,Ireneus, Tertullianus, Klemens dari Aleksandria) menegaskan bahwa suratini ditulis oleh rasul Yohanes, salah seorang dari dua belas murid Yesus.Kesamaan kuat dalam gaya penulisan, kosakata, dan tema di antara surat inidengan Injil Yohanes memperkuat kesaksian kekristenan mula-mula yang dapatdiandalkan bahwa kedua kitab ini ditulis oleh rasul Yohanes.
Penerima surat ini tidak disebutkan. Tidak ada salam atau nama orang,tempat, atau peristiwa di dalam surat ini. Penjelasan yang paling tepat untuk menerangkan kenyataan yang agak aneh ini ialah bahwa dari tempat tinggalnya di Efesus, Yohanes menulis surat yang sama kepada berbagai gereja di propinsi Asia yang berada di bawah tanggung jawab rasulinya (bd. Wahy 1:11). Karena jemaat-jemaat itu mempunyai persoalan dan kebutuhan yang sama, Yohanes menulis surat ini sebagai sebuah surat edaran dan mengutus utusan pribadinya yang membawa salamnya secara lisan.
Persoalan yang paling menonjol yang melatarbelakangi penulisan surat ini ialah ajaran palsu mengenai keselamatan dalam Kristus dan cara bekerjanya di dalam diri orang percaya. Beberapa orang, yang dahulu merupakan bagian darisidang pembaca, kini sudah meninggalkan persekutuan jemaat (1Yoh 2:19), tetapi hasil dari ajaran palsu mereka masih memutarbalikkan Injil mengenai bagaimana mereka bisa "mengetahui" bahwa mereka mempunyai hidup kekal.
B. TUJUAN KITAB I YOHANES
(1) untuk membeberkan dan menyangkal doktrin dan etika yang salah dari para
guru palsu, dan
(2) untuk menasihati anak-anak rohaninya agar mengejar suatu kehidupan persekutuan yang kudus dengan Allah dalam kebenaran, dalam sukacita penuh (1Yoh 1:4) dan kepastian (1Yoh 5:13) hidup kekal, melalui iman yang taat kepada Yesus sebagai Putra Allah  (1Yoh 4:15; 1Yoh 5:3-5,12), dan dengan kehadiran Roh Kudus (1Yoh 2:20; 1Yoh 4:4,13). Beberapa orang percaya bahwa surat ini juga ditulis untuk menemani Injil Yohanes.
C. SUVAI KITAB I YOHANES
Kepercayaan dan kelakuan dijalin secara erat sekali dalam surat ini. Para guru palsu, yang oleh Yohanes dinamakan "antikristus" (1Yoh 2:18-22) sedang meninggalkan ajaran rasuli mengenai Kristus dan kehidupan yang benar. Seperti surat 2 Petrus dan Yudas, surat ini dengan penuh semangat menolak dan menghukum guru palsu (mis. 1Yoh 2:18-19,22-23,26; 1Yoh 4:1,3,5) dengan ajaran dan kelakuan mereka yang merusak.
Dari segi yang positif, surat ini mengemukakan ciri-ciri persekutuan yang sejati dengan Allah (mis. (1Yoh 1:3--2:2) dan menyatakan lima ujian khusus bagi orang percaya untuk mengetahui dengan yakin bahwa mereka mempunyai hidup yang kekal:
(1) ujian kebenaran rasuli mengenai Kristus (1Yoh 1:1-3; 1Yoh 2:21-23; 1Yoh 4:2-3,15; 1Yoh 5:1,5,10,20);
(2) ujian iman yang taat kepada perintah Kristus (1Yoh 2:3-11; 1Yoh 5:3-4);
(3) ujian hidup yang kudus, yaitu berbalik dari dosa kepada persekutuan dengan Allah (1Yoh 1:6-9; 1Yoh 2:3-6,15-17,29; 1Yoh 3:1-10; 1Yoh 5:2-3);
(4) ujian kasih akan Allah dan sesama orang percaya (1Yoh 2:9-11; 1Yoh 3:10-11,14,16-18; 1Yoh 4:7-12,18-21); dan
(5) ujian kesaksian Roh (1Yoh 2:20,27; 1Yoh 4:13; 1Yoh 5:7-12). Yohanes menyimpulkan bahwa orang dapat mengetahui dengan pasti bahwa mereka memiliki hidup kekal (1Yoh 5:13) jikalau buah dari kelima bidanghidup ini nyata dalam hidup mereka.

D. CIRI-CIRI KITAB I YOHANES
(1) Surat ini mendefinisikan kehidupan Kristen dengan memakai istilah yang bertentangan dan dengan seakan-akan tidak memberikan peluang kompromi di antara terang dan gelap, kebenaran dan kebohongan, kebenaran dan dosa,  kasih dan kebencian, mengasihi Allah dan mengasihi dunia, anak-anak Allah dan anak-anak setan.
(2) Yang penting, surat ini merupakan satu-satunya kitab PB yang berbicara mengenai Yesus sebagai pengantara (Yun. _parakletos_) kita dengan Bapa pada saat kita sebagai orang yang sungguh percaya berbuat dosa (1Yoh 2:1-2; bd. Yoh 14:16-17,26; Yoh 15:26; Yoh 16:7-8).
(3) Berita yang disampaikan surat ini didasarkan hampir seluruhnya pada kesaksian rasuli dan bukan pada penyataan PL dahulu; petunjuk kepada PL  jelas tidak ada.
(4) Karena surat ini menyampaikan Kristologi berhubungan dengan penyangkalan
suatu bentuk ajaran sesat tertentu, maka itu berfokus pada penjelamaan dan darah (yaitu, salib) Yesus tanpa menyebutkan kebangkitan-Nya secara khusus.
(5) Gaya penulisannya sederhana dan berulang sewaktu Yohanes membahas  berbagai istilah seperti "terang", "kebenaran", "percaya", "tetap tinggal", "mengenal", "mengasihi", "kebenaran", "kesaksian", "lahir dari  Allah", dan "hidup kekal".
KESIMPULAN
Dari kitab ini saya menyimpulkan bahwa kita harus membeberkan dan menyangkal doktrin dan etika yang salah dari guru palsu, dan menasihati orang percaya agar mengejar suatu kehidupan persekutuan yang kudus dengan Allah dalam kebenaran, dalam sukacita penuh (1Yoh 1:4) dan kepastian (1Yoh 5:13) hidup kekal, melalui iman yang taat kepada Yesus sebagai Putra Allah  (1Yoh 4:15; 1Yoh 5:3-5,12), dan dengan kehadiran Roh Kudus (1Yoh 2:20; 1Yoh 4:4,13).
KITAB II YOHANES
Penulis : Yohanes
Tema : Berjalan Dalam Kebenaran
Tanggal Penulisan: 85-95 M
A.  LATAR BELAKANG KITAB II YOHANES
Penulis memperkenalkan dirinya sebagai "penatua" Barangkali ini adalah gelar terhormat yang diberikan kepada rasul Yohanes sepanjang dua dasawarsa terakhir abad pertama karena usianya yang sudah lanjut dan kedudukannya yang sangat terhormat selaku satu-satunya rasul yang masih hidup.
Yohanes menulis surat ini kepada "Ibu yang terpilih dan anak-anaknya" Beberapa orang menafsirkan "Ibu yang terpilih" ini secara kiasan sebagai suatu gereja lokal, "anak-anaknya" sebagai anggota jemaat, dan "anak-anak saudaramu yang terpilih" sebagai jemaat tetangga. Orang lain lagi menafsirkan istilah ini secara harfiah sebagai seorang janda terhormat yang dikenal Yohanes dalam sebuah jemaat lokal di Asia Kecil yang di bawah pengawasan rohani Yohanes. Keluarganya dan keluarga saudaranya adalah orang terkenal dalam gereja-gereja di wilayah itu. Sebagaimana surat Yohanes lainnya, 2 Yohanes tampaknya ditulis dari Efesus pada akhir tahun 80-an atau awal 90-an.
B. TUJUAN KITAB II YOHANES
Yohanes menulis surat ini untuk mengingatkan "Ibu yang terpilih" itu tentang hal memberi tumpangan, salam atau sokongan kepada pekerja keliling (guru, penginjil, dan nabi) yang sudah menyimpang dari kebenaran rasuli dan menyebarkan ajaran palsu, agar dia tidak ikut berperan dalam menyebarkan ajaran yang salah sehingga ikut bersalah. Surat ini mengecam ajaran palsu yang sama dengan yang dikecam dalam surat 1 Yohanes.
C. SURVAI KITAB II YOHANES
Surat ini menggarisbawahi suatu peringatan yang juga terdapat dalam 1 Yohanes mengenai bahaya guru palsu yang menyangkal penjelmaan Yesus Kristus dan menyimpang dari berita rasuli  Yohanes memuji "Ibu yang terpilih" dan anak-anaknya yang "hidup dalam kebenaran" Kasih yang sejati terwujud dalam menaati perintah Kristus dan mengasihi sesama Kasih Kristen harus membedakan di antara kebenaran dan kesalahan dan tidak membuka pintu bagi guru palsu Menerima guru palsu dengan ramah berarti berpartisipasi dalam kesalahan mereka  Surat ini singkat karena Yohanes merencanakan untuk berkunjung kepada ibu ini untuk berbicara "berhadapan muka"
D. CIRI-CIRI KITAB II YOHANES
1.  Surat ini merupakan kitab terpendek dalam PB.
2.  Surat ini sangat mirip dengan 1 dan 3 Yohanes dalam berita, kosakata dan gaya penulisannya yang sederhana

Kesimpulan
Dalam hidup ini ada begitu banyak pilihan untuk mencapai suatu maksud dan tujuan. Nah, kita sebagai orang percaya haruslah kita memilih jalan untuk kehidupan kekal bukan hanya untuk kesenangan sesaat melainkan kita harus berfokus untuk tetap hidup menyenangkan hati Tuhan.
KITAB III YOHANES
Penulis : Yohanes
Tema : Bertindak Dengan Setia
Tanggal Penulisan: 85-95 M
A.  LATAR BELAKANG KITAB III YOHANES
Yohanes, rasul yang dikasihi, sekali lagi menyebut dirinya "penatua"  Surat pribadi ini dialamatkan kepada seorang percaya yang setia bernama Gayus  barangkali anggota jemaat di salah satu gereja di daerah Asia Kecil. Seperti halnya surat Yohanes yang lain, surat ini kemungkinan besar ditulis dari Efesus pada bagian akhir tahun 80-an atau awal 90-an.  Mendekati akhir abad pertama Masehi, para pekerja keliling dari kota ke kota pada umumnya memperoleh sokongan dari orang percaya setempat dengan ditampung dan kemudian dibekali untuk meneruskan perjalanan mereka Gayus merupakan salah seorang Kristen setia yang dengan murah hati menyokong dan menampung para pekerja keliling ini Akan tetapi, ada seorang pemimpin bernama Diotrefes yang dengan sifat sombong menentang wibawa Yohanes dan menolak untuk menerima saudara-saudara seiman yang diutus Yohanes.
B. TUJUAN PENULISAN KITAB III YOHANES
Yohanes menulis surat ini untuk memuji Gayus atas kesetiaannya menyediakan tumpangan dan bantuan bagi para pekerja keliling yang dapat diandalkan, serta mengingatkan si pemberontak Diotrefes secara tidak langsung dan mempersiapkan jalan untuk kunjungannya sendiri.
C. SURVAI KITAB III YOHANES
1.  Gayus yang dipuji dengan hangat atas perilaku hidupnya yang saleh di dalam kebenaran serta teladannya menyediakan tumpangan bagi saudara seiman yang berkeliling.
2.  Diotrefes, seorang pemimpin yang bersifat diktator, dikecam karena kesombongannya ("ingin menjadi orang terkemuka",  beserta manifestasinya: menolak surat Yohanes yang dikirim sebelumnya. memfitnah Yohanes, menolak untuk menerima utusan-utusan Yohanes dan mengancam akan mengucilkan orang yang menerima mereka.
Ciri-ciri Khas
1.  Sekalipun singkat, surat ini memberikan pengertian mengenai beberapa segi sejarah gereja mula-mula menjelang akhir abad pertama.
2.  Terdapat beberapa persamaan mencolok di antara 2 Yohanes dengan surat ini. Meskipun demikian, kedua surat tersebut berbeda dalam satu aspek penting: 3 Yohanes menganjurkan penyediaan tumpangan dan bantuan bagi pekerja keliling yang dapat dipercaya, sedangkan 2 Yohanes mendorong agar tumpangan dan dukungan tidak disediakan bagi pekerja yang tidak dapat dipercaya sehingga orang percaya tidak dituduh mendukung perbuatan jahat.
Kesimpulan
Sebagai orang percaya dalam tindakan seringkali tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus Kristus untuk itu kita perlu belajar untuk bagaimana mengimbangi antara sikap dan kehidupan. Jadi, perlu hidup kita dalam melakukan sesuatu hruslah dengan baik dan tekun apalagi itu untuk Tuhan.

KITAB YUDASPenulis : Yudas
Tema : Berjuang untuk Mempertahankan Iman
Tanggal Penulisan: 70-80 M
A.  Latar Belakang Kitab Yudas
Yudas memperkenalkan dirinya sekadar sebagai "saudara Yakobus"  Satu-satunya pasangan saudara dalam PB yang bernama Yudas dan Yakobus adalah saudara tiri Yesus Mungkin Yudas menyebutkan nama Yakobus karena kedudukannya sebagai pemimpin jemaat di Yerusalem akan membantu menjelaskan identitas dan kekuasaannya sendiri. Surat yang singkat namun tegas ini ditulis untuk menentang para guru palsu yang terang-terangan berhaluan antinomisme (yaitu mereka mengajarkan bahwa keselamatan melalui kasih karunia mengizinkan mereka untuk berdosa tanpa dijatuhi hukuman) dan yang menghina pernyataan rasuli tentang pribadi dan tabiat Yesus Kristus Dengan demikian mereka memecah-belah gereja mengenai apa yang harus dipercaya dan bagaimana harus berperilaku Yudas melukiskan guru palsu yang tak berprinsip ini sebagai "orang-orang fasik" dan juga sebagai orang "tanpa Roh Kudus".
Kemungkinan hubungan di antara Surat Yudas dengan mempunyai sangkut-pautnya dengan saatnya surat ini ditulis. Sangat mungkin Yudas mengetahui tentang 2 Petrus dan oleh karena itu ia menulis setelah 2 Petrus ditulis, yaitu sekitar tahun 70-80 M. Penerima surat ini tidak disebutkan secara khusus, tetapi mungkin sama dengan penerima surat 2 Petrus.

B. TujuanKitab Yudas
1.  untuk sangat mengingatkan orang percaya mengenai ancaman serius dari para guru palsu dan pengaruh mereka yang merusak di dalam gereja, dan
2.  untuk menantang orang percaya yang sejati dengan keras supaya mereka bangkit dan "berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus"
C. Survai Kitab Yudas
Setelah memberikan salam  Yudas menyatakan bahwa tujuannya mula-mula ialah menulis tentang sifat keselamatan Akan tetapi, sebaliknya dia terdorong untuk menulis surat ini karena guru-guru palsu yang memutarbalikkan kasih karunia Allah dan dengan demikian melemahkan kebenaran dalam gereja Yudas menuduh mereka sebagai tidak suci secara seksual berkompromi seperti Kain serakah seperti Bileam suka memberontak seperti Korah congkak  penipu  sensual  dan memecah-belah Yudas menyatakan kepastian hukuman Allah atas semua orang yang berbuat dosa seperti itu dan menggambarkannya dengan enam contoh dari PL Gambaran dua belas ciri kehidupan mereka menunjukkan bahwa mereka siap untuk menerima murka Allah Orang percaya didorong untuk waspada dan untuk menaruh belas kasihan bercampur ketakutan bagi mereka yang goyah Yudas menutup suratnya dengan suatu peningkatan pengilhaman dalam ucapan berkatnya.

D. Ciri-ciri Khas Kitab Yudas
1.  Surat ini berisi celaan yang paling blak-blakan dan bersemangat dari PB terhadap para guru palsu. Itu menggarisbawahi betapa seriusnya ancaman ajaran palsu terhadap iman yang sejati dan hidup yang kudus bagi segala angkatan.
2.  Surat ini menunjukkan kesenangan untuk memberikan ilustrasi dengan memakai rangkaian tiga -- misalnya: tiga contoh penghukuman dalam PL  tiga ciri guru palsu dan tiga contoh orang tidak kudus dalam PL.
3.  Di bawah pengaruh penuh dari Roh Kudus, Yudas dengan leluasa menunjuk kepada sumber-sumber tertulis:
a.  Alkitab PL
b.  tradisi Yahudi dan
c.   2 Petrus, serta mengutip langsung yang diakuinya sebagai berasal dari rasul-rasul
4.  Surat ini berisi ucapan berkat PB yang paling agung.
Kesimpulan
Sebagai orang percaya kita harus terus memberi motivasi atau dorongan iman kepada sesama kita yang mulai padam rohnya didalam Tuhan. kita tidak boleh lemah karna hidupdidalam Tuhan dan bersama dengan Tuhan semua pasti bisa dilalui walaupun banyak tantangan yang datang menghampiri.
Kitab Wahyu
Penulis : Yohanes
Tema : Perjuangan dan Penyelesaian
Tanggal Penulisan: 90-96 M
Latar Belakang
Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan suatu nubuat dan suatu gabungan dari tujuh surat  (Istilah "penyingkapan" (Ing. apocalypse) berasal dari kata Yunani apocalupsis, yang diterjemahkan "wahyu" dalam  Kitab ini merupakan suatu penyingkapan dalam kaitan dengan isinya, suatu nubuat dalam kaitan dengan beritanya dan suatu surat dalam kaitan dengan alamat tujuannya.
Lima kenyataan penting mengenai latar belakang kitab ini dinyatakan dalam pasal 1
  1. "Inilah wahyu Yesus Kristus"
  2. Penyataan ini telah disampaikan secara adikodrati kepada penulisnya melalui Kristus yang ditinggikan, malaikat-malaikat dan penglihatan-penglihatan
  3. Penyataan itu disampaikan kepada hamba Allah, Yohanes.
  4. Yohanes menerima penglihatan-penglihatan dan berita penyataan ini sementara ia dalam pembuangan di Pulau Patmos (80 km sebelah barat daya kota Efesus), oleh karena Firman Allah dan kesaksian Yohanes sendiri.
  5. Penerima yang mula-mula dari surat ini adalah tujuh jemaat di propinsi Asia.
Tujuan
Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
  1. Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan yang parah dari standar kebenaran rasuli sedang terjadi di antara banyak jemaat di Asia. Atas nama Kristus, Yohanes menulis kitab ini untuk menegur tindakan kompromi dan dosa mereka, serta menghimbau mereka untuk bertobat dan berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula.
  2. Mengingat penganiayaan yang diakibatkan oleh karena Domitianus memuja dirinya sendiri, kitab Wahyu telah dikirim kepada jemaat-jemaat guna meneguhkan iman, ketetapan hati, dan kesetiaan mereka kepada Yesus Kristus, serta untuk memberi semangat kepada mereka agar mereka menjadi pemenang dan tinggal setia sampai mati sekalipun.
  3. Akhirnya, kitab ini telah ditulis untuk memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah terhadap perang yang sengit melawan gabungan kekuatan Iblis dengan menyingkapkan hasil sejarah yang akan datang. Kitab ini secara khusus menyingkap tujuh tahun terakhir yang mendahului kedatangan Kristus kali kedua. Allah akan menang dan membenarkan orang yang kudus dengan mencurahkan murka-Nya atas kerajaan Iblis; ini akan diikuti oleh kedatangan Kristus kali kedua.
Survai
Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari seluruh berita penyelamatan alkitabiah. Kitab ini menampakkan peran Kristus sebagai Anak Domba yang layak yang disembelih dan Anak Domba yang penuh murka yang akan datang untuk menghukum dunia dan membersihkannya dari kejahatan (pasal 6-19; Gambaran simbol lain yang utama dalam kitab ini adalah naga besar (Iblis), binatang laut (antikristus), binatang bumi (nabi palsu) dan Babel Besar (pusat muslihat roh jahat dan kuasa dunia).
Setelah prolog ada tiga bagian utama dalam kitab ini. Pada bagian pertama Yohanes mendapatkan suatu penglihatan yang menakjubkan mengenai Kristus yang agung di tengah-tengah kaki dian (jemaat-jemaat), yang menugaskan Yohanes untuk menulis surat kepada tujuh jemaat di Asia Kecil (Setiap surat meliputi suatu gambaran simbolis tentang Tuhan yang agung dari penglihatan pembukaan, penilaian terhadap jemaat tersebut, kata-kata pujian atau celaan atau kedua-duanya, kata-kata peringatan terhadap lima jemaat, nasihat untuk mendengar dan bertobat, dan suatu janji bagi semua yang menang. Tekanan pada angka tujuh dalam bagian ini menunjukkan bahwa surat-surat tersebut mewakili suatu keutuhan dari apa yang hendak difirmankan kepada jemaat di setiap kota dan angkatan oleh Tuhan yang agung itu.
Bagian utama kedua dari kitab ini berisi penglihatan-penglihatan dari perkara-perkara yang ada di sorga dan di bumi tentang Anak Domba dan peranan-Nya dalam mengakhiri sejarah. Bagian itu dimulai dengan suatu penglihatan tentang ruang pengadilan sorgawi yang mahamulia di mana Allah bersemayam dalam kekudusan dan terang yang tak terhampiri memusatkan perhatian pada sebuah gulungan kitab yang dimeterai yang berbicara tentang nasib akhir. Gulungan kitab ini berada di tangan kanan Allah dan Anak Domba sajalah yang layak untuk membuka meterai-meterainya dan mengungkapkan isinya. Pembukaan enam meterai yang pertama (pasal 6; melangsungkan penglihatan yang telah dimulai dalam pasal 4-5 kecuali sekarang pemandangan dialihkan ke berbagai peristiwa di bumi. Lima meterai yang pertama menyingkapkan hukuman Allah pada hari-hari terakhir yang menuntun ke arah kesudahannya. Meterai yang keenam mengumumkan murka Allah yang akan datang. "Selingan Pertama" kitab ini terdapat dalam pasal 7 yang menggambarkan pemeteraian 144.000 orang di ambang pintu kesengsaraan besar  dan pahala bagi orang kudus di sorga setelah kesengsaraan besar (Wahy 7:9-17). Pasal 8-9 menyatakan pembukaan meterai ketujuh, penyingkapan rangkaian hukuman lain yaitu ketujuh sangkakala. "Selingan Kedua" terjadi di antara sangkakala keenam dan ketujuh, yang meliputi Yohanes dan sebuah gulungan kitab yang kecil dan dua saksi nubuat yang kuat dalam kota besar itu Akhirnya, sangkakala ketujuh berfungsi sebagai pertunjukan awal dari kesudahan segala sesuatu dan pendahuluan adegan-adegan akhir dari rahasia Allah yang dibentangkan (pasal 12-22;
Bagian utama yang ketiga memberikan suatu gambaran terinci mengenai perjuangan besar pada akhir zaman antara Allah dengan musuh-Nya, Iblis. Pasal 12-13 menyatakan bahwa orang kudus di bumi harus menghadapi suatu komplotan yang dahsyat dan tiga serangkai kejahatan, yang terdiri atas
  1. si naga besar (pasal 12;
  2. binatang laut dan
  3. binatang bumi Pasal 14-15 berisi penglihatan-penglihatan yang meyakinkan kembali orang-orang kudus dalam kesengsaraan besar bahwa keadilan akan menang sementara Allah akan mencurahkan murka-Nya yang terakhir atas peradaban antikristus. Kemudian, suatu penyingkapan penuh dari murka Allah terjadi dalam rangkaian tujuh cawan hukuman (pasal 16; hukuman atas si pelacur besar (pasal 17; dan kejatuhan Babel, Kota Besar itu (pasal 18; Pada tahap ini, terjadi kegembiraan besar di sorga, dan perjamuan kawin Anak Domba dengan mempelai perempuan-Nya diumumkan
Akan tetapi, tahap terakhir yang hebat masih akan terjadi. Kemudian Yohanes melihat sorga terbuka dan Kristus keluar menunggang kuda putih sebagai Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan untuk mengalahkan binatang itu dan semua sekutunya Kekalahan Iblis yang terakhir didahului dengan terbelenggunya dia selama seribu tahun Selama masa itu Kristus memerintah bersama dengan orang-orang kudus dan sesudah itu Iblis akan dilepaskan untuk suatu masa yang singkat dan kemudian dicampakkan ke dalam "lautan api" untuk selama-lamanya Nubuat apokaliptis ini ditutup dengan penghakiman di takhta putih yang besar  nasib yang tepat bagi orang jahat serta langit yang baru dan bumi yang baru sebagai nasib akhir bagi orang kudus Kitab ini diakhiri dengan peringatan-peringatan untuk mengindahkan beritanya dan masuk dalam hidup yang kekal.
Ciri-ciri Khas
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
  1. Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat dan wahyu.
  2. Sebagai suatu kitab apokaliptis, beritanya disampaikan dalam bentuk lambang-lambang yang menggambarkan kenyataan-kenyataan tentang masa dan peristiwa yang akan datang sambil tetap memelihara teka-teki atau rahasia tertentu.
  3. Banyak sekali angka digunakan, termasuk angka 2; 3; 3,5; 4; 5; 6; 7; 10; 12; 24; 42; 144; 666; 1.000; 1.260; 7.000; 12.000; 144.000; 100.000.000; dan 200.000.000. Secara khusus kitab ini menonjolkan angka tujuh yang terdapat tidak kurang dari 54 kali yang melambangkan kesempurnaan atau kepenuhan.
  4. Penglihatan-penglihatan begitu mencolok, dengan pemandangan yang sering dialih-alihkan dari tempat di bumi ke sorga, kemudian kembali lagi ke bumi.
  5. Malaikat-malaikat dikaitkan secara jelas dengan penglihatan-penglihatan dan ketetapan-ketetapan sorgawi.
  6. Kitab ini bersifat polemik yang
    1. menyingkapkan sifat roh jahat dari setiap penguasa bumi yang menyatakan dirinya sebagai allah, dan
    2. menyatakan Yesus Kristus sebagai Tuhan yang agung dan penguasa atas raja-raja di bumi.
  7. Kitab ini juga dramatis yang membuat kebenaran beritanya menjadi begitu hidup dan tegas.
  8. Kitab ini bersifat roh nubuat PL tanpa menggunakan kutipan-kutipan secara formal dari PL itu sendiri.
Penafsiran Kitab ini merupakan kitab PB yang paling sulit untuk ditafsirkan. Sekalipun para pembaca yang mula-mula barangkali memahami makna beritanya tanpa terlalu banyak mengalami kebingungan, namun pada abad-abad berikutnya pandangan yang beranekaragam mengenai makna kitab ini telah mengakibatkan lahirnya empat aliran penafsiran yang besar.
  1. Penafsiran preterist (dengan pandangan masa lampau) memandang kitab ini dan nubuat-nubuatnya sebagai hal yang telah digenapi pada masa gelaran sejarah asli dari kekaisaran Romawi, kecuali untuk pasal 19-22 yang masih menunggu penggenapannya pada masa yang akan datang.
  2. Penafsiran historicist (yang menekankan unsur sejarah) memandang kitab Wahyu sebagai suatu prakiraan nubuat dari seluruh perjalanan sejarah gereja sejak zaman Yohanes sampai pada zaman akhir.
  3. Penafsiran idealist (yang menekankan pemikiran ideal) menganggap lambang-lambang dalam kitab ini sebagai hal yang mengungkapkan prinsip-prinsip rohani tertentu tentang kebaikan dan kejahatan dalam sejarah pada umumnya, tanpa menghubungkannya dengan peristiwa-peristiwa nyata dalam sejarah.
  4. Penafsiran futurist (dengan pandangan masa yang akan datang) mendekati pasal 4-22  sebagai nubuat tentang peristiwa-peristiwa dalam sejarah yang hanya akan terjadi pada akhir zaman ini. Pada hakikatnya Alkitab ini menafsirkan kitab Wahyu dari sudut pandang futurist ini.
E. GARIS-GARIS BESAR  KITAB WAHYU
1.  Prolog(Wahy 1:1-8)
I. Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya(Wahy 1:9-3:22)
A. Penglihatan dari Tuhan yang Diagungkan di Antara Kaki-Kaki Dia (Wahy 1:9-20)
B. Berita-Nya Kepada Tujuh Jemaat(Wahy 2:1-3:22)
II. Anak Domba yang Layak dan Peran-Nya pada Akhir Sejarah(Wahy 4:1-11:19)
A. Penglihatan dari Ruang Pengadilan yang Megah di Sorga(Wahy 4:1-5:14)
1. Allah Pencipta atas Takhta-Nya Dalam Kekudusan yang Mempesona(Wahy 4:1-11)
2. Gulungan Kitab yang Dimeterai dan Anak Domba yang Layak(Wahy 5:1-14)
B. Penglihatan dari Anak Domba Dalam Hubungan Dengan Tujuh Meteraidan Tujuh Sangkakala(Wahy 6:1-11:19)
1. Pembukaan Enam Meterai yang Pertama(Wahy 6:1-17)
SELINGAN PERTAMA: Dua Kumpulan Orang Banyak(Wahy 7:1-17)
2. Pembukaan Meterai yang Ketujuh: Tujuh Malaikat Dengan TujuhSangkakala(Wahy 8:1-6)
3. Enam Sangkakala yang Pertama(Wahy 8:7-9:21)
SELINGAN KEDUA: Gulungan Kitab Kecil(Wahy 10:1-11)
Dua Orang Saksi(Wahy 11:1-14)
4. Sangkakala yang Ketujuh(Wahy 11:15-19)
III.Tuhan Allah dan Kristus-Nya dalam Konflik Besar Dengan Iblis(Wahy 12:1-22:5)
A. Perspektif mengenai Konflik Itu(Wahy 12:1-15:8)
     1. Dari Pandangan Musuh-Musuh Bumi(Wahy 12:1-13:18)
     a. Naga Besar(Wahy 12:1-17)
     b. Binatang Laut(Wahy 13:1-10)
     c. Binatang Bumi(Wahy 13:11-18)
     2. Dari Pandangan Sorga(Wahy 14:1-20)
SELINGAN KETIGA: Tujuh Malaikat dengan Tujuh Malapetaka(Wahy 15:1-8)
B. Perkembangan Terakhir dari Perjuangan Itu(Wahy 16:1-19:10)
1. Tujuh Cawan Murka Allah(Wahy 16:1-21)
     2. Hukuman Atas Pelacur Besar(Wahy 17:1-18)
     3. Jatuhnya Babel yang Besar(Wahy 18:1-24)
     4. Sorak-Sorai di Sorga(Wahy 19:1-10)
     C. Puncak Konflik Itu(Wahy 19:11-20:10)
     1. Kedatangan Kembali dan Kemenangan Kristus(Wahy 19:11-18)
     2. Kekalahan Binatang Itu dan Sekutu-Sekutunya(Wahy 19:19-21)
3. Iblis Diikat, Dilepaskan Kembali dan Akhirnya Dikalahkan(Wahy 20:1-10)
D. Sesudah Konflik(Wahy 20:11-22:5)
1. Penghakiman Takhta Putih yang Besar(Wahy 20:11-15)
     2. Nasib Orang-Orang yang Tidak Benar(Wahy 20:14-15; 21:8)
     3. Langit yang Baru dan Bumi yang Baru(Wahy 21:1-22:5)
5.  Epilog(Wahy 22:6-21)
Kesimpulan
Kitab ini berisi tentang penyingkapan atau wahyu yang di sampaikan Tuhan kepada rasul Yohanes. Berbicara tentang wahyu atu nubuatan berarti merupakan peristiwa yang akan terjadi suatu saat nanti atau akhir zaman dan bahkan saat inipun nubuatan itu sudah mulai ada yang digenapi. Untuk itu kita sebagai orang-orang tebusan harus terus berjaga-jaga sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.





BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam Paper yanag telah saya susun ini untuk itu saya akan menarik kesimpulan bahwa, dalam kitab perjanjian laam ini banayk menegur kita supaya kita tetap percaya akan kebenaran firman tuhan dan semakin giat untuk enlayani tuhan walaupun disana-sini banayk kelaemahan manusia namun tuhan slalu menyayangi umat yang percaya padanya dan sekain besar kasih sayang Tuhan akan dunia manusia ini yang penuh dengan dosa.

1 komentar:

pendidikan agama kristen

sifat tokoh alkitab

Berikut 12 tokoh Alkitab yang hidup penuh sabar, dan patut untuk kita teladani 1. Ayub Ayub, salah satu tokoh yang di kenal sabar dalam Kita...